18. LOOKING FOR PROOF?
******
MALAM Di sebuah club seperti biasa sangat amat ramai. Alya datang dengan bajunya yang sangat pendek, ia berjalan menuju salah satu lelaki yang membuat senyumnya mengembang.
Senyuman itu di balas oleh lelaki yang sedang duduk di sofa. Tanpa ba-bi-bu alya duduk di pangkuan remon dan di sambut hangat senyuman lelaki itu.
"Kenapa sayang, hm?"
"Kapan kamu mau nikahin aku? aku udah bosen sendiri mulu tanpa status apa-apa sama kamu." ucap wanita itu dengan wajah sedih.
"Nanti, sampai aku dapat kepuasaan yang benar-benar exstra." Remon berucap sembari memegang dagu perempuan itu.
"Mau?"
Remon mengangkat alisnya. "Hm, siapa yang nolak?"
"Oke, jangan di sini, di ruangan yang seperti biasa aja."
*****
Gladis nampak bosan sekali satu hari di skors ternyata memang benar-benar tidak enak. Alhasil karena ia sudah lama mengambil cuti di cafe mas oren. Hari ini ia berniat berkerja kembali di cafe tersebut.
"Gladis, pesanan di meja nomor lima, orange juice untuk tiga orang" ujar aini, perempuan yang kemarin mengambil cuti.
Gladis mengangguk. saat dia sudah membuat pesanan tersebut, ia langsung mengantarnya ke meja nomor lima.
"Selamat menikmati"
"Gladis?" Suara itu membuatnya mendongak.
"Oh wow, lo kerja di sini? pfft, gimana rasanya? udah di skors dan sekarang kerja, kasian amat hidup lo."
Dia wenda, dan kedua perempuan itu adalah vania dan melitsa, dua orang yang termasuk circle nadilsa, sosok yang membully gladis kemarin dan di tolong oleh wenda.
"Wenda, kenapa wenda bisa sama mereka?"
"Karena gua, udah masuk circle mereka. kenapa? gak seneng?"
Gladis melirik ke arah jam. "Bukannya sekarang masih jam pelajaran sekolah, lo bertiga bolos?"
"Kalau iya, kenapa? mau ngelaporin kita ke BK? lo siapa? Sebentar lagi juga lo bakal di tendang dari SMA ACG dak bukan termasuk bagian dari SMA kita." Ujar melitsa.
"Orang miskin kayak lo itu mending kerja yang rajin biar bisa dapat duit banyak-banyak, ahhhahahha!" Vania tertawa setelah menyelesaikan ucapannya.
"Maaf, ya dek. Kalau kalian kesini cuma mau menjelekkan karyawan saya, mending keluar. Masih banyak yang mau mampir ke cafe saya. Dan jam kalian saat ini bukan di sini, tapi di sekolah." Ucapan itu datang dari mas Oren, beserta aini yang berada di belakang mas oren menatap ketiganya datar.
"Girls, ayo cabut, di sini banyak yang songong." Ucapan melitsa di angguki kedua temannya.
"Songong, songong, minimal sadar diri lah, masih bocah udah songong!" Ucap aini saat ketiganya sampai di depan pintu.
"Itu teman-teman kamu gla?"
"Kamu ini gimana sih aini! jelas-jelas tadi mereka keliatan musuhan banget sama gladis, masa iya temenan?"
"Oh iya, ehhehehe. udah gladis yang kayak gitu mah jangan di dengerin, kamu kerja itu tandanya mandiri, emangnya mereka? masih ngandelin duit orang tua, beban pasti tuh."
Sontak gladis terkekeh. "bagus juga itu kata-katanya, kapan-kapan gladis pakai buat ngeulti mereka, ehhehe"
Mereka bertiga tertawa bersama. Sesaat gladis melupakan omongan-omongan dari wenda dan teman-teman barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSAKAR [TIDAK DI LANJUT]
Teen FictionTHE LOVE IS BRUTAL AND THERE'S ALSO A LOT OF BLOODSHED! PART ACAK BACA SESUAI HALAMAN YANG TERLIHAT *** Segala cara alsakar lakukan agar rencana pdkt nya setiap hari senin sampai Jumat berhasil. Bahkan keempat temannya pun jengah sendiri meli...