bab 5

956 55 0
                                    

Selamat

membaca

Hari ini Kevin sedang mengadakan rapat dengan abang-abang jeon, mereka membahas kerjasama yang di lakukan perusahaan kevin dengan perusahaan keluarga jeon. Abang-abang jeon dan Kevin sangking sibuk dan fokusnya dengan kerjaan tidak menyadari kehadiran jeon yang sudah berdiri di depan pintu ruangan Kevin.

"Khmm" jeon mendehem membuyarkan ke fokusan 4 orang yang ada di dalam ruangan itu

" Je kok kamu disini" tanya Alex

Jeon berjalan masuk dan duduk di pangkuan Alvin " bosan dirumah dan mutusin kesini, ayah bilang Abang ada disini" meletakkan kepalanya di dada bidang Alvin

" Emang Leo nggak datang ke rumah" sekarang Rey yang bertanya

" Mana mau Leo ke rumah kalau nggak ada Abang di rumah" menatap Rey

Mereka semua terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Kevin yang melihat jeon nyaman di pelukan abangnya hanya menggelengkan kepala dan kembali fokus dengan kerjaannya.

Hubungan Leo dan Rey bisa di katakan dekat tapi bisa juga di katakan nggak dekat. Hubungan mereka seperti hubungan yang bertepuk sebelah tangan, Leo menyukai Rey namun Rey tidak memperlihatkan dia suka atau tidak sama Leo, Rey bersikap biasa saja jika berada di dekat Leo dan terkadang memasang wajah dingin kepada Leo.

Beberapa jam berlalu pekerjaan Kevin dan Abang jeon sudah selesai dan saat mereka ingin pergi, Alvin tidak bergerak dan melihat kearah jeon yang masih anteng di pelukannya sudah tertidur.

" Dia tidur" menatap 3 orang yang melihat kearah Alvin

" Jika di gendong ke bawah nanti dia akan terbangun" Alex mengelus kepala jeon

" Biar dia tidur di ruangan pribadi saya saja" jawab Kevin

" Anda yakin jhosua" tanya Rey

Kevin mengangguk, Alvin menggendong jeon dan membawa keruangan pribadi Kevin, Alvin menidurkan jeon dan kembali keluar.

" Kami titip jeon, kalau dia ganggu anda kabarin kami jhosua" ucap Rey

" Tenang aja Rey, jeon udah saya anggap adek sendiri juga kok" jelas Kevin

" Adek adek" ejek Alex

" Terserah kalian aja deh" Kevin memalingkan wajahnya

Ketiga Abang jeon sudah meninggalkan perusahaan kevin, Kevin masuk keruangan pribadinya karena memang sudah memiliki pekerjaan lagi. Kevin duduk di sebelah jeon dan mengusap lembut kepala jeon. Jeon tidak terusik sama sekali dengan tindakan Kevin.

Hari sudah mulai gelap namun jeon masih belum bangun, Kevin yang nungguin jeon juga ikut ketiduran di sebelah jeon. Jeon menggerakkan tubuhnya dan membuka mata mendapatkan Kevin tidur di sampingnya. Jeon tersenyum dan mendudukkan tubuhnya di kasur Kevin.

" Vin bangun" jeon menoel-noel pipi Kevin, Kevin tidak terusik sama sekali

" Kevin bangun" teriak jeon tepat di samping telinga Kevin

Kevin kaget dan langsung duduk " ada apasih je" Kevin mengucek matanya

" Bangun udah malam ini, antarin aku pulang dong" menggoyangkan lengan Kevin

" Oke, aku cuci mungka dulu" Kevin berlalu ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya

Tidak berselang waktu lama Kevin keluar dan mendekati jeon yang masih duduk di kasur milik Kevin.

" Ayo turun katanya mau pulang" Kevin berdiri di samping kasurnya

" Gendong" jeon merentangkan tangannya dengan lebar

Kevin memutar mata males dan meraih tangan jeon agar mendekat dan menggendongnya ala bridal.

*****

Sesampai di rumah jeon, jeon masih meminta Kevin menggendongnya, alhasil Kevin menggendong jeon masuk ke rumah jeon. Di ruangan tamu terlihat semua keluarga jeon sedang berkumpul dan menatap jeon yang ada di dalam gendongan Kevin seperti anak kecil.

" Manja amat je" ledek Alvin

Jeon menatap Alvin dan tersenyum " nggak apa, sekali-kali kan Vin" jeon menatap Kevin, Kevin hanya mengangguk pasrah.

Melihat wajah Kevin membuat semua orang di ruangan itu ketawa kecuali Kevin dan jeon. Kevin menurunkan jeon dan duduk di dekat Alex.

" Maaf jeon merepotkan mu" ucap Alex

" Santai aja, saya juga tahu dia manja tanpa Mandang orang" jawab Kevin

" Kamu serius dengan ucapan mu yang waktu itu" tanya nyonya Aurora

" Jelas nyonya, saya juga sudah mengatakan kepada suami anda dan ketiga putra anda, namun belum dengan jeon" jelas Kevin

" Ada apa Bun" jeon yang sedari tadi disitu bingung pembicaraan mereka semua

" Kalau waktunya sudah tepat kamu akan tahu" jawab Rey

" Aish, jeon nggak suka rahasia seperti ini, ayolah bang, bunda, ayah" menatap mereka semua secara bergantian dan menatap Kevin " Kevin" panggil jeon

Kevin menoleh kearah jeon dan menaikkan alisnya

" Ada apa" tanya jeon

" Belum saatnya kamu tahu, aku juga akan mengikuti apa kata Abang mu" jawab Kevin

" Terserah kalian aja deh, jeon capek, jeon mau istirahat bye" jeon pergi menuju kamarnya

Masih di ruangan tamu

" Maaf jika kami belum busa menjawabnya meskipun kamu tahu jeon juga menyukaimu" ucap ayah jeon

" Tidak masalah tuan Aurora, saya mengerti kekhawatiran kalian tapi saya mohon jangan pisahkan saya dari jeon" pinta Kevin

" Kami tidak akan menghalangi mu Joshua tapi jangan melewati batas dan menyakiti jeon" kali ini Alvin yang bicara

" Saya tahu itu" jawab Kevin

Setelah percakapan malam itu, jeon tidak lagi banyak bicara dengan keluarganya begitu juga dengan Kevin. Sebisa mungkin jeon menghindari mereka semua. Jeon kecewa karena semua orang merahasiakan sesuatu darinya dan itu hal yang paling tidak jeon suka.

Sudah hampir 2 Minggu jeon mendiamkan keluarga nya dan juga Kevin.

" Jeon sarapan dulu sayang" ucap bunda jeon dari meja makan saat melihat jeon menuruni tangga

Jeon tidak menjawab dan berjalan ke meja makan mengambil 2 roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat dan pergi meninggalkan meja makan.

" Aku tidak bisa melihat jeon sepeti itu, apa kita harus mengatakan semuanya" ucap nyonya Aurora kepada suami dan anak-anak nya

" Biarkan saja dulu, nanti saat waktunya tepat baru kita kasih tahu" jawab tuan Aurora

Semua orang mengangguk dan melanjutkan sarapan mereka sebelum berangkat kerja.



Terima kasih

Jangan lupa like




Dan komen

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang