Haikal berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya, entahlah dia kesambet setan darimana yang jelas dia datang lebih awal melebihi siswa teladan bahkan satpam penjaga sekolah sekalipun.
Haikal berjalan menuju ke kelasnya, sesampainya di kelas Haikal melemparkan tas nya kearah bangkunya lalu dia keluar dari kelas menuju ke rooftop.
Sedangkan teman-teman Haikal yang melihat tas milik Haikal di mejanya tapi tidak melihat sang pemilik tas berada.
"Tas nya ada tapi orangnya kemana?" tanya Andra.
"Kita ke rooftop," ucap Bryan.
Kemudian mereka berempat berjalan menuju ke rooftop sekolah. Sesampainya di rooftop mereka melihat Haikal yang tengah memejamkan matanya dengan bersandar di sofa.
"Kal...Haikal bangun," ucap Bayu sambil menepuk-nepuk pelan pipi Haikal.
Haikal menggeliat dan mulai membuka kelopak matanya, "kenapa?" tanya Haikal serak khas seperti orang bangun tidur.
"Udah sarapan?" tanya Adnan.
"Udah."
"Mie?" tanya Bryan dengan mengangkat sebelah alisnya.
Haikal menganggukkan kepalanya, "iyaa, gua lagi males masak," jawab Haikal.
"Ayo ke kelas bentar lagi bel," ajak Bayu.
Kemudian mereka berlima turun dari rooftop menuju ke kelas mereka.
"Keadaan bang William gimana?" tanya Andra.
"Udah membaik, tadi malem udah siuman," jawab Haikal.
"Bagus deh, ikut seneng gua dengernya."
"Nanti setelah pulang sekolah kita jengukin dia," ucap Adnan.
"Boleh."
Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di bangkunya masing-masing. Tak lama kemudian guru yang mengajar pun masuk kedalam kelas dan mulai menerangkan pelajaran.
Bel istirahat berbunyi, semua murid bergegas keluar dari kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong begitu juga dengan Haikal dan yang lainnya.
Sesampainya di kantin mereka berlima memilih untuk duduk di meja yang berada di paling pojok agar tidak menjadi pusat perhatian, bukannya apa tapi kan mereka itu termasuk cowok-cowok dengan paras tampan diatas rata-rata dan juga termasuk cowok famous.
"Mau makan apa?" tanya Adnan.
"Bakso sama jas jus rasa anggur merah," ucap Andra.
"Mana ada jas jus rasa anggur merah," sahut Haikal.
"Ada lah."
"Gak ada."
"Ada."
"Enggak."
"Bacot!" ucap Bryan, yang membuat Haikal dan Andra kicep seketika.
"Samain aja semuanya," ucap Bayu.
"Okee, tunggu bentar," ucap Adnan lalu melenggang pergi menuju ke stand penjual.
Tak lama kemudian Adnan datang bersama pedagang yang membawa nampan ditangannya.
"Makasih pak," ucap Adnan.
"Sama-sama, kalo gitu saya balik dulu ya." mereka menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Nih, jas jus rasa anggur merah pesenan lu," ucap Adnan sambil menaruh segelas jas jus rasa anggur didepan Andra.
"Kok ini ungu bukan merah?" protes Andra.
"Lu campurin pewarna aja biar jadi merah," ucap Bayu.
"Kalo gua keracunan gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL NOT HAIDAR [END]
Novela JuvenilJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan!!! BUKAN CERITA BL, BXB, YAOI ATAU SEMACAMNYA!! Budayakan membaca dengan teliti ya bestie. Lanjutan dari cerita Transmigrasi Haidar, kalian bisa baca cerita Transmigrasi Hai...