15. BELAJAR AFFAHH?
- Happy Reading -
"Pamali, anak cewek main kerumah cowok malam gini." Dengan santainya cowok itu berucap.
"Orang gladis cuma mau ngembaliin jaket kaka doang kok!" Balas perempuan itu dengan mata yang masih di tutupi.
"Kaka ngapain sih keluar gak pakai baju?!"
"Kenapa? emang ini udah kebiasaan gua setiap mau tidur kali. lagian, tumben lu kerumah gua dengan alasan mau kasih jaket gua, padahal biasanya gak kayak gini." Kata lelaki itu sambil mengambil jaketnya yang gladis sodorkan.
"Ya, ada hal lain juga sih yang mau gladis omongin sama kaka"
"Apa?"
"Pakai baju dulu sono!"
Alsakar memutar bola matanya. "Ck, iya iyaa. Mau ikut masuk gaa?"
"Gak!"
"Santai, yaudah lu tunggu dulu. bentar doang kok." Akhirnya lelaki itu masuk bersamaan dengan gladis yang menghela nafas lega dan membuka matanya.
Tak lama alsakar keluar dengan kaos hitam polos miliknya. "Ngobrol deket kolam renang aja biar suasananya makin adem."
Alsakar menyuruh gladis duduk di sofa selagi ia memanggil asisten rumahnya agar gladis di bikinkan minuman.
Alsakar duduk menatap gladis, namun perempuan itu malah sibuk melihat sekeliling rumah alsakar. sangat amat tak kalah besar dengan rumah orangtuanya.
"Ini rumah bukan dapat gua yang beli, tapi warisan dari eyang gua. Selagi mau kapan gua pindah kesini itu terserah, dan satu tahun yang lalu baru gua mutusin buat nempatin rumah ini."
Gladis mengangguk. "Iya juga sih, sekaya-kaya nya kaka gak mungkin kaka mau beli rumah kalau rumah orangtuanya aja besar." Alsakar menyentil kening perempuan itu dengan wajah datar. Sedangkan yang ia sentil hanya cengengesan.
"Gua terlalu mager buat beli rumah. ngapain gua beli rumah kalau gua tinggalnya sendirian? lagipula, rumah pemberian eyang gua ini juga di warisin buat nanti istri gua juga."
Gladis termenganga. "Haa? di usia kaka masih muda, Kaka udah di warisin rumah buat Kaka sama istri kaka?" woww! sangat langka.
Alsakar dengan bangga mengangguk.
"Oke, skip. jadi, apa maksud lain kedatangan lo kesini?"
Gladis tersenyum smirk, "ajarin gladis beladiri dong, biar gladis bisa balas orang yang jahat sama gladis."
Alsakar mengangkat alisnya tak percaya. "Serius?"
Perempuan itu kembali mengangguk meyakinkan. "Gladis juga tau kalau kakak juga ahli di bidang tembak dan tepat sasaran. gladis juga mau dong. terus, gladis juga mau kaka ajarin gladis bawa motor besar kayak motor kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSAKAR [TIDAK DI LANJUT]
Teen FictionTHE LOVE IS BRUTAL AND THERE'S ALSO A LOT OF BLOODSHED! PART ACAK BACA SESUAI HALAMAN YANG TERLIHAT *** Segala cara alsakar lakukan agar rencana pdkt nya setiap hari senin sampai Jumat berhasil. Bahkan keempat temannya pun jengah sendiri meli...