Part 19

1.6K 157 3
                                    

Beberapa hari terakhir, Haikal menghindar dari William dan keluarganya, bukan apa-apa tapi saat melihat William dia teringat dengan ucapan Rival beberapa hari yang lalu saat di makam Haidar. Bahkan William sering menelpon atau mengirim pesan kepadanya tapi tidak ada yang ia balas sama sekali, bahkan beberapa kali William datang ke sekolahnya tapi dia selalu membuat alasan agar tidak bertemu dengannya. Teman-temannya pun sampai dibuat heran dengan kelakuan Haikal yang terkesan menghindar.

"Kal, itu Abang yang kemarin dateng lagi," ucap Andra.

Seperti saat ini, William datang ke sekolahnya untuk bertemu dengannya.

"Biarin aja atau bilang gua gak masuk sekolah," balas Haikal.

"Telat njing, gua bilangnya lu ada."

"Yaudah, bilang aja gua lagi berak, gak bisa di ganggu."

"Bikin alasan yang bagusan dikit kek," ucap Bryan.

"Cuma itu yang ada di dalem otak gua saat ini."

"Kok lu terkesan ngehindar? Kenapa?" tanya Adnan.

"Gak papa, cuma lagi gak mau diganggu aja. Nanti pulang sekolah ke rumah Bayu kuy."

Hari ini Bayu memang tidak berangkat sekolah karena katanya dia sedang demam, sebagai teman yang baik hati Haikal dan yang lainnya berencana untuk datang menjenguk Bayu.

"Kuy lah," balas Adnan sedangkan Bryan hanya menganggukkan kepalanya.

Andra entah kenapa sangat lama padahal jarak gerbang dan kantin tidak terlalu jauh. Tak lama kemudian, Andra datang dengan seseorang yang berada di belakangnya.

Haikal yang melihat orang dibelakang Andra pun langsung bangkit dari duduknya,"emm gua balik duluan ke kelas," ujar Haikal lalu berjalan keluar dari kantin.

Orang yang berada di belakang Andra pun menahan pergelangan tangan Haikal saat Haikal melewatinya, "bisa bicara sebentar?" tanya orang itu.

"Sorry, gua sibuk mau ngerjain tugas," jawab Haikal.

"Bukannya kita gak ada tugas ya kal? kok lu mau ngerjain tugas?" tanya Andra dengan tampang polosnya yang sangat ingin Haikal tampol.

Kenapa temannya yang satu ini bego nya mendadak kumat disaat yang tidak diharapkan. Rasanya Haikal ingin menjadikan Andra sebagai tumbal proyek.

"See, kamu sedang tidak ada tugas jadi bisa bicara sebentar?" Dengan berat hati Haikal pun menganggukkan kepalanya.

"Hm, di taman belakang aja."

Kemudian Haikal berjalan menuju ke taman belakang sekolah diikuti oleh orang itu.

"Berasa liat drama orang pacaran lagi berantem," ucap Adnan.

"Biarin aja, mending kita ke kelas," ucap Bryan.

Sesampainya di taman belakang sekolah Haikal duduk disebuah bangku yang berada disana diikuti orang itu.

"Jadi mau ngomong apa?" tanya Haikal.

"Kenapa pesan saya tidak ada yang di balas satu pun? Kenapa telpon saya tidak kamu angkat?" tanya William.

"Gua lagi gak pegang hp," jawab Haikal asal sambil menatap ke sekeliling.

"Bohong! Kamu tidak pintar berbohong Haikal,"

"Kalo gak percaya ya terserah."

William menghela nafasnya sebentar, "kenapa kamu seperti ngehindar dari saya?"

"Gua cuma gak mau diganggu sama siapapun."

"Jawab yang jujur! Saya ada salah sama kamu?"

"Lu gak ada salah apapun, kita cuma dua orang asing tapi kenapa lu sampe segitunya sama gua?"

HAIKAL NOT HAIDAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang