MD📜 26

13.3K 623 92
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA READESKU SAYANG!

ꁞꁞꁞ

Setelah seminggu lamanya Arine di rawat di rumah sakit dari setelah masa siumannya, kini ia sudah di bolehkan pulang. Dengan keadaan dan kondisi yang jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, membuat dokter Heros dan dokter Renne mengizinkan Arine pulang.

Dan kini, Arine tengah bersama V dalam sebuah mobil. Keduanya sehabis pulang dari rumah sakit sedang menuju kediaman rumah Damma.

"Kenapa kita kerumah, papah dan mamah?" tanya Arine sambil menoleh menatap pada V yang kini duduk di sampingnya.

"Ada sebuah kejutan untukmu."

"Kejutan? Apa?"

Bukannya menjawab, V malah terkekeh sambil menarik pinggang Arine lebih dekat padanya lalu setelah itu mencium kening wanita itu dengan begitu gemasnya.

"V."

"Kamu akan melihatnya nanti, Sweethear."

"Lalu bagaimana dengan Bunda? Akukan mau bertemu dengan Bunda dan Verro terlebih dahulu."

"Mereka juga ada disana nanti."

"Kau tidak berbohongkan?" tanya Arine memastikan, membuat V menggeleng sambil kembali menyempatkan diri mencuri satu kecupan yang kini jatuh pada bibir Arine.

Lalu tidak lama, mobil yang Richo kemudikan sudah berbelok memasuki perkarangan rumah Damma. Richo memarkir mobil terlebih dahulu dan setelah mesin mobil dimatikan, Richo bergegas turun dari mobil untuk membukakan pintu untuk V dan Arine.

Setelah keduanya turun dari mobil, V langsung meraih lengan Arine untuk ia genggam dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Kenapa sepi?" tanya Arine sambil menoleh menatap pada V, setelah melihat keadaan rumah mewah itu terlihat sepi dan senyap.

"Sepertinya mereka belum datang." jawab V yang membuat Arine jadi bingung.

"Memangnya mereka kemana?" tanya Arine lagi yang membuat V mengidikkan bahunya, sambil kini mengambil sesuatu dari kantong celananya.

"V-V...kau mau apa?" Arine terlihat panik dan takut, saat melihat V mengeluarkan kain hitam panjang dan pria itu tiba-tiba memasangnya di kepala untuk menutup mata.

"Kau harus menutup matamu."

"Menutup mata? Memangnya kenapa harus di tutup seperti ini?" tanya Arine bingung sambil memegang kain yang menutupi matanya.

"Ini sebuah kejutan, Sweethear."

"Tapi tidak harus di tutup seperti ini, aku tidak bisa melihat apa apa!" ujar Arine terlihat begitu panik dan takut.

V yang melihat itu justru terkekeh sambil memegang tangan Arine agar wanita itu tidak terlihat panik. Lalu V mulai menuntun Arine membawanya masuk pada halaman belakang rumah.

Di sepanjang langkah mereka melangkah Arine tidak henti-hentinya terus melayang pertanyaan dan protes, membuat V yang mendengarnya hanya terdiam sambil terus melangkah hingga kini keduanya sampai pada halaman belakang rumah.

"V."

"Aku disini, sayang."

"Kenapa berhenti? Apa kita sudah sampai?"

"Ya."

"Apa sudah boleh dibuka?" tanya Arine sambil tangannya kini menyentuh kain penutup matanya.

•Mafia Damaresh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang