bonus chapter reyleo

133 8 0
                                    

kehamilan leo yang kedua ini membuat nyonya aurora marah besar kepada rey, bagaimana tidak usia anak pertama mereka masih beberapa bulan dan leo sudah hamil lagi, masih bagus jika tubuh leo kuat jika tidak itu akan berakibat fatal dengan masa depan mereka. rey yang di marahi habis-habisan oleh bundanya hanya bisa mengangguk dan mengakui kesalahan karena memang semenjak leo hamil hingga melahirkan mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri jadi saat 5 bulan umur anak pertama mereka rey langsung minta jatah dan leo hanya bisa pasrah karena itu juga kewajibannya sebagai pasangan rey untuk melayani rey sepenuhnya. 



kini rey harus ekstra dalam menjaga leo apalagi mereka memiliki ley yang masih membutuhkan perhatian selain masih bayi ley itu termasuk anak yang membutuhkan perhatian khusus jadi rey sebagai suami harus bisa membagi waktunya dalam bekerja dan menjaga kesayangannya. bahkan tidak jarang semenjak kehamilan leo yang kedua ini rey bekerja dari rumah dan itu juga di bantu oleh sekretarisnya yang merupakan teman baik leo waktu sekolah.



saat ini keluarga kecil itu sedang bermain di ruang tamu tempat dimana keluarga mereka berkumpul jika berkunjung ke rumah rey dan leo. terdengar tawa dan kekehan dari sikecil ley yang seolah mengerti bahwa ayah dan papanya sedang berusaha mengajaknya berbicara. 



drtttt drtttt

suara deringan ponsel membuat rey melupakan sang anak begitu juga dengan leo yang menatap sang suami mengangkat telpon memang masih di sana namun wajah suaminya langsung berubah ketika menerima panggilan, leo yang tidak mengerti mengambil sang anak dan duduk menghadap rey. ponsel rey langsung jatuh dan air mata yang entah sejak kapan sudah mengalir membasahi pipinya, leo mendekat dan memeluk rey dengan ley yang masih di gendongannya.



"ada apa mas" rey memeluk erat leo meluapkan rasa sakit dan perih dalam hatinya, pada akhirnya mereka semua gagal menjaga kesayangan mereka. meski ini bukan salah mereka namun mereka tetap gagal. jeon koma dengan meninggalakan dua anak bersama kevin, ya yang baru saya menghubungi rey adalah tuan aurora yang memberikan kabar tentang kondisi jeon yang koma.



"hiks mas gagal hiks ams gagal menjaga jeon, jeon hiks jeon koma setelah melahirkan kedua anaknya" tubuh leo menegang padahal baru kemarin mereka berkumpul untuk merayakan tahun baru dan sekarang jeon sudah terbaring. tidak leo tidak bisa menerima ini semua, jeon itu kuat tidak mungkin jeon akan tertidur dengan kedua anaknya yang baru lahir, tidak leo tidak bisa menerima ini.



rey yang merasakan tubuh leo yang terus menegang mengambil sang anak dan membaringkannya di kasur bayi miliknya dan memeluk sang istri yang terus menangis, bukan hanya rey yang sedih tapi leo juga sedih kehilangan teman dan adiknya. 



"shutt diam hmm jangan menangis kasihan adek nanti ikut sedih hmm" rey berusaha kiat demi leo dan ley. leo mengangguk dan mulai menengakan dirinya.





ingin rasanya leo pergi ke rumah sakit melihat jeon dan kedua anaknya namun kondisi leo tidak memungkinkan apalagi ley masih terlalu kecil untuk di bawa pergi. rey pamit untuk melihat keadaan sang adik namun sampai sekarang rey belum kembali bahkan chat dan telpon leo tidak di balas dan diangkat rey membuat leo sangat khawatir. 

"hallo bun" ya pada akhirnya leo menghubungi nyonya aurora

"ya sayang ada apa" jawab nyonya aurora di hujung telpon

"jeon baik-baik saja kan bunda" 

"jeon baik sayang, apa rey belum sampai"

"belum bun, apa mas rey sudah dari tadi pulangnya"

" oh ya ampun anak itu, vin tolong cari rey, dia masih belum pulang hingga sekarang, bailah sayang tunggu ya alvin akan mencari suami mu"

panggilan berakhir, leo kembali ke kamar dan berbaring bersama ley yang sedang tertidur pulas. leo mengelus lembut kepala sang anak dan seiring berjalannya waktu leo ikut tertidur merasa lelah dengan pemikirannya sendiri.







tepat jam 11 malam rey baru kembali ke rumah dengan wajah lusu dan baju bawsah entah dari mana yang jelas rey sangat kacau. leo yang mendengar pintu kamar terbuka ikut membuka matanya dan terkejut melihat kondisi sang suami yang basah kuyub. leo langsung bangun dan berjalan mengambil handuk dan mengeringkan tubuh sang suami. rey hanya diam menatap dalam sang istri, leo sadar namun leo tidak bisa berbuat apapun karena leo tidak tahu apa yang salah dengan suaminya ini. 

"jeon pergi meninggalkan sky dan jingga, apa kau juga akan meninggalkan aku dan ley" pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut rey begitu saja membuat leo merasa bersalah dengan sang suami, mungkin ini karena leo dalam keadaan hamil anak kedua dan itu baru terpaut beberapa bulan dengan usia sang anak pertama.

"jangan berbicara seperti itu, aku dan adek akan selalu bersama kamu dan ley hmm, jangan seperti ini" rey memeluk erat tubuh sang istri.

















3 bulan berlalu, usia kandungan leo sudah memasuki usia 4 bulan dan anak pertama leo dan rey kini menginjak usia 7 bulan. waktu berlalu begitu cepat dan jeon masih koma. leo masih belum  bisa bertemu dengan jeon karena jeon masih di rawat di rumah sakit sedangkan dengan si kembar leo sudah bertemu tapi baru satu kali dan itu sudah 2 bulan yang lalu.

kini leo hanya bisa duduk di rumah dengan ley yang sedang aktifnya merangkak dan sesekali berdiri. kondisi kehamilan leo yang sekarang sangat rentan apalagi dalam beberapa bulan ini leo sering pendarahan dan itu sangat membuat rey takut. ingin sekali rasanya leo bisa membantu meringankan pekerjaan rey namun tubuhnya saja sulit untuk bergerak malahan leo kini menajdi beban untuk rey.



ting tong



suara bel berbunyi menandakan ada tamu, leo bangkit berlahan dengan menopang perutnya yang terasa sakit, dengan berlahan leo berjalan ke arah pintu utama dan membukakan pintu, terlihat alvin dan sekretarisnya azlan berkunjung, ini bukan pertama kalinya mereka datang apalagi azlan dan leo sudah dekat.

"bang, azlan silahkan masuk"

"kamu sendiri, dimana bang rey, bukankah dia seharusnya di ruma bersama mu" leo tersenyum dan masuk berjalan pelan menuju tempat sang anak bermain.

"ley" panggil alvin yang tentu saja membuat ley mendongak dan merangkak cepat ke arah alvin, ya ley sangat dekat dengan alvin hingga setiap kali alvin mampir maka ley akan menempel kepadanya.

"mas rey ada pekerjaan yang mengharuskannya ke kantor dan juga aku tidak sendirian bang aku bersama ley"

alvin berdecak "meski begitu dia seharusnya mengabari bunda, sekarang masih oke gue kesini nika tidak entah bagaimana kamu mengurus ley dengan keadaan seperti ini" ujar alvin yang hanya di balas kekehan oleh leo. azlan yang merasa ada yang salah dengan ucapan alvin memukul alvin yang membuat alvin menggeram kesakitan dan sadar dengan ucapanannya. dengan cepat alvin meminta maaf.





ley dan alvin bermain hingga rey pulang dan itu sudah jam 8 malam, sangat lama dari janji yang di buat rey dengan leo namun leo paham pekerjaan rey sangat penting dan leo harus mengerti akan hal itu.

"jaga istri mu bang" rey mengangguk, ia sedang mengantar alvin dan azlan pulang sedangkan leo menunggu di kamar karena memang leo butuh banyak istirahat. rey kembali masuk dan mendapati leo yang berbaring dengan posisi melentang. sepertinya posisi yang nyaman untuk leo tida di temukan leo.

"maafkan mas nggak bisa selalu ada untuk kamu" leo mendingak dan menggeleng merasa rey sudah melakukan yang terbaik untuknya selama ini.



"mas sudah melakukan yang terbaik untuk ku dan akan selalu seperti itu"



















end



thanks you guys dan maaf jika endingnya kurang menyenangkan karena ada beberapa hal yang sedang aku pikirkan dan semoga itu akan terlaksana. bye see you next special chapter.

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang