Berdosa banget aku tuh udah lama banget enggak update update, bukan hanya di cerita ini tapi cerita aku yang lainnya.
Maaf yaa guys, karena kesibukan ku di dunia nyata yang menyita waktu.
Langsung baca lah guys.
Jan lupa tekan tanda bintang dan isi kolom komentar.
Masih tidak menerima"NEXT/LANJUT" komentar.
Happy reading.
💚💚💚💚💚
Hari terus berganti dengan begitu cepat, tetapi tidak dengan yang dirasakan seorang Yuki.
Setiap harinya ia selalu berdoa dan berharap dengan kelancaran terapi yang sedang ia lakukan agar cepat kembali pulih dengan sedia kala.
Sudah sebulan Yuki melakukan terapi dan itu artinya sudah dua bulan Yuki berada di rumah sakit. Untuk saat ini, rumah sakit adalah tempat singgah ke dua, karena selama dua bulan juga ia belum menginjakkan kakinya di rumah, ia sudah sangat-sangat merindukan kamarnya.
Tetapi semua keluh kesahnya menunggu selama dua bulan akhirnya terbayar sudah. Hari ini Yuki diizinkan pulang walaupun masih harus mengikuti serangkaian pengobatan yang sudah di tetapkan dokter dan Yuki masih harus menggunakan kursi roda, sebenarnya ia sudah bisa berjalan walaupun harus dibantu dengan tongkat penyangga, tetapi dokter menyarankan untuk dirinya jangan sering berjalan agar terapi yang sudah ia lakukan sebulan kemarin dapat bekerja dengan baik.
Yang lebih membahagiakan lagi bagi Yuki adalah, hari ini ia akan bertemu dengan anak gantengnya, tadi my pacar bilang bahwa pangeran kecil itu sudah ada di rumah dan siap menyambut kepulangan maminya, yaa walaupun sekarang ia bisa membayangkan reaksi apa yang akan di keluarkan makhluk kecil itu ketika melihat keadaan maminya.
Yuki sudah ada di dalam mobil bersama kekasih dan juga sopir pribadi Aldevaro.
Senyum manis teka pernah lepas dari bibir tebal itu sedari pagi membuat Al ikut merasakan kebahagiaan itu juga.
"Makasih yaa om udah rawat aku," celetuk Yuki membuat Al membulatkan matanya garang, sedangkan pak supir yang mendengar terkekeh pelan.
Dengan senang hati Al mengapit kepala kekasih jahilnya di ketiaknya membuat Yuki memekik berusaha melepaskan kungkungan itu.
"Ngomong apa tadi? coba ngomong lagi?" ancam Al masih dengan mengungkung kekasihnya.
"Becanda sayang," keluh Yuki dengan suara yang terbenam.
Aldevaro langsung terdiam seketika mendengar kalimat 'sayang' yang keluar dari bibir manis itu. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman walaupun hanya senyuman tipis.
Al sangat terkejut pasalnya kekasihnya bukan merupakan wanita romantis dan cenderung gengsi, Yuki jarang mengungkapkan sayang dengan kata-kata, tetapi dengan sikap manja yang gadis itu keluarkan membuat Al sangat yakin bahwa kekasihnya juga mencintainya. Jangankan di depan orang lain, disaat berdua saja Yuki jarang berbicara manis dengan kata-kata 'sayangnya'.
"Cie bulsing" goda Yuki menaik turunkan kedua alisnya.
"Kesambet setan penunggu kamar rumah sakit kayaknya kamu," ucap Al membuat Yuki tergelak.
"Aku jutek di marahin, gilaran romantis dikit juga di marahin," dengus Yuki sekarang sudah berpindah bersandar di dada empuk itu.
"Dasar bapak-bapak," gumam Yuki pelan se pelan mungkin tetapi sayangnya Al masih mendengar gumaman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti di Kamu
Romansa[Cerita keenam yang dipublikasikan] 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘!!! Welcome pembaca baru. Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap cerita... _______ Kehidupannya berubah setelah ia dipertemukan dengan laki-laki kecil berparas tampan yang meng...
