•Mafia Damaresh [END]

MD📜 12

Follow Sebelum Baca!

Love baca ini ya sebentar.
Aku ingatkan, kalau kalian baca cerita aku itu pelan-pelan aja yaa, titik dan koma di perhatikan. Soalnya aku bikin nih cerita alurnya santai, kalau kalian bacanya blablabla itu feelnya bisa gak dapat. Walau emang gak ngefeel tapi setidaknya ada sedikit kesannya gitu eheheh.

Jadi bacanya pelan-pelan yaa, santai. Sambil minum es teh kalau bisa.
🧖🧖🧖

ꁞꁞꁞ

V, Jhope, Jimin, dan beberapa anggota Brava berlari di lorong rumah sakit, saat tadi V mendapatkan kabar dari salah satu anak buahnya jika ibunya dan Arine di larikan kerumah sakit.

Dan kabar itu, tentu saja membuat amarah V langsung terundang. V langsung mengumpati para anggota Brava dan memarahi mereka semua habis-habisan, karena tidak becus untuk menjaga keduanya saat V tau jika ibunya itu membawa Arine keluar.

Dan kedatangan seorang Taehyung V Damaresh di rumah sakit itu, cukup membuat orang-orang disana terkejut dan bertanya-tanya. Apa penyebab kedatangan seorang V, yang merupakan pemilik saham utama rumah sakit Burdenko tersebut.

"Sweethear." panggil V lembut pada Arine, saat melihati gadisnya yang kini tengah berjongkok di depan ruangan IGD sambil menangis, dan itu mungkin saja membuat Arine tidak menyadari jika kini V datang.

Arine mendongak dan sedikit terkejut melihat kedatangan V bersama dengan yang lain. "Hiks...V." lirih Arine bergetar dan tangisnya kian menjadi.

Membuat V panik dan khawatir, lalu langsung membawa tubuh Arine ke dalam pelukannya dan menuntunnya untuk duduk di kursi yang berada tidak jauh dari situ.

"Tenangkan dirimu, jangan menangis, sayang."

"Mamah....hiks...mamah terluka dan ini karenaku. Maafkan aku, V." Arine mencengkram kuat jas yang V kenakan dan semakin menangis histeris di pelukan pria itu.

V menoleh pada Jhope yang membuat pria itu menaikan alisnya. "Panggilkan dokter Renne."

"Dia sedang sibuk."

"Aku tidak peduli, dan panggilkan dia sekarang. Bilang padanya jika aku akan menunggu di ruangan rawatnya."

Jhope menghela nafasnya dan tetap pergi menuruti ucappan V. Bertepatan dengan itu, Damma datang dengan terburu-buru sambil berlari ke arah mereka. Dan melihat pada Damma membuat Arine kembali menangis. Dia takut dan semakin erat memeluk tubuh V.

"Apa yang terjadi?" tanya Damma dengan nafas yang masih terengah-engah. Sambil menatap V dan pak sopir yang berada di sana dengan bergantian.

"Nyonyah terserempet mobil yang ingin menabrak nona Arine, tuan. Karena nyonyah ingin menolong nona Arine." jelas pak sopir tersebut.