bab 13

407 25 0
                                    

Selamat membaca









Kelas berakhir, semua mahasiswa dan mahasiswi sudah meninggal ruang kelas begitu juga dengan jeon dan Leo. Mereka sekarang berada di cafe dekat kampus mereka.

Jeon mengajak Leo ke sana sembari menanti kedatangan abang-abang jeon atau orang yang akan menjemput jeon. Awalnya Leo menolak tapi setelah beberapa perdebatan kecil akhirnya Leo menerima tawaran jeon untuk ke cafe.

Sudah hampir 30 menit mereka menunggu namun yang akan menjemput jeon masih belum ada tanda-tanda akan datang, Leo berdiri dari kursinya dan menatap jeon.

" Gue nggak bisa nemenin Lo lagi je, gue harus pulang karena ada beberapa pekerjaan yang harus gue lakukan" Leo beranjak namun jeon menghentakkan langkahnya

" Gue tahu Lo lagi ada masalah dan itu bukan masalah kecil, gue dari tadi diam bukan karena gue nggak peka le, tapi gue pengen Lo yang ngomong ke gue sendiri"

" Gue nggak ada masalah je, gue cuman mau pulang untuk melakukan pekerjaan, emang gue pernah bohong sama Lo" Leo melepaskan tangan jeon dan pergi meninggalkan jeon sedikit berlari agar tidak di hentikan jeon lagi.

Setelah kepergian Leo, jeon menghubungi seseorang.

" Kak tolong minta seseorang untuk mengikuti dan mencari masalah apa yang sedang di hadapi Leo, aku khawatir" ucap jeon yang masih menatap kemana arah Leo pergi tadi

" Oke, kakak akan minta anak buah kakak untuk memantau Leo, kamu nggak usah khawatir" ucap orang di sebrang telpon

" Jangan sampai ketahuan kak, aku nggak mau dia tahu aku mengawasinya" jelas jeon lagi

" Tenang saja kakak akan dengan sangat hati-hati mencari tahunya, kamu jangan khawatir anak buah kakak bisa di andalkan"

Panggilan berakhir, jeon kembali duduk dan nungguin Kevin datang menjemputnya. Tidak berselang waktu lama, Kevin datang bersama dengan beberapa orang cowok yang tentu saja jeon kenal siapa mereka, siap lagi kalau bukan abangnya yang over protective.

" Udah lama nunggunya" tanya Alex basa basi padahal dia tahu bahwa jeon sudah menunggu sejak tadi

" Tidak usah basa basi bang, aku udah tahu kok kalian yang memperlama perjalanan Kevin kesinikan" jengah jeon

" Eh,eh, eh asal nuduh aja ni anak, orang ketemu Kevin di jalan kan Vin" jelas Alvin menatap Kevin

Kevin tersenyum saat menyadari Alvin menatapnya seolah memohon untuk membenarkan apa yang abru saja di ucapkan. Kevin mengangguk dan menggandeng jeon keluar kafe yang di ikuti ketiga Abang jeon seolah mereka bodyguard.











Saat ini setelah sampai di rumah jeon, mereka duduk di ruang tamu sembari membahas acara pernikahan jeon dan Kevin yang akan di laksanakan bulan depan. Bukan tanpa alasan pernikahan Kevin dan jeon di percepat, Kevin yang akan melakukan perjalanan bisnis beberapa bulan setelah pernikahan nya dengan jeon dan sebelum pergi perjalanan bisnis jeon minta pernikahan nya di percepat dan yah bulan depan mereka akan menikah.

" Bagaimana persiapannya sudah sampai mana" tanya kepala keluarga Aurora

" Udah om, udah semua hanya tinggal beberapa yang belum di siapkan d gedung karena acaranya masig sebulan lagi dan juga cincinnya masih dalam tahap pembuatan " jelas Kevin yang memang sudah di jelaskan oleh nyonya Aurora.

" Bunda tidak lelahkan mengurus semua ini" tanya sang kepala keluarga lagi kepada sang istri

Nyonya Aurora tersenyum dan menggeleng " tidak yah, mama hanya menyuruh bawahan Kevin, Kevin memang meminta bunda untuk mengurus semuanya tapi hanya ide dan keinginan bunda buka tenaga bunda yang di minta Kevin" jelas nyonya Aurora sembari tersenyum kearah sang menantu

" Haha, ayah pikir menantu ayah akan meminta mertuanya untuk menguras tenaganya" tawa tuan Aurora menghiasi percakapan mereka

" Mana mungkin Kevin melakukan itu kepada bunda ayah, ayah yang benar saja jika jeon tahu itu benar terjadi maka jangan harapan Kevin bisa hidup dengan tenang setelah itu" jeon menatap Kevin sembari tersenyum

Kevin tersenyum dan mengusap kepala jeon " dan mana mungkin aku meminta satu-satunya ratu di kelurga ini untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya memang bawahan aku yang mengerjakannya" jelas Kevin









Obrolan mereka sudah berakhir dan sekarang Kevin juga sudah kembali ke mensionnya. Kevin masuk kamar dan melonggarkan dasi Yang sedari tadi masih tersematkan di kra bajunya. Kevin mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mencari no yang memang harus di kabari.

" Hallo "

"Aku sudah sampai mension, kamu sekarang tidur karena besok kamu masih harus kuliah bukan"

" Oke siip, aku tidur dulu, good night sayangnya jeon"

" Iya, good night baby boy nya Kevin"

Panggilan mereka berakhir, Kevin kembali mengacak ponselnya dan menghubungi seseorang di ujung sana dan membicarakan sesuatu yang entah apa yang mereka bicarakan hanya Kevin dan orang itu yang tahu. Setelah mendapatkan yang di inginkan Kevin mengucapkan terima kasih dan mengakhiri panggilan.

Setelah semua pekerjaan selesai, Kevin berdiri dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena seharian berada di luar rumah.

Beda lagi dengan jeon yang setelah mengakhiri panggilan dengan Kevin kini jeon melihat ponselnya yang sedari tadi berdering dan betapa terkejutnya jeon melihat foto dan juga video yang di kirim ke ponselnya. Tanpa pikir panjang jeon langsung menghubungi Leo namun naasnya tidak ada yang mengangkat telponnya dan untuk kesekian kalinya masih belum ada jawaban dan itu membuat Jeon tidak bisa diam dan sekarang dia berakhir di kamar Rey.

" Bang jeon butuh bantuan Abang, please buka pintunya, bang Rey, please" teriak jeon yang terdengar frustasi

Karena teriakan jeon bukan hanya Ray yang terbangun tapi semua penghuni rumahnya terbangun dan menghampiri jeon yang berdiri di depan pintu kabar Rey.

" Ada apa dek, kenapa kamu terlihat panik begitu" dengan suara serak khas orang bangun tidur dan mungka bantal Rey bertanya selaku pintu kamar yang sedang di gedor adek tersayangnya

" Kita harus bantuin Leo bang, Leo dalam bahaya dia" omongan jeon terhenti membuat semua orang di sana menatap dan menunggu sambungannya

" Dia apa dek" tanya Alvin

" Dia di paksa melayani beberapa om om yang disudah membayar ayah Leo, Leo di paksa dan di siksa kak"

" Dimana dia sekarang" tanya Rey dingin dan tajam




Thank you jangan lupa vote and komen

Maaf kalau banyak typo hehehe

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang