Ayah gengsi

875 151 20
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang, isi kolom komentar dan follow akun penulisnya biar kalian bisa dapet notifikasi dari penulis abal-abal ini kalau update.

Masih tidak menerima “NEXT/LANJUT” komentar.

Yuk sama-sama kita membangun story ini agar kedepannya lancar jaya.

Happy reading

🌼🌼🌼🌼


Aldevaro baru menyelesaikan makan siangnya bersamaan dengan suster yang mengantarkan makan siang untuk Yuki.

Al dengan sigap memutar ranjang rumah sakit untuk menempatkan posisi sedikit duduk, lalu membuka box lunch milik kekasihnya, dengan telaten bapak satu anak itu menyuapi kekasihnya sembari meniup-niup sup yang masih sedikit berasap.

Yuki menyembunyikan senyumannya melihat kegesitan sugar daddy itu, padahal ia tidak meminta bantuannya sama sekali.

“Mas enggak pulang?” tanya Yuki setelah meneguk segelas air.

Al menaikkan satu alisnya, “Kamu ngusir aku?”

Yuki terkekeh “Sensitif amat, pak? Aku cuman mau kamu istirahat, abis dari tadi kamu enggak ada istirahat sama sekali padahal baru pulang dari luar kota.”

“Aku mau nunggu kunjungan dokter, aku pengin ngobrol banyak sama dokter tentang kesehatan dan terapi kamu.”

Mereka asik berbicara, terkadang tertawa bersama, terkadang Yuki marah-marah enggak jelas, terkadang juga cemberut digoda pacarnya yang suka iseng dan jahil.

Suara ponsel di meja menghentikan mereka dari obrolan seru itu.

“Mamah,” Al melirik kekasihnya sekilas, Yuki mengangguk paham.

“Assalamualaikum, ada apa mah?”

“Alva nangis, dari tadi telpon maminya enggak bisa bisa, jadi mamah telpon kamu. Ehh ngomong-ngomong kamu dimana?” mata bunda menyipit melihat background yang tidak asing itu.

Aldevaro mengubah kamera ponselnya menjadi kamera belakang, di layar menampilkan sosok Yuki yang sedang menonton TV.

“Yuki kenapa! Kamu enggak kasih tahu mamah! Kapan kamu pulang?” suara mamah yang agak keras membuat Yuki menatap kekasihnya bingung.

Yuki tidak sadar padahal layar ponsel kekasihnya masih menyorot kearahnya.

“Yuki sayang kenapa bisa begini? Kasih tahu Mamah di mana Yuki sekarang, AL!”

Aldevaro meringis pelan, “Iya iya, Mamah matiin dulu ponselnya.”

“Iya, awas kalo abis ini enggak kamu kirim alamat rumah sakitnya!”

Yuki menampilkan ekspresi bingung setelah melihat kekasihnya sudah mematikan sambungannya.

“Aku kirim alamat RS ke Mamah dulu, ibu ratu udah marah liat kamu begini dan dia enggak di kabarin sama sekali.”

Kini giliran Yuki yang meringis, ia juga lupa untuk mengabari ibu dari kekasihnya, sepertinya mamahnya juga lupa, yang Yuki tahu akhir-akhir ini memang mamah sedang sibuk dengan sekolahnya.

Berhenti di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang