04.TIKET KONSER

447 40 2
                                    

⚠️ FAKE SCENE ⚠️

04. TIKET KONSER

*****

Alsakar membaringkan tubuhnya di kasurnya tanpa tidak berhenti tersenyum. Sedari tadi sejak ia pulang dari rumah gladis selama di perjalanan pulang senyuman manis terpancar selalu di wajahnya.

Satu tangan ia angkat sebagai bantalan di kepalanya. Di otaknya kini kembali terus menerus mengingat semasa ia kecil dengan si 'cewek cabul' (panggilan pada gladis).

"Gladis, lain kali jangan kayak gitu ya, gak boleh tau ngintip cowok lagi mandi, pamali."

"Iya nyonya aku minta maaf"

"Eits, kok nyonya si? Panggil aja, bunda. Biar sama kayak alsa dan El,"

"Iya, bunda.."

senyuman tulus terbit di bibir arumi, bunda kandung Alsakar dan gazzaliel.

Namun tetap saja, bi yati merasa tidak enak dengan yang cucunya lakukan tadi. Ini juga salahnya, karna tadi sempat meninggalkan gladis sendirian sedangkan dirinya berkerja di dapur.

"Sekali lagi, maaf ya Bu"

"Iya gak apa apa bi, namanya juga anak kecil, belum tau apa apa"

Bi yati mengangguk, "den, Alsakar nya mana, ya Bu?"

"Ada di kamar bi, lagi pakai baju sama suster"

Bi yati mencolek pelan bahu cucunya itu, "minta maaf dulu"

"Sama bang kasa?"

Bi yati kembali mengangguk, saat itu pula bocah cantik dengan rambut sepunggung berlari ke kamar bang kasa (panggilannya pada Alsakar).

Tok tok tok!

"Siapa?" Sahut bocah laki laki itu dari dalam yang sedang memakai minyak telon.

Gladis sedikit mengintip di balik pintu secara perlahan ia masuk ke dalam kamar tersebut dengan perasaan takut.

"Kamu cewek cabull yang tadii!!"

Wendi, suster yang bantu mengurus alsakar menegur lembut bocah tersebut. "Syyyuutt, jangan ngomong kayak gitu Alsa, nanti kalau bunda tau kamu ngomong cabul, nanti di marahin lohh, mau?" Dengan polos bocah tersebut akhirnya menggeleng.

"Kenapa gladis?" Tanya Wendi lembut.

"Gladis mau minta maaf sama bang kasa, gladis khilap.."

Bocah tersebut bersedekap dada memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Nohh, di maafin gak?"

"Gak!"

Wendi mencubit hidung bocah lelaki itu gemas, "kata papa raja apa? Sesama manusia harus saling?.." wendi menagih jawaban bocah lelaki itu.

"Memaafkan."

Note; biasanya panggilan bunda berdampingan dengan ayah, namun berbeda dengan alsakar dan gazzaliel, mereka memanggil bunda dan papa. Ngerti gak maksudnya? mwehehe.

ALSAKAR [TIDAK DI LANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang