Soobin kamu serius?

1.9K 186 37
                                    

Keluarga Duke Jeftaziel Anastasius merupakan keluarga bangsawan yang paling setia, paling mengabdi pada kekaisaran dan semua itu membuatnya mendapatkan posisi penting di kekaisaran sebagai penanggung jawab pajak kaisar. Ini sudah seperti tugas turun temurun dari duke sebelumnya. Posisinya tak pernah sekalipun terancam meski dia tau banyak yang mengincar posisi ini.

Duke Jaftaziel tak mengharapkan apapun lagi, dia rasa dengan apa yang didapatkannya sudah lebih dari cukup. Tak pernah sekalipun berniat untuk merangkak menaiki posisi puncak. Ia hanya menginginkan kehidupan damai dan aman. Namun kedamaian itu terusik oleh surat yang datang dari kerajaan. Surat yang berisi tentang perintah Kaisar untuk menyerahkan anak sulungnya menjabat sebagai selir kaisar dan tinggal di Harem istana.

Para bangsawan itu benar, Beomgyu pasti mengingkan selir dari keluarganya. Tapi Duke Jaftaziel tak rela jika anak sulungnya yang tampan itu harus menjadi selir kaisar laki-laki. Rasanya harga dirinya seperti terinjak-injak hari ini. Ia tak tau apa maksudnya tapi ia tak terima dengan ini semua. Rambutnya kini sudah tak beraturan karena diremat kesal sedari tadi, menambah kusut wajahnya yang sedari tadi tertekuk.

Di saat seperti itu Duchess Maria -- istrinya membawa nampan berisi darjeling hangat dan beberapa kudapan, menaruhnya di meja sang suami. Wanita itu tersenyum manis lalu mengusap punggung suaminya yang terlihat kacau balau.

"Ada apa denganmu sayang? Masalah tunggakan pajak kerajaan lagi?" tuturnya lembut menenangkan.

Duke Jaftaziel hanya menghela nafas berat, ia melirik pada istrinya dengan wajah cemas. Tangan wanita itu lantas di raih dan di usap lembut.

"Kaisar menginginkan selir dari kita."

Duchess menatap suaminya, raut wajahnya terlihat riang saat mendengar kabar itu. "Putri kita akan dipinang, seharusnya kamu senang bukan?" ucapnya dengan wajah berseri.

Duke Jaftaziel memandang istrinya lagi, lekat dan kini wajah yang penuh keresahan itu terpampang sangat jelas. "Dia menginginkan putra kita. Soobin Anastasius."

"APAAA!!!"

Bagai disambar petir siang bolong, Duchess itu melotot tak percaya. "Bagaimana bisa?-- maksudku.. jadi kabar itu benar?"

Dengan menyesal Duke Jaftaziel mengangguk. Mereka menghela nafas berat bersama.

"Bagaimana ini? Kenapa harus Soobin? Kenapa tidak Runa saja? Maksudku.. kenap harus laki-laki, kenapa harus anak laki-laki kita." Duchess terus saja meracau, dia tak mau, dia tak terima kalau Soobin anaknya harus menjadi bagian dari Harem.

Duke Jaftaziel mengenggam tangan istrinya, mencoba menyalurkan ketenangan meski dirinya juga masih resah. "Tenangkan dirimu, tenangkan dirimu sayang. Pasti ada jalan untuk ini semua."

Duke Jaftaziel bangkit dari duduknya lalu memeluk istrinya itu. Mereka terlihat amat sangat putus asa, tidak memiliki rencana apapun untuk menolak permintaan itu.

Sementara itu, di ambang pintu yang sedikit terbuka itu seseorang menguping semua pembicaraan mereka. Niatnya untuk mengembalikan buku yang di pinjamnya dari ayahnya urung sudah. Laki-laki tegap itu memilih pergi.

"Aku sama sekali tidak keberatan." gumamnya.

****

Soobin anastasius, putra dari Duke Jaftaziel yang terkenal pandai dalam berbagai bidang. Itu fakta. Bahkan postur tubuh dan rupa nya saja mampu membuat para gadis jatuh cinta dalam sekali pandang. Tak heran kalau dia menjadi murid terpopuler melebihi anak para raja.

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang