Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, kini Haikal dan yang lainnya tengah berada di parkiran sambil duduk di atas motor masing-masing.
"Nanti jadi kan?" tanya Andra.
"Jadi dong, nanti kumpul dulu di rumah gua," ucap Haikal.
"Okee."
"Jangan sampe telat!"
"Iyee, yaudah kuy balik," ucap Adnan.
Saat hendak menyalakan motornya ada seseorang yang memanggil Haikal.
"Haikal," panggil orang itu.
"Ya?" tanya Haikal berbalik menatap ke arah orang itu.
"Nanti malem bisa datang ke rumah saya?" tanya William.
"Dalam rangka apa nih?"
"Makan malem biasa dan ayah saya ingin bertemu dengan kamu, bisa?"
"Makan malem doang kan?"
"Iyaa, boleh saya minta nomor telepon kamu?"
"Berasa artis gua di mintai nomor mulu, yaudah mana hp lu."
"Sok banget lu," cibir Bryan.
Menghiraukan cibiran Bryan, Haikal mengambil ponsel yang disodorkan oleh William lalu dia mengetik nomor ponselnya.
"Thanks, jadi nanti malem bisa datang kan?"
"Nanti gua usahain."
"Kita gak di undang juga nih bang?" tanya Adnan.
"Tidak, ini khusus untuk Haikal. Ya sudah, saya pergi dulu," ucap William.
"Kayaknya si Abang punya dendam pribadi ke kita gara-gara bakso kemarin," ucap Andra yang di setujui Adnan.
"Iya kayaknya, padahal kan yang ngajak kita itu Haikal," sahut Adnan.
Kemudian mereka menyalakan motornya kembali lalu melesat pergi meninggalkan kawasan sekolah dengan kecepatan diatas rata-rata.
***
Kini mereka berlima tengah berkumpul di rumah Haikal sesuai ucapan Haikal waktu pulang sekolah tadi.
"Kita sebenarnya mau ngapain?" tanya Bayu.
"Gua mau ngajak kalian buat nyolong mangga punya pak Dodi, mumpung mangga nya udah mateng semua," jawab Haikal.
"Seperti biasa, lu selalu ngajak sesat," ucap Bryan.
"Nyenyenye."
"Yaudah, ayo berangkat, nanti keburu ada yang punya," ucap Andra.
Kemudian mereka keluar dari rumah dan berjalan menuju ke rumah pak Dodi yang tidak jauh dari rumah Haikal.
"Ini siapa yang mau manjat?" tanya Adnan.
"Lu aja yan, kan lu yang paling tinggi diantara kita," ucap Bayu.
"Cih, giliran gini aja nyuruh gua," ucap Bryan.
"Lu juga ikut manjat nan, biar kita bertiga yang ngumpulin mangga nya nanti."
"Yaudah," ucap Adnan.
"Cepetan sono lu berdua manjat," ucap Haikal.
Kemudian Bryan dan Adnan mulai memanjat pohon mangga milik pak Dodi.
"Itu yan di sebelah lu buahnya gede," ucap Andra.
"Ini?" tanya Bryan sambil menunjuk mangga di sebelahnya.
"Bukan, yang sebelahnya lagi."
"Ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL NOT HAIDAR [END]
Roman pour AdolescentsJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan!!! BUKAN CERITA BL, BXB, YAOI ATAU SEMACAMNYA!! Budayakan membaca dengan teliti ya bestie. Lanjutan dari cerita Transmigrasi Haidar, kalian bisa baca cerita Transmigrasi Hai...