bonus chapter alendra

198 10 0
                                        








Sama halnya dengan Alvin dan Rey, Alex juga ikut kalut ketika mendengar kabar Sang adik koma setelah melahirkan keponakan nya. Ingin rasanya Alex pergi menjenguk sang adik tapi pekerjaan yang tidak bisa di tinggali membuat Alex harus tetap disana dan tentu saja di temani Leandra yang sudah memiliki izin dari Kevin.


Selama pekerjaan nya Alex tidak terlalu fokus jadi di ambil alih oleh Leandra karena jika di biarkan maka Alex akan lama dan akan semakin lama juga bertemu dengan jeon. Untuk hubungan Alex dan Leandra mereka sudah resmi bahkan beberapa hari sebelum Alex berangkat kerja dan jeon dinyatakan koma. Alex sudah mengikat Leandra dengan pertunangan jadi tidak ada alasan untuk Leandra merasa segan dengan Alex yang kini menjadi kekasihnya itu.

Leandra menatap Alex yang terus murung, Leandra menghela napas dan mendekati Alex yang kini sedang duduk di sofa. Leandra memeluk leher Alex dan membawa kepala Alex ke dada ratanya. Alex memeluk erat tubuh Leandra menangis di sana merutuki ketidak berdayaannya menjaga sang adik.

Cukup lama Alex menangis dan cukup lama juga Leandra menenangkan Alex, Leandra merasa bahwa keluarga Aurora memiliki keharmonisan dan kasih sayang yang melimpah terutama untuk jeon adik bungsu mereka yang sangat mereka jaga sedari dulu.

Leandra yang menjadi tangan kanan Kevin tentu saja mengetahui banyak tentang keluarga Aurora terutama anak bungsu mereka yang menjadi incaran sang bos. Leandra cukup merasa iri dengan jeon sebelumnya namun ketika sudah mengenal jeon Leandra sadar bahwa jeon bukan hanya mereka jaga namun jeon adalah hal yang mungkin tidak akan pernah mereka sakiti.
















Pekerjaan Alex telah usia bahkan alex sudah menemui jeon namun jeon masih betah untuk tidur. Alex tidak bisa berbuat banyak hanya memberikan waktunya meski sedikit untuk berbicara dengan adiknya. Hidup mereka terus berjalan bahkan tahun sudah berganti dan kini Alex sudah menikah dengan Leandra di karuniai seorang anak perempuan yang mereka adopsi dari panti asuhan karena memang Leandra tidak bisa hamil.


Leandra dan Alex kini sedang menemani anak mereka bermain di taman dekat rumah mereka. Ya Alex sudah membeli rumah untuk keluarga kecilnya dan mansion Aurora kini hanya di huni oleh tuan dan nyonya Aurora dengan anak Kevin dan jeon yang lebih sering tinggal disana karena Kevin yang sibuk mengurus kantor dan jeon yang masih betah untuk tidur.

"Sayang hati-hati jangan lari" ujar Leandra ketika melihat anaknya yang kini masuk usia 5 tahun berlari mendekati teman yang sama besar dengannya bermain di tumpukan pasir. Leandra tersenyum melihat pertumbuhan yang baru 1 tahun ini bersama mereka sudah semakin aktif dan pipinya yang sudah berisi.

Alex memeluk Leandra dari belakang melihat anak mereka yang kini sedang bermain dengan anak lainnya. Leandra tersenyum dan mengelus lembut tangan Alex yang melingkar di perutnya. Meski hal ini sangat minim di masyarakat mereka tapi Alex tidak peduli selagi tidak merugikan orang lain Alex tidak akan peduli.









Sekitar jam 5 sore mereka kembali karena nyonya, tuan Aurora akan bertamu bersama dengan anak jeon ke rumah Alex dan tentu saja Leandra harus menyiapkan makan malam untuk mereka nanti. Leandra sampai di rumah langsung ke dapur sedangkan Alex pergi ke kamar sang anak untuk memandikan dan membersihkan tubuhnya. Meski mereka keluar hanya sebentar namun kuman yang mereka bawa akan selalu ada jadi leandra selalu mengingatkan mereka tentang kebersihan.

Leandra sibuk memasak dan bunyi bel terdengar di luar rumah, Alex yang kebetulan sudah selesai memandikan sang anak pergi berjalan kearah pintu, disana ada tuan, nyonya dan kedua anak jeon. Sky dan jingga sudah berusia 6 tahun jadi mereka sudah bisa jalan sendiri dan selama pertumbuhan mereka, mereka jarang mendapatkan kasih sayang dari Kevin dan jeon yang masih terbaring. Sky dan jingga tidak pernah tahu dimana jeon dan tidak pernah di bawa ke rumah sakit.

"Bunda, ayah, sky, jingga silahkan masuk, Jesica dan Leandra ada di dalam" ujar Alex membuka kan pintu rumahnya lebar-lebar menyambut kedatangan orang yang sangat di tunggu.

Nyonya Aurora dan tuan Aurora masuk di susul jingga dan sky. Dua anak kembar jeon dan Kevin itu memiliki perbedaan yang signifikan, sky yang pendiam namun mudah bergaul berbeda dengan jingga yang blak-blakan namun sudah bergaul. Sikap mereka sangat meniru kedua orang tuanya.

"Kak jingga, kak sky, lihat Ika ada mainan" ujar Jesica membawa sebuah boneka di tangannya. Jingga tersenyum dan mendekati Jesica, jingga dan Jesica cukup dekat berbeda dengan sky yang hanya diam menatap dingin kedua anak perempuan itu.

"Sky" panggil Alex merasa ada yang salah dengan anak itu karena dari tadi hanya diam saja. Sky menatap Alex dan menatap Leandra yang baru datang, sky bersalaman dan duduk di single sofa.

"Ada apa" tanya Alex lagi membuat semua orang melihat ke arah Alex dan sky, sky menatap Alex dan menggeleng.

"Daddy" lagi tanya Alex. Sky mengangguk. Alex menghela napas dan mengambil ponselnya.

"Hallo bang, ada apa" ujar Kevin di sebrang sana.

"Sky murung lagi, kau dimana" Kevin menghela napas.

"Maaf bang, saya masih seperti biasa tadi rumah sakit menghubungi mengatakan bahwa ada respon tubuh jeon tapi itu hanya gerakan refleks dan juga saya akan pergi membawa jeon ke tempat terakhir kalinya ia inginkan" Alex menghela napas mendengar apa yang di katakan Kevin, se cinta itu Kevin sama jeon hingga permintaan kecil yang belum di penuhi akan di kabulkan kevin. Jingga dan sky yang mendengar itu menatap Alex pelan. Penasaran siapa jeon yang mereka maksud karena selama ini mereka sering mendengar nama jeon namun mereka tidak tahu siapa jeon dan kenapa Daddy mereka sangat ingin memanjakan jeon dengan pergi ke tempat yang di inginkan jeon. Itulah yang di pikirkan si kembar.

Alex mengakhiri panggilan dan menatap kedua keponakannya itu, Alex menatap nyonya dan tuan Aurora. Mereka mengangguk memberikan akses untuk Alex menceritakan semuanya.

"Jeon adalah orang yang melahirkan kalian, dia ibu kalian namun ia adalah seorang pria sama halnya dengan om, dia pasangan Daddy kalian dan alasan Daddy kalian tidak ingin memberikan kalian seorang ibu karena jeon adalah berlahan jiwanya bahkan jika kalian meminta nyawanya Kevin akan memberikan nya kepada kalian" ujar Alex membuat anak yang baru akan sekolah itu terkejut. Ya mereka berdua dewasa sebelum waktunya karena kurang kasih sayang membuat mereka harus bisa sendiri.

Sky bangkit mendekati Alex "bunda dimana" Alex diam membuat sky men Agis sungguh sky sudah lama ingin bertemu orang yang melahirkan sama halnya dengan jingga namun jingga tidak bisa menerima jika orang yang melahirkannya seorang pria.

"Buat apa jika dia bukan perempuan" ujar jingga merasa tidak bersalah namun semua orang termasuk sky menatap tidak suka ucapan jingga, mereka bisa paham perasaan jingga namun jika itu terdengar oleh Kevin maka jingga akan semakin jauh dari keluarganya.

"Dia pria, kita tidak butuh dua pria dalam rumah, kita hanya butuh seorang ibu yaitu perempuan" ujar jingga lagi membuat sky marah. Sky menatap jingga.

Plak

Semua orang terkejut termasuk Jesica "siapapun dia, apapun dia dia adalah ibu sky jadi jaga ucapan kamu jingga, sky tidak suka cara kamu berbicara" ujar sky pergi meninggalkan rumah Alex di susul oleh tuan dan nyonya Aurora. Jingga hanya menatap nanar sky yang sudah pergi.

Jingga ikut meninggalkan rumah alex dan Leandra sedangkan Alex menggeram marah, sangat ingin Alex marah dengan apa yang di katakan jingga namun Alex tahu bahwa jingga masih kecil. Jadi Alex tetap diam. Leandra mendekati Alex dan mengelus tangan Alex memberikan sedikit ketenangan kepada Alex.

Alex tersenyum dan makan malam, hanya mereka yang makan malam karena bunda dan ayah Alex sudah pulang bersama si kembar. Leandra sangat ingin membuka mata jingga sama halnya dengan Alex namun mereka tidak terlalu tahu bagaimana caranya karena Leandra juga takut jika nanti Jesica sekolah, ia akan melakukan hal yang sama kepadanya seperti jingga tidak ingin mengakui jeon.














End



Thanks you guys, ini akan menjadi penutup kisah pasangan kita dalam cerita ini, semoga kalian suka. Bye

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang