Double Al

1.3K 221 28
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

Selepas dari bertemu dengan ibu dari atasannya, merangkap wanita yang dihormati di kantor besar itu, membuat Yuki dan Indah kembali harus disibukan dengan kegiatan, kali ini Yuki dengan seriusnya merancang sesuatu yang akan dieksekusi besok, sedangkan Mba Indah di bagian lainnya.

Hari kembali berganti,..

Ketika sampai di gedung menjulang tinggi itu, Yuki bergegas menuju Ball Room kantor, mengurus apa yang ia rancang kemarin.
Yuki pikir ball room masih sepi, ternyata pikirannya salah besar, sudah banyak sekali pekerja yang sibuk sana-sini, tak lama Mba Indah juga datang.

“Menunya sudah sampai semua mba?” tanya Yuki kepada ketua catering.

“Sudah mba, pencuci mulutnya, mungkin dikirim sebelum sholat jum’at,” Yuki manggut-manggut.

Iseng Yuki mengelilingi meja prasmanan yang ada di dekatnya, karena meja prasmanan dibagi menjadi tiga, rencananya sehabis shalat jum’at akan diadakannya syukuran kecil-kecilan sembari makan siang bersama.

“Ayam suir kecap, dendeng, rendang, rujak, sop bakso, keripik kentang, gurame asam manis__

“Yuki, ngapain sih lu?” heran Mba Indah melihat kelakuan Yuki.

Hehehe,.. liat-liat aja mba, ternyata Ibu Maya mesen banyak juga yaa.”

“Yaiya lah, engga liat nih karyawan disini aja banyaknya udah ngalahin KK di RT gue, jadi harus banyak, mending sisa makanannya dari pada kurang.”

“Sayang yaa mba, makanannya masih ditutup rapet sama plastik wrap,” lemes Yuki.

“Maksud lo, kalo engga ditutup, lo mau nyemilin duluan gitu?”

“Itu ayam suir kecapnya menggoda banget mba,.. enaknya pake nasi anget itu mba,..” ngiler Yuki membuat Inda memutar bola matanya jengah. “Apa lagi cemilannya bukan main juga mba In. Ada pempek, siomay, tekwan, jajanan pasar, belum lagi es buah dan puding, udah ngalahin orang hajatan aja mba.”

“Biasalah Kuy,.. namanya juga holang kaya. Lagian kan kemarin Bu Maya juga bilang, selama ini dia dan suaminya belum pernah kasih apa-apa ke karyawannya, makannya anggaplah ini silaturahmi supaya atasan lebih dekat dengan bawahan.”

“Iya yaa mba, sukur-sukur tiap minggu beginian,” Indah menoyor kepala Yuki mendengar ucapan yang terlontar barusan.

Yuki dan Indah kembali menyiapkan semuanya dengan baik. Sekarang di ruangan luas itu hanya tersisa mereka dan beberapa pelayan wanita, pelayan laki-laki sedang melaksanakan sholat jum’atnya.

“Noh ada jajanan pasar, kalo lo laper, embat aja.”

“Engga ahh mba, aku ini lagi tahan-tahan, biar muat banyak nih perut. Tuh di prasmanan dari tadi udah pada ngeledekin perut aku terus,” Indah tertawa lebar dibuatnya.

Beberapa jam menunggu.
Satu persatu karyawan berdatangan memasuki ball rom kantor, duduk dikursi yang disediakan. Yuki dan Indah sudah bergabung bersama para teman-teman sesama karyawan wanita.

Tak lama barulah muncul seseorang yang mereka tunggu.
Abimanyu Mahatma bersama dengan sang istri yaitu Maya Ningtyas, diikuti empat laki-laki dibelakangnya, tiga laki-laki dewasa dan satu bocah laki-laki. Yuki menatap anak laki-laki yang ditemuinya beberapa hari yang lalu, membuatnya kembali dejavu kejadian waktu itu.

Ekhmm,.. selamat siang semuanya, assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatu,” Abimanyu Mahatma membuka acaranya.
“Disini kami membuat acara sederhana bertujuan memperkenalkan inilah atasan kalian sebenarnya, setelah selama lima tahun saya yang menggantikannya,” Abimanyu menyerahkan mikrofonnya kearah laki-laki berkemeja hitam persis di sebelahnya itu.

Berhenti di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang