Alasan Alvaro

1.2K 209 17
                                    

Sebelum mulai baca, jangan lupa tekan bintang-nya yaa kawan-kawan...

Buat story ini seasik mungkin dengan interaksi kalian di kolam komentar.

Diutamakan kerjasama antar penulis dan pembaca.
Semoga kalian bisa diajak kerjasama.

Udah engga mau ngasih-ngasih target vote lagi, soalnya sering di php-in sama kalian.

HAPPY READING..


🍁🍁🍁🍁🍁

Sebulan berlalu setelah Al dan Yuki makan malam bersama.
Kegiatan dua manusia berbeda jenis itu kembali berjalan seperti biasa. Selama sebulan ini, Yuki juga belum bertemu kembali dengan si kecil Alvaro, mungkin putra dari boss-nya itu sudah aktif kembali ke sekolahnya, pikir Yuki.

Hari ini semua ketua divisi yang ada di MP Corp menghadiri meeting yang dipimpin langsung oleh Aldevaro Mahatma. Entah apa yang sedang direncanakan bossnya itu sehingga mengumpulkan seluruh ketua di masing-masing divisi.

"Pak Irwan udah pergi meeting yaa?" Laras yang melihat tak ada ketua divisinya.

"Udah dari lu ke toilet tadi. Btw ada apaan sih yaa? Kalian engga dapet bocoran sama sekali dari divisi sebelah?" kepo Mba Indah.

"Divisi sebelah aja pada nanya sama kita," sahut Mas Rama.

Yuki hanya diam menyimak saja, karena ia juga sama-sama tidak tahu dengan yang lainnya.

Kini lima karyawan dan karyawati di divisi engineering sedang bersama-sama berdiskusi tentang proyek mereka selanjutnya.

Krekkk,... 'pintu kaca terbuka'

Rama melirik jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Lama juga pak meeting nya, bahas masalah apa pak, si boss" kepo Mas Rama.

"Boss punya rencana jalan-jalan bareng karyawannya, makannya ngumpulin seluruh ketua divisi," jawaban Pak Irwan membuat lima sekawan itu kegirangan.

"Seriusan pak?" Indah tak percaya.

"Iya,.. tapi nunggu waktu yang tepat. Bulan depan kan ada tanggal merah di hari kamis, sedangkan sabtu dan minggu kantor libur, berarti jumat hari kejepit, nah bisa aja tuh liburan dilaksanain minggu-minggu tanggal merah itu," semua pada gerusukan melihat kalender yang ada di mejanya masing-masing, begitu juga dengan Yuki.

"Wahh,.. iya juga. Lumayan nih, bisa hunting-hunting gambar yang bagus, buat tambahan koleksi jepretan," ucap Yuki.

"Ada rencana juga bakal diadain liburan kantor tiga bulan sekali, tapi tergantung progres kinerja karyawan," masih Pak Irwan menjelaskan.

"Wahh,.. gila sih kalau itu beneran kejadian," Indah mengungkapan kekagumannya.

"Minggu depan bakal diadain meeting bareng seluruh divisi lagi, lihat hasil keputusan dari Pak Al-nya."

"Semoga jadi yaa Allah,.." Rama mengadahkan tangannya, berdoa. Indah yang melihat itu, langsung menimpuk Rama dengan kertas yang sudah dikepal.

"Lebay lo,.." seru Indah.

"Biarin Mba,.. Mas Rama itu lagi ngecengin karyawan baru bagian administrasi, makannya dia seneng, biar bisa ngelancarin aksinya," Yuki terkikik geli sembari berucap.

"Wahh,.. gila sih lu Kuy,.. tauan aja," decak kagum Rama.

"Bagian admin itu ada tetangga aku namanya Cintia, Mas Rama aja engga tau, katanya di bagian administrasi pada heboh karena Mas Rama."

Berhenti di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang