Akang bebal banget sich..

851 116 23
                                    

Beomgyu tidak tau ternyata para selirnya ini selalu sarapan bersama meskipun mereka sering bertengkar. Kalau ditanya kenapa ke empatnya tidak menjawab apapun selain berkata "Tidak tau."

Aneh memang, tapi Beomgyu harap mereka dapat akrab seiring berjalannya waktu. Beomgyu tak suka kalau mereka terus bertengkar dan membuat keributan terlebih kalau yang diributkan itu dia ataupun sesuatu hal yang sepele lainnya.

Dalam meja makan itu tak ada yang berbicara, mereka sibuk mengunyah sarapannya begitupun dengan Beomgyu. Kaisar itu tadinya akan langsung pergi dari harem tapi melihat kertiga selirnya berkumpul di meja makan dia tertarik untuk bergabung meskipun Yeonjun terlihat ragu untuk membiarkan Beomgyu ikut.

Dalam kunyahannya, Beomgyu melirik mereka semua. Yeonjun makan seperti biasa, Kai terlihat tak minat untuk melahap makanannya tapi ia masih memakannya, Taehyun makan dengan pelan dengan raut wajah membingungkan sementara Soobin lebih banyak melamun dari pada makan. Beomgyu menghela nafas, kini apa lagi?

"Yang mulia setelah ini apakah anda dapat meluangkan waktu sejenak?" tanya Taehyun. Semua yang ada disana langsung melirik laki-laki arogan itu.

"Kenapa kalian melihatku begitu? Aku ada urusan dengan yang mulia." ucap Taehyun kesal.

Beomgyu berdehem sebelum menjawab. "Baiklah. Temui aku di ruanganku setelah ini."

"Terima kasih."

Taehyun kembali melanjutkan makannya sementara itu Soobin dan Yeonjun masih betah menatap Taehyun, mencoba menerka-nerka apa yang akan dilakukan oleh laki-laki itu dan itu tak lepas dari pandangan Beomgyu.

****

"Yang mulia, aku akan menggunakan hadiah itu."

Beomgyu mengernyit tak mengerti. Kini Taehyun tengah berdiri di depan meja kerjanya menatap penuh harap berbeda dengan tatapan beberapa waktu lalu yang tajam dan menusuk. "Hadiah? Memang hadiah apa lagi yang aku berikan padamu?"

Taehyun menggigit bibirnya, agak kecewa karena Beomgyu melupakan hal itu.

"Saat kita bertarung waktu it-"

"Taehyun jangan bilang kamu ingin meninggalkan Haremku!" Beomgyu tiba-tiba saja memotong pembicaraan, dia bangkit dari duduknya kemudian berjalan mendekati Taehyun. Selir arogannya itu tampak terkejut karena bentakan kaisarnya itu.

"B-bukan. Bukan itu..."

Beomgyu memicingkan matanya, dia melipat tangannya di dada dan menatap wajah Taehyun dengan jarak yang cukup dekat. Taehyun jadi gugup dibuatnya. "Lalu apa?"

"Emm.. aa.."

Taehyun menggaruk tengkuknya. Bisa tidak sih Beomgyu mundur sedikit, dia gugup kalau kaisar itu berdiri di hadapannya dengan jarak sedekat ini. Jantungnya tak kuat.

"Apa?"

"Itu..."

Taehyun jadi terlihat bodoh sekarang.

"Apa Taehyun!" Beomgyu agak kesal karena Taehyun bertele-tele. "Apa yang kau inginkan?"

Taehyun menarik nafas sebelum menjawab, "Aku memintamu untuk membiarkanku keluar masuk istana mulai saat ini."

Beomgyu menggebrak mejanya. "Tak boleh."

"Yang mulia.. kamu berjanji kan akan mengabulkan apapun permintaanku saat aku menang melawanmu malam itu. Kamu tak boleh melanggar ucapanmu sendiri." jelas Taehyun tanpa takut Beomgyu menebas kepalanya.

"Taehyun Ganatra!"

"Beomgyu Reiden~"

Taehyun mulia kurang ajar lagi, dia malah menjawab ucapan Beomgyu yang menyebutkan namanya. Beomgyu jadi frustasi.

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang