mianek

692 93 15
                                    

Entah bagaimana caranya Yeonjun kembali, yang jelas dia kini sudah memakai pakaiannya dan berjalan menuju harem pagi-pagi buta. Dia setenang mungkin melangkah membelah keheningan, gedung harem itu terasa sangat dingin dan sepi padahal pagi-pagi begini Taehyun akan keluar untuk berolahraga atapun Soobin yang bangun hanya untuk mengambil minum kemudian kembali ke kamarnya.

Yeonjun menebak kalau mereka masih berada di luar, sepertinya Taehyun sengaja mengulur waktu agar Yeonjun bisa kembali tanpa ketahuan. Laki-laki arogan itu memang orang yang pandai membaca situasi.

Setelah sampai di pintu kamarnya, Kai tiba-tiba saja berjalan ke arahnya. Menatapnya dengan tajam dan mulai mengintrogasi.

"Kau pergi keluar? Untuk mencari Yuna?"

Suasana hati Yeonjun tiba-tiba saja berubah, dia tak mengerti mengapa Kai membahas itu lagi. "Apa yang kamu inginkan Kai?"

"Kau masih mau menyangkal semuanya?"

Kai di depannya menggeram, dia mengepalkan tangannya. "Apa kamu masih menuduh bahwa aku yang menghamilinya?"

"IYA!!" Yeonjun membentak, dadanya kembang kempis tak karuan, perasaanya campur aduk tak mengenakan. "Kalau bukan kau siapa? Kau yang mendekati Yuna-ku! Kau yang membawanya jalan-jalan, Kau yang berselingkuh dengan dia!!"

"Dan aku masih harus mempercayai apa yang kamu katakan?" Yeonjun terkekeh miris, hatinya merasa teriris. Pembicaraan ini membuka luka lama yang belum kering. Yeonjun tak suka.

Kai di depan Yeonjun mengusap wajahjnya, menyugar rambutnya frustasi. "Kenapa semua orang menuduhku melakukan sesuatu yang bahkan tidak aku lakukan!"

Yeonjun masih diam, dia mencoba mengabaikan perkataan Kai barusan. Tangannya kini sudah meraih pintu kamar, dia hendak masuk dan mengabaikan Kai dengan semua perkataannya.

Kai mengangguk-angguk mengerti, dia mengerti bahwa di dunia ini tak ada yang mempercayainya dan tak ada yang mau berpihak padanya. Kai mengerti sekarang.

"Kau ingin tau dimana Yuna?" tanya Kai, entah dari kapan matanya sudah berkaca-kaca, sepertinya hatinya sudah hancur seluruhnya dan tak ada lagi yang tersisa disana. Itu dibuktikan dengan tatapan sendu nan kosong miliknya.

"Dia di asingkan ke kota Santinel, anaknya laki-laki dan sangat mirip dengan kakak-ku."

Setelah berkata begitu Kai pergi dari sana, meninggalkan Yeonjun yang masih terpaku di tempat mencoba mencerna semua perkataan yang Kai ucapkan barusan. Dadanya merasa sangat sesak sekarang, namun ada kelegaan di hatinya saat mendengar bahwa Yuna masih hidup.

****

Soobin sedari tadi hanya diam, dia tak banyak bicara seperti biasanya. Bahkan tak ada lagi manja-manja pada Beomgyu atau meminta cium ataupun ribut bersama Taehyun mengenai hal sepele yang menyangkut Beomgyu.

Soobin menjadi sosok aneh selama perjalanan, bahkan dia menghindari tatapan Beomgyu. Beomgyu sama sekali tak paham, apa dia membuat kesalahan dan karena itu Soobin marah padanya saat ini?

"Ada apa denganmu Soobin?" tanya Beomgyu.

Taehyun di samping Beomgyu melirik ke arah Soobin, mencoba mencari tau apa yang membuat laki-laki jangkung itu lebih banyak berdiam diri. Seharusnya dia senang kan karena sudah membuat Taehyun cemburu karena berciuman kemarin, harusnya dia membanggakan hal itu di hadapan Taehyun sekarang.

"Tidak yang mulia, aku hanya sedang berada di suasana hati yang buruk." Soobin menyinggungkan senyum tipisnya, tipis sekali sampai terlihat dipaksakan.

Beomgyu yang mendengar jawaban Soobin hanya diam, tak mau menanyakan apapun lagi karena ia tau pasti Soobin tak ingin bicara banyak hari ini.

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang