Beautiful mami

859 120 7
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang dan isi kolom komentar.

Ingat yaa...
Penulis masih tidak menerima "NEXT/LANJUT/Komentar sejenisnya"
Dimohon kerjasamanya yaa..

❤️🍅

Hari ini merupakan hari yang membahagiakan untuk pasangan Al dan Yuki, beban yang Aldevaro tanggung perlahan mulai ringan, satu persatu rencananya segera terlaksana.

Pagi yang heboh di kediaman megah keluarga Mahatma.

Suara bising yang berasal dari beberapa mesin yang dinyalakan sekaligus menambah kesan ramai bahkan ramai sekali.

Para perempuan sibuk berdandan menghias diri untuk acara yang akan berlangsung beberapa jam yang akan datang.

Sedangkan si empunya acara hanya duduk manis dengan tab yang ada di tangannya tidak mengindahkan kehebohan yang sedang terjadi di kediamannya.

“Daddy!”

Suara nyaring itu mengacaukan konsentrasi Al yang sedang sibuk dengan dunianya.

Lalu pria tampan itu tersenyum melihat mahkluk copy paste dirinya yang sudah tampan juga tentunya seperti sang daddy dengan baju batik yang senada.

“Ayo kita ke rumah nenek?”

“Kita tunggu yang lain selesai dulu, sabar, Al udah makan?”

“Udah tapi enggak banyak, Al mau makan sama mami.”

“Iya, sabar yaa.”

Sisi positif yang Al dapat selama menjalin hubungan dengan Yuki. Perlahan pria temperament itu sudah bisa mengontrol dirinya, sudah mulai berkata manis untuk menenangkan putra satu-satunya tampa perlu bentakan. Intinya Al belajar banyak bersabar dalam menghadapi putra kecilnya yang terkadang moodnya masih berantakan.

Beberapa mobil sudah terparkir sempurna di parkiran masjid.

Dikarenakan rumah Yuki berada di gang yang tidak begitu luas dan keuntungannya bersebelahan dengan masjid yang memiliki halaman luas jadinya mobil di arahkan untuk parkir di sana, nantinya halaman parkir ini juga bakalan orang tua Yuki sewa untuk bakal acara nikahan, memang selain berfungsi sebagai lahan parkir yang sangat luas biasanya ini juga berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya acara jika si empunya hajat tidak memiliki lahan untuk di jadikan tempat, memang tidak di pungut biaya, tetapi jika ada yang memberi uang sewa nantinya bakal di gunakan untuk perawatan pembangunan masjid kembali.

Di depan rumah sederhana itu sudah terpasang tenda walaupun tidak begitu lebar. Memang Al dan Yuki sengaja membuat acara pertunangan ini se sederhana mungkin bahkan Al saja melarang untuk keluarga besarnya yang berada di luar kota bahkan di luar negeri untuk datang, barulah jika pernikahan di selenggarakan jangankan saudara atau rekan bisnis, karyawannyapun bakalan ia undang.

Keluarga Al di sambut hangat oleh beberapa keluarga Yuki yang memang di tugaskan untuk menyambut tamu.

Al kecil sudah lompat-lompat enggak bisa diam, tidak sabaran untuk bertemu maminya.

“Kakek!” teriak Alvaro ketika mata jernihnya melihat pria paruh baya yang bisa ia panggil ‘kakek’ itu.

Ayah tersenyum mengacak pelan rambut halus itu.

“Mami mana, kek?”

“Ada, lagi siap-siap.”

Interaksi keduanya tak pernah lepas dari pandangan Abimanyu Mahatma, walaupun sudah dua kali ia bertemu dengan calon besannya tetapi Abimanyu masih tidak menyangka cucu kesayangannya sudah memiliki sosok kakek baru. Abimanyu berharap penuh keluarga calon mantunya akan menerima cucu kandungnya dengan tulus tanpa ada yang di bedakan.

Berhenti di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang