MD📜 25

14.6K 647 119
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA!

ꁞꁞꁞ

Pagi ini, semuanya tengah kumpul diruang rawat Arine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, semuanya tengah kumpul diruang rawat Arine. Karena pagi sekali tadi Arine sempat siuman tapi itu hanya sebentar. V yang tengah mandi dan saat selesai mandi berniat akan menyapa Arine, terkejut bukan main saat melihat mata kekasihnya yang terlihat terbuka.

Membuat V langsung memanggil dokter dan menghubunginya kedua orangtuanya, dalam keadaan pria itu yang terlihat begitu panik, takut, gelisah, dan juga senang.

Dan kini, terlihat semuanya yang tengah berkumpul termaksuk Drew dan Orlin. Mereka semua tengah melihat dan menatapi pada dokter Renne yang kini tengah memeriksa keadaan dan kondisi Arine. Sedangkan Arine kini, masih kembali memejamkan matanya dengan kesadaran yang masih belum stabil.

"Maaf sebelumnya, aku minta kalian sedikit menjauh." ucap dokter Renne sedikit tidak enak hati, tapi mereka semua tetap menurut. Kecuali V yang justru terus berdiri di samping Arine tanpa mau beranjak sejengkal pun.

"Maaf tuan--"

"Periksa saja!"

Mendengar itu, membuat dokter Renne hanya tersenyum sambil mengangguk. Tidak berani lagi memerintah atau melarang. Karena Renne kembali mengingat bagaimana V yang waktu itu mengamuk mengajar suaminya, Heros adalah suami dari dokter Renne yang V hajar.

Eireen yang begitu gemas melihat tingkah putranya itu, lantas menghampiri V lalu menariknya sedikit menjauh. Karena melihat bagaimana dokter Renne yang begitu takut dan tidak bisa leluasa mengecek keadaan Arine.

"Tahan emosimu, kau ingin Arine sembuhkan?" tanya Eireen yang membuat V akhirnya menurut dengan pasrah.

Mata Arine terlihat kembali mengerjap pelan, sesekali terbuka dan kembali terpejam sampai 3 kali. Lalu setelahnya terbuka sepenuhnya, yang membuat mereka tersenyum senang bahkan Dirra sampai menitikan air matanya penuh dengan pancaran kebahagiaan.

Arine yang sudah membuka matanya kini hanya terdiam, sambil menatap kosong langit-langit pada rumah sakit. Sampai setelahnya, Renne mengambil alih perhatian wanita itu setelah menunggu sekitar 20 detik lamanya.

"Hai." sapa dokter Renne dengan suara yang lembut sambil tersenyum pada Arine. Dan dokter Renne dapat melihat bagaimana tatapan Arine yang sepertinya kini baru bisa terfokus pada satu sisi yang bersisitatap pada matanya.

"Kau bisa mendengar suaraku?" cukup lama Renne menunggu jawaban dari Arine. Membuat keadaan terasa begitu menegangkan.

Lalu setelahnya, Arine perlahan menganguk. Membuat mereka semua yang melihat langsung tersenyum.

•Mafia Damaresh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang