Tragedi

849 158 24
                                    

Maaf yaa teman, mungkin untuk selanjutnya kalian bakal nunggu lama update story dari aku dikarenakan kesibukan di dunia nyata yang menyita waktu.

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap cerita yang kalian baca.

Yuk sama-sama kita membangun story ini menjadi hidup dan seru dengan komentar gokil dari kalian.

Happy reading

🌼🌼🌼🌼🌼

Yuki terbangun dengan pandangan buram dan pusing yang melanda membuatnya meringis menahan sakit dan juga rasa sakit lain tetapi entah di bagian mana.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga."

Yuki menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah mamah.

"Aku di mana mah?"

"Di rumah sakit, kamu kecelakaan."

Kepala Yuki tiba-tiba berdenyut mendengar kata 'kecelakaan' lalu pikirannya berkelana tentang kejadian yang baru terjadi beberapa jam yang lalu.

"Kenapa kakiku di gips, mah?"

Yuki terkejut, mengapa ada gips yang menempel erat di kakinya? apa separah ini, ia juga merasakan sakit yang teramat di bagian kaki.

"Selamat malam, pasien sudah sadar, mari saya periksa kembali secara bertahap."

Dokter datang bersama beberapa perawat membuat mamah menyingkir sejenak.

"Apakah anda merasakan nyeri atau sakit di sini?"

"Rasanya nyeri dan sakit sekali, dok, apa saya baik-baik saja?"

"Kamu mengalami patah tulang (fraktur) berat dikarenakan tekanan yang terlalu berat yang di terima pergelangan kaki, mungkin besok akan ada reaksi pembengkakan di sekitar area tulang itu merupakan reaksi tubuh yang terjadi dan pembengkakan juga adalah hasil dari peningkatan pergerakan cairan dan sel darah putih ke area cedera. Setelah sebulan kita akan melalukan rontgen untuk melihat perkembangannya. Tenang ini akan sembuh walaupun memerlukan waktu yang lama."

Yuki melamun mendengar penjelasan dokter barusan, apa yang dokter bilang, ia mengalami patah tulang berat? Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses penyembuhannya.

"Tetapi kamu tidak merasakan mati rasa di area kaki mu?"

"Enggak dok, tetapi kenapa sakit banget dok, linu juga dan susah sekali di gerakkan."

"Jangan di paksakan, kalau di paksa itu malah akan berbahaya, nanti kita akan ada jadwal terapi untuk kamu selama proses penyembuhan."

Setelah berbincang cukup lama dokter dan perawat itu keluar dan tinggallah Yuki dan mamah.

"Ayah ke mana mah?"

"Pulang sebentar ambil baju, nanti malam kamu di sini sama Delvan enggak apa-apa kan, ki? Soalnya ayah harus apel pagi dan katanya besok ada orang dari dinas pusat yang berkunjung ke kantor."

"Iya mah, mamah juga di rumah aja, Yuki enggak apa-apa kok."

"Lagian kamu kok bisa begini? Pasti melamun?"

"Aku enggak tahu, tiba-tiba di depanku ada motor nyalip abis itu udah aku enggak lihat apa-apa."

Ayah dan mamah sudah kembali ke rumah, tinggallah Yuki dengan adik satu-satunya yang sekarang sedang sibuk dengan beberapa bukunya, katanya besok masih ada ujian.

Berhenti di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang