Keributan di pelabuhan

1.2K 174 63
                                    

Diantara 10 kadidat yang dipilihnya ternyata semuanya tak sesuai dengan harapan. Beomgyu menyerah untuk memata-matai mereka lagi. Ini sudah terhitung satu minggu dari pengamatan tapi para calon yang Beomgyu pilih ternyata memiliki sifat buruk dan arogan. Kebanyakan dari mereka sangat manja, mata keranjang, dan orang yang sangat kasar lagi angkuh.

Beomgyu bersyukur, setidaknya dia bisa bernafas lega karena sudah tau sifat buruk mereka jadi dia memutuskan untuk mencari kadidat baru yang mungkin cocok untuk menempati haremnya. Kriteria nya hanya sederhana, seseorang yang tampan, terampil, bisa bertarung, memiliki tubuh yang bagus.

Itu hanya kriteria haremnya ngomong-ngomong, untuk kriteria pasangan Beomgyu masih belum memikirkan itu.

Di waktu luangnya ini Beomgyu memutuskan untuk pergi lagi, tanpa sepengetahuan siapapun. Tidak juga dengan Gabriel si pengawal pribadi. Beomgyu akan pergi sendiri, berjalan-jalan sebentar sambil berburu selir. Barangkali dapat selir yang bagus di jalan, mungkin? Tidak ada yang tau kan? Beomgyu juga ingin menjernihkan pikirannya, rasanya sangat lelah mengurus  kekaisaran. Ia juga mau liburan.

Beomgyu pergi saat malam hari, tepat pada saat pergantian shift pengawal kerajaan tepat jam 12 malam. Tentu saat pergantian shift itu tak begitu banyak yang berjaga dan Beomgyu dapat leluasa menyelinap keluar istana.

Entah pikirannya sedang kacau atau bagaimana, dia bahkan tak sadar sudah memakai baju maid perempuan. Ini aneh memang, Beomgyu juga tak mengerti kenapa dia malah memilih kostum ini untuk keluar. Mungkin karena bajunya panjang Beomgyu jadi leluasa untuk menyembunyikan pedangnya di sana. Tak lupa juga ia memakai jubah yang menutupi seluruh wajahnya. Identitasnya kini aman tanpa ketahuan, meski rasanya agak aneh karena rok bagian bawahnya terasa sedikit mengembang.

Saat dirasa cukup jauh dari istana, Beomgyu menaiki kereta kuda sewaan dan pergi ke pelabuhan. Beomgyu tak tau kenapa dia sangat ingin melihat pantai malam ini.

****


Sesampai disana Beomgyu langsung turun, membayar ongkos dan pergi memasuki pemukiman penduduk. Kusir itu tak bisa mengantar Beomgyu sampai tepi pantai sebab dia tak memiliki ijin masuk ke kawasan Duke Ganatra. Beomgyu tak tau apa penyebabnya tapi dia cukup salut dengan ketegasan yang dibuat oleh Duke itu.

Setelah dirasa cukup untuk mengamati tempat itu, Beomgyu memutuskan masuk dan berjalan menuju pelabuhan. Niatnya sederhana, dia hanya ingin menikmati pemandangan pantai di dini hari ini, bernostalgia sejenak mengingat kenangan indah yang diukirnya bersama sang kakak.

Beomgyu kini sudah duduk di tepi pantai, kakinya ditekuk dan dipeluk oleh lengannya dan pandangannya kini tertuju pada pantai yang terlihat indah. Sinar bulan dan kalap-kelip bintang itu semakin menambah cantik pemandangan malam ini. Beomgyu masih ingat dulu dia pernah bermain dipantai ini dengan sang kakak, mengabaikan para pengasuh dan pengawal yang terlihat ketar-ketir sebab mereka basah-basahan tanpa berganti baju lebih dulu.

Kedua saudara itu tak peduli kalau pakaian pangerannya kebasahan karena ulah satu sama lain. Bahkan celana Beomgyu sudah kotor karena terjatuh di atas pasir basah. Mereka terlihat bahagia, tak mempedulikan para pengawal dan pengasuh yang terlihat frustasi takut dimarahi.

Beomgyu bahkan masih ingat teriakan Anna, pengasuh mereka.

"Pangeran kalau kalian masih sayang nyawaku mohon berhenti!!!!"

Beomgyu tanpa sadar terkekeh mengingat hal itu, dia tersenyum mengenang. Ditatapnya langit-langit itu dan kini dirinya malah semakin merindukan sang kakak yang entah berada dimana.

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang