MD📜 24

12.7K 623 110
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA!

ꁞꁞꁞ

3 Bulan Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3 Bulan Kemudian...

Bukan waktu yang sebentar dan bukan waktu yang singkat, tapi semakin berjalannya waktu dan hari menyusuri minggu hingga kini tidak menyangka sudah 3 bulan lamanya Arine masih terbaring lemah di atas ranjang rawatnya.

Arine divonis koma oleh dokter Heros yang menangani keadaannya selama kecelakaan 3 bulan yang lalu. Melalui masa kritis selama 3 hari hingga rawat inap di ruang ICU selama 2 minggu.

Cukup membuat keadaan begitu gelap, yang dimana hidup dan mati kini yang menjadi pilihan. Semuanya tengah berada di ambang kepasrahan Tuhan, yang tidak tau akan menggarisi jalan hidup seperti apa.

Bahkan tidak sampai disitu.

Operasi Arine sempat mengalami kegagalan, dan kemungkinan hanya 30% lagi Arine bisa diselamatkan. Heros mengatakan jika kehidupan di jiwa Arine hanya ada 30%, dan kemungkinan besar tubuh itu bukan lagi jiwa Arine. Sampai membuat Arine sampai harus bernafas dengan alat bantu pernafasan, serta alat medis lainnya untuk membantu memompa detak jantungnya.

Jika semua itu tidak ada maka Arine dinyatakan tiada. Kehidupannya selama 4 minggu itu seperti tubuh tanpa raga dan jiwa.

Lalu Heros menyalangkan pilihan yang mengundang amarah V langsung meledak. Dimana pilihan itu, terus membiarkan Arine seperti sekarang ini yang tidak tau kapan wanita itu akan bangun atau menunjukkan sisi kehidupannya dan harus bertahan dengan obat-obatan yang selalu disuntikkan pada tubuhnya. Atau mengikhlaskannya dengan melepaskan semua alat medis di tubuhnya.

Karena Heros mengatakan, jika nyawa Arine sebenarnya tidak lagi melekat di tubuhnya. Tapi di alat medis yang mereka pasang.

V tentunya langsung mengamuk dan tidak tanggung-tanggung menghajar dokter pria itu sampai membabi buta. Bahkan tidak hanya dokter Heros saja yang terkena, dokter lainnya bahkan sampai ikut terkena imbas amarah V.

Terlebih lagi karir dan masa depan mereka yang saat itu berada di tangan V, karena V mengancam akan mencabut saham rumah sakit Burdenko yang ia tanam dan itu otomatis saja bisa langsung membuat rumah sakit nomor satu Moscow itu akan turun drastis jika hal itu sampai terjadi.

Damma sendiri bahkan sampai tidak tau lagi harus menyikapi putranya itu seperti apa. Tadi dan sekarang sikap V benar-benar berbeda. Melarang V untuk tidak datang kerumah sakit atau tidak lagi mengizinkan V bertemu dengan Arine, hanya pria itu anggap angin lewat akan ucapan dan larangannya.

V sama sekali tidak memperdulikan itu semua kali ini, walaupun ayahnya yang berbicara sambil marah-marah atau kembali memukulnya.

Lalu Damma kembali mengancam akan tidak merestui hubungan mereka, hanya V anggap omong kosong. V bahkan tidak pikir-pikir lagi sudah berencana akan membawa Arine jauh ke luar negri, dan sikap keduanya tentu saja berimbas pada Dirra. Membuat Damma yang pada akhirnya lebih memilih kembali mengalah.

•Mafia Damaresh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang