Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat kearah meja makan.
"Maaf terlambat," ucap orang itu.
Semua orang pun menoleh kearah sumber suara, di sana ada seorang laki-laki yang menggunakan jas. Haikal yang melihat orang itu langsung mengalihkan pandangannya.
"Anjing, dia kan orang yang narik gua pas di club itu kenapa bisa ada di sini," batin Haikal.
"Tak apa, duduklah makan malamnya akan segera di mulai," ucap Sebastian.
Orang itu pun langsung duduk di kursi yang berada di depan Haikal. Dia menatap Haikal dengan intens yang membuat Haikal sedikit tidak nyaman, namun itu tak berlangsung lama karena suara Sebastian yang menginterupsi.
"Baiklah, karena semua sudah lengkap mari kita mulai makan malamnya."
Kemudian mereka mulai makan malam dengan tenang, setelah selesai makan malam Sebastian meminta anak-anaknya dan Haikal untuk berkumpul di ruang keluarga.
"Laskar, perkenalkan dia Haikal dan Haikal dia anak saya Laskar," ucap Sebastian.
"Hai om, gua Haikal," sapa Haikal yang di balas tatapan datar oleh Laskar.
William yang mendengar panggilan Haikal untuk Laskar pun tertawa, "pffftt om, emang pantes sih di panggil om."
William memberhentikan tawanya saat Laskar menatapnya dengan tajam.
"Bukannya kamu yang berada di club waktu itu?" tanya Laskar.
Sebastian dan William langsung menatap kearah Haikal saat mendengar ucapan Laskar tentang Haikal yang pergi ke club.
"Kenapa dia inget babi?!" batin Haikal mengumpat.
"Ah salah orang kali om, gua mah anak baik gak pernah pergi ke club tapi boong," lanjut Haikal dalam hati.
"Hm, mungkin." Haikal yang mendengar jawaban Laskar pun menghembuskan nafasnya lega.
"Kamu tinggal dimana?" tanya Sebastian.
"Di rumah," jawab Haikal.
"Saya tau, maksud saya rumah kamu dimana?"
"Gua tinggal lah, kan gua bukan siput yang tiap waktu harus bawa rumah lagian rumah gua berat gua gak kuat ngangkatnya."
"Alamat rumah kamu dimana?"
"Di bumi."
William yang mendengar jawaban dari Haikal pun berusaha menahan tawa sedangkan Sebastian menghela nafasnya kasar.
"Kamu masih sekolah?"
"Enggak."
"Kenapa? Kamu tidak punya biaya? Jika itu masalahnya saya yang akan tanggung biayanya."
"Bukan itu, karena udah malem jadi gua gak sekolah, kan sekolahnya udah di tutup jam segini."
William yang sudah tidak bisa menahan tawanya pun langsung meledakkan tawanya.
"Terserah kamu saja lah saya pusing," ucap Sebastian lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya.
"Kan bener, gua gak salah dong," ucap Haikal.
"Iya iya kamu benar," sahut William.
"Hm, gua balik dulu."
"Perlu saya antar?"
"Gak usah, gua bisa sendiri lagian gua bawa motor."
Kemudian Haikal bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar, setelah itu dia menyalakan motornya dan melajukan motornya meninggalkan kawasan rumah William.
![](https://img.wattpad.com/cover/314321637-288-k210379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL NOT HAIDAR [END]
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan!!! BUKAN CERITA BL, BXB, YAOI ATAU SEMACAMNYA!! Budayakan membaca dengan teliti ya bestie. Lanjutan dari cerita Transmigrasi Haidar, kalian bisa baca cerita Transmigrasi Hai...