Hai guys
Aku baru di wattpad dan maaf kalau ceritaku tidak menarik tapi tolong beri dukungannya
Jangan salah ya ini cerita bxb
Selamat membaca
Cowok manis sekaligus ganteng yang sangat dijaga oleh keluarga nya terutama oleh ketiga kakaknya. Cowok manis itu memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki cowok lainnya tak terkecuali ke tiga kakaknya, di dalam keluarganya hanya cowok manis yang memiliki keistimewaan dan itu jugalah yang menjadi alasan ketiga kakaknya menjaga cowok manis. Meskipun di jaga dengan begitu baik tapi untuk kebebasan cowok manis tetap mendapatkan nya karena prinsip dari keluarga cowok manis ' selagi tidak menyakiti si manis maka mereka akan membiarkannya' yah seperti itu lah prinsip keluarga si manis.
" Je bangun udah siang ntar kamu telat loh kuliahnya" terdengar suara teriakan seorang wanita paruh baya dari ruang tengah lantai 1
" Ya Bun bentar, je lagi beres2, habis ini je langsung turun" balas jeon dari kamarnya di lantai 2
Jeon memasukkan semua perlengkapan kuliahnya dan tidak lupa memeluk beberapa buku di dalam pangkuannya. Jeon turun dan langsung duduk di kursi meja makan yang biasa didudukinya.
" Je hari ini kamu bisa berangkat sendiri ke kampusnya" ucap seorang cowok di depan jeon
" Bisa bang, emang Abang sama ayah kemana?" Jawab jeon kepada orang yang dipanggil Abang oleh jeon
" Abang sama ayah mau ke luar kota, begitu juga dengan bang Alex dan bang Rey mereka udah berangkat duluan" jawab Abang jeon
" Ya udah nggak apa kok, je bisa sendiri lagian je juga mau coba mandiri hehehe" jeon menjawab sambil nyengir
Semua orang yang ada di ruang makan ikut tertawa mendengar perkataan anak bungsu dari keluarga Aurora tersebut.
Mereka semua sudah selesai makan, ayah dan Abang jeon juga sudah berangkat ke bandara. Jeon juga pamitan sama bundanya untuk ke kampus.
Jeon adalah mahasiswa tingkat 3 jurusan desain di salah satu universitas ternama di negara tersebut. Jeon yang memiliki latar belakang keluarga yang bisa di bilang terpandang di negara tersebut tidak membuat jeon menjadi angkuh dan sombong. Jeon semenjak menjadi mahasiswa baru sudah menjadi topik terhangat di universitas tersebut belum lagi dengan sikapnya yang baik dan suka menolong orang. Beh membuat semua orang meleleh dibuatnya.
" Jeon" teriak seorang cowok yang berlari menghampiri jeon " tumben berangkat sendiri, Abang Lo mana" lanjutnya sesampai di dekat jeon
" Hai leo" jeon melambaikan tangannya " oh Abang gue mereka pada sibuk katanya sih ada beberapa urusan gitu" ucap jeon sambil berjalan menelusuri koridor kampus
" Oh gitu, oh ya ntar malam ada pesta ulang tahun teman sekelas kita, Lo ikut nggak" ucap Leo lagi
" Nggak deh soalnya bunda sendirian di rumah kasian" jeon masuk ke kelas dan menaruh tasnya di kursi
" Yah kok gitu sih, ayo lah" bujuk Leo
" Nggak bisa Leo, gue nggak mungkin ninggalin bunda sendirian, ngaco deh" jeon duduk di kursinya
" Ya deh tapi kalau besok-besok ada pesta harus ikut ya" ucap Leo lagi
" Iya iya, nggak jelas banget deh Lo Yo" kesal jeon
Leo hanya nyengir di bilang gitu mah sama jeon soalnya mereka tuh udah biasa ngomong kayak gitu. Leo adalah salah satu teman Leo dari kecil, Leo hampir sama dengan jeon, dia memiliki keistimewaan ya itu lah yang biasanya orang2 sebut jika cowok yang memiliki rahim.
*****
Kegiatan jeon di kampus sudah selesai, jeon memutuskan untuk pergi ke toko buku dulu untuk membeli beberapa buku yang akan di baca dirumah. Sangking asyiknya memilih buku, jeon sampai lupa waktu dan saat keluar dari toko buku hari sudah malam. Karena kemalaman akhirnya jeon ketinggalan bus tapi untung rumah jeon dan toko buku tidak terlalu jauh, jika berjalan hanya menghabiskan 30 menit perjalanan.
Di perjalanan pulang jeon merasa ada yang tidak beres di gang yang dia lewati beberapa kali jeon menoleh ke belakang tidak ada orang sampai di persimpangan dekat rumah jeon, jeon dikagetkan sama seorang cowok yang penuh darah berjalan tertatih.
Jeong yang orangnya emang baik kelewatan baiknya dia bantuin itu cowok dan di bawa pulang. Entah apa yang dipikirkan jeon. Sesampai di rumah jeon mengetuk pintu dan bundanya membuka pintu
" Astaga je, dia siapa kok berlumuran darah gitu" ucap bunda jeon khawatir
" Je juga nggak tau Bun, tadi je ketemu dia di perempatan simpang rumah kita, karena terluka ya udah je bawa takutnya nanti orang yang buat dia kayak gini malah bunuh dia lagi" ucap jeon enteng sambil bawa tu cowok ke kamarnya di lantai 2 " Bun, je boleh minta tolong ambilin kotak P3K nggak Bun" ucap jeon sembari menatap bundanya
" Ya udah bunda ambilin dulu, kamu bersihin dulu tuh badannya" ucap bunda sembari keluar dari kamar jeon
Jeon berjalan ke lantai bawah mengambil mangkok dan handuk untuk membersihkan tubuh cowok itu. Jeon kembali ke kamar dan menaruh mangkok berisi air dan mulai membuka baju cowok itu tapi sebelum jeon selesai membuka baju cowok itu, cowok itu menghentikan tangan jeon.
" Jangan di buka" ucap cowok itu lirih
Leon melepaskan tangan cowok itu dan menaruhnya di samping badannya " kalau aku nggak buka gimana caranya bersihin tubuh anda tuan" ucap jeon lembut dan meneruskan membuka baju cowok itu
Setelah selesai membuka baju cowok itu mata jeon membulat karena tubuh cowok dan itu penuh dengan luka sayatan. Jeon menutup tubuh cowok itu dan menatap tidak percaya kepadanya seolah bertanya "ini kenapa".
" Kan sudah saya bilang jangan dibuka tapi anda ngenyel" ucap cowok itu
Belum sempat jeon menjawab bundanya sudah kembali dan memberikan kotak P3K kepada jeon, untung jeon menutup kembali tubuh cowok itu kalau nggak mungkin bundanya udah pingsan sekarang.
" Bunda istirahat aja, biar je aja yang ngobatin dia, bunda pasti capek karena mengerjakan pekerjaan rumah dan kantor" ucap jeon sembari mendorong bundanya keluar dari kamar
Setelah mendorong bundanya keluar dan mengunci pintu kamarnya, jeon kembali ke kasurnya dan duduk di sebelah cowok itu. Jeon membuka baju yang menutupi tubuh cowok itu dan mulai membersihkan tubuh cowok itu dengan telaten.
" Oh ya nama anda siapa tuan" ucap jeon sembari mengobati luka cowok itu
" saya Kevin" ucap cowok itu yang pasti itu adalah sebuah kebohongan
" Tuan Kevin anda kenapa kok bisa kayak gini" tanya jeon yang masih sibuk mengobati luka Kevin di lengan dan perut
" Bukan urusan anda bukan" ucap Kevin
" Ya juga sih, lagian je juga nggak mau ngurusin orang lain apalagi dia nggak mau cerita dan lagi tuan Kevin juga bukan siapa-siapa je" ucap jeon sebelum dia berdiri karena sudah selesai mengobati Kevin " ya udah je mau mandi dulu tuan Kevin istirahat aja di kamar je nanti je tidur di kamar bunda" jeon pergi meninggalkan Kevin dan pergi ke kamar mandi.
Setelah kepergian jeon, Kevin bangun dan duduk di dinding kamar jeon. Kevin mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
" Cari tahu tentang keluarga Aurora terutama anak bungsunya" Kevin mengakhiri panggilan setelah menerima jawaban dari orang yang di telfonnya
Sorry kalau banyak typo hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
for you
Romancemenceritakan tentang cowok manis yang sangat dijaga oleh keluarga besarnya terutama kakak2 nya, cowok manis ini sedikit berbeda dengan kakak nya, dia memiliki keistimewaan yang tidak banyak orang memilikinya terutama cowok. cowok manis tersebut bern...