bab 9

658 37 0
                                    

double update


Selamat membaca








" Bagaimana kabarmu sialan" tanya Kevin kepada orang yang berada di depannya

" Kau gila Jo, kau rela membunuh temanmu demi anak sialan itu" teriak orang di depan Kevin

" Gue bukannya rela atau tega untuk membunuh Lo tapi memang sudah saatnya kau pergi sebelum dia menyadari keberadaan Lo dan membuat trauma masa lalunya muncul" teriak Kevin

" Ck, kau bahkan rela mengambil bekas dari temanmu sendiri, untung tu anak tidak mengandung setelah kejadian itu, kalau iya wah seru banget liat orang yang Lo sayang sudah dinodai dan mengandung anak teman mu" ejeknya

Kevin tertawa sampai orang yang di depannya bergedik ngeri " Lo pikir gue bakal emosi sama omongan Lo, nggak, gue nggak bakal, malahan sekarang gue menjadi makin yakin buat ngambil organ Lo dan di jual lumayan tambahan untuk biaya pernikahan gue, ya nggak" menyayat paha orang di depannya

" Akhhhh kau" sakit yang teramat sakit yang tidak bisa di tahan

" Bagaimana dengan ini"  Kevin mengiris 2 sayatan di pipi kanan dan kiri lawan bicaranya tadi

" Hentikan Jo, gue mohon, gue minta maaf, gue nggak sanggup" menahan sakit di kedua pipinya yang mengeluarkan cairan merah

Kevin tersenyum tipis " gue belum puas, gue bakal lakuin ini terus sampai Lo lenyap dari dunia ini" Kevin meninggalkan orang itu

" Kalian siksa dia sesuka hati kalian tapi jangan sampai mati, jangan sampai dia Kabir jika itu terjadi kalian siap-siap kehilangan kepala kalian" tegas Kevin dan berlalu meninggalkan anak buatnya yang berjaga di depan pintu

Selesai dengan permainannya Kevin kerumah sakit menemui jeon, Kevin sudah tidak bisa lagi menahan diri setelah tahu keadaan jeon.

Dirumah sakit Kevin melihat jeon sedang duduk di atas kursi roda diruangannya menghadap luar jendela bersama seorang perawat. Kevin masuk dan berjalan mendekati mereka.

Perawat yang menyadari keberadaan Kevin membungkuk dan meninggalkan jeon dan Kevin berdua. Jeon masih belum tahu bahwa yang di belakangnya bukan lagi perawat.

" Sus, saya ingin kembali ke tempat tidur, bisa di bantu" ucap jeon pelan

Kevin tidak menjawab, dia mendorong kursi roda jeon kearah tempat tidur dan menggendong jeon ala bridal, betapa kagetnya jeon saat tahu orang yang membantunya Kevin.

Jeon menatap Kevin dengan mata berkaca-kaca. Tanpa di minta air matanya sudah membasahi kedua pipi yang sudah tidak lagi tembem tersebut. Kevin membaringkan jeon dan menghapus air matanya.

" Kau disini" tanya jeon yang masih menangis yang hanya di balas dengan anggukan oleh Kevin

" Kau bisu sehingga tidak mau menjawab pertanyaan ku" di balas gelengan oleh Kevin

" Sebegitu kau bencinya dengan ku saat ini sampai kau tidak ingin berbicara kepadaku" tangisan yang semula sudah mereda semakin menjadi

" Hiks kenapa kau hiks meninggalkan aku hiks sedangkan kau hiks tau hiks aku sangat hiks mencintaimu" jeon sudah tidak tahan lagi

" Maafkan aku, aku bukan menghilang melainkan ada urusan yang harus aku lakukan dan itu bersangkutan dengan mu sayang" jelas Kevin sembari mengelus rambut halus jeon

" Benarkah, kau tidak akan meninggalkan aku lagi, kau janji, kau akan menemani jeon" ucap jeon antusias dengan mata yang sudah berkaca-kaca

" Hmm, aku akan selalu bersamamu, jeon, boleh aku mengatakan sesuatu" tanya Kevin serius

" Hmm, boleh" angguk ribut jeon

" Aku tidak tahu kapan dan dimana aku jatuh cinta untuk pertama kalinya padamu tapi aku tahu kapan aku mulai memperhatikan mu, awalnya aku pikir aku memperhatikan mu karena rasa kasihan melihat kamu begitu lemah saat pertama kali kita bertemu tapi seiring berjalannya waktu dan sempat aku tidak bertemu dengan yang cukup lama dan kita di pertemukan kedua kalinya saat kau membantuku, semenjak itulah aku mulai bertekat untuk mendekatimu dan membawa mu bersamaku namun perjuangan ku tidak berjalan sesuai rencana, keluarga mu meragukan ku untuk membawamu bersamaku dan saat kau mengatakan apakah aku mencintaimu atau tidak, aku ingin sekali menjawab aku sangat mencintaimu tapi aku takut jika aku mengucapkan itu saat itu kamu akan menentang keluarga mu dan berakhir sad ending. Aku tidak mau itu terjadi padamu dan aku memilih diam dan menatap kepergian mu yang membuat aku kehilangan separuh semangat hidupku. Namun sekarang saat aku tahu kmau dirawat dan itu semua karena ku membuat aku berfikir untuk egois kali ini aja untuk mu, Will you marry me, Will you be mine jeon" Kevin mengeluarkan sebuah Kotak berwana merah dan di dalamnya ada 2 cincin yang begitu serasi.

Jeon yang mendengarkan penuturan panjang dari Kevin hanya bisa tersenyum dan mengangguk kepalanya mantap sebagai jawaban " i Will Joshua"

Kevin tersenyum lebar dan mengambil salah satu cincin dan menyematkan di jari manis nan indah jeon, Kevin mencium punggung tangan jeon sebelum Kevin memeluk erat tubuh jeon.

Jeon membalas pelukan Kevin dan bahagia dengan  apa yang dia rasakan sekarang. Namun itu harus berhenti di saat Rey berdiri di ambang pintu kamar inap jeon. Jeon melepaskan pelukan Kevin dan menatap ke arah pintu.

Kevin mengikuti tatapan jeon dan bertemulah mata Kevin dan Rey yang menatap dia dengan tajam.

Rey masuk dan menarik kra baju Kevin " ngapain Lo kesini setelah apa yang Lo lakuin ke adik gue ha" teriak Rey emosi

" Bang Rey jangan gitu, Kevin kesini ingin menemui ku" jeon mencoba meraih tangan Rey namun di tahan Kevin

" Biarkan dia mau lakuin apapun ke aku hari ini dan detik ini karena kemungkinan besok dia tidak akan melihat adiknya lagi jika itu sampai terjadi" ucap Kevin dingin lebih dingin dari biasanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Rey

" Maksud Lo apa ha, Lo mau bawa jeon pergi dari kami semua gitu" teriak Rey lagi

Kevin tersenyum " bukan gue tapi keegoisan kalian" Kevin melepaskan tangan Rey dari kra bajunya dan menghempaskan kuat tangan Rey. Kevin mengangkat tangan jeon dan memperlihat 2 cincin yang melingkar di jari manis mereka masing-masing " Lo lihat ini, jadi jika kalian berniat memisahkan gue dan jeon silahkan tapi jangan salahkan gue jika orang yang selama ini kalian percaya mengkhianati kalian"

Di saat persetegangan masih berlangsung orang tua dan kedua kakak jeon masuk dan kaget melihat keberadaan Kevin

" Sedang apa kau disini"



Thank



Jangan lupa


Komen, berikan masukannya

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang