Kakak

873 71 21
                                    

Terhitung sudah lebih dari dua tahun Taeyong mengirimkan surat ke adiknya mengenai pembentukan harem itu dan tak disangka adiknya yang kini memegang kekuasaan menggantikan ayah menurutinya tanpa pertimbangan. Dia membentuk harem berisi empat laki-laki pilihannya.

Taeyong sebenarnya tak begitu paham mengapa adiknya itu memilih ke empat orang itu terlebih dua diantaranya adalah orang yang memegang rahasianya. Dia harap Taehyun dan Yeonjun masih merahasiakan apa yang sudah terjadi dengannya dan sang ayah. Dia tak ingin Beomgyu tau kebenaran kalau Taeyong menghianati kerajaannya sendiri hanya karena cinta.

"Kenapa kau muram begitu? Apa ada yang terjadi dengan adikmu?" tanya seseorang dengan suara beratnya. Taehyun mendongak, dia mendapati orang yang paling dicintai dam dibencinya ada dihadapannya. Berdiri angkuh, mengutarakan dominasinya di tempat ini.

"Itu yang kau harapkan sialan?!!" Taeyong mencengkram kerah baju orang itu dengan mata yang tajam menusuk seolah siap membunuh ataupun mati kapan saja.

"Aku bilang jangan sakiti adikku!!! Mengapa kau malah menyerangnya?!!!"

Orang itu malah tertawa, dia perlahan menurunkan cengkraman tangan Taeyong dari tubuhnya. Tangannya memegang dagu Taeyong kuat, menatapnya sambil berkata dengan suara yang sangat menyebalkan.

"Kapan aku berjanji? Aku tidak pernah berjanji padamu kau mengerti?! Tak peduli dengan apa yang adikmu itu rencanakan yang jelas aku ingin tahtaku sekarang juga."

Brak!!

Orang itu mendorong tubuh Taeyong dengan sangat kencang sampai menubruk beberapa perabotan yang ada di sana. Taeyong terbatuk, darah keluar dari mulutnya begitu saja.

Sungguh Taeyong sangat menyesal, dia ditipu oleh orang yang dia cintai. Pikirannya di cuci sampai dia menaruh dendam pada ayahnya sendiri dan membunuhnya di medan perang. Taeyong sangat menyesal.

"Besok Kembali lah ke kerajaan, katakan pada adikmu kalau kamu merindu kan nya."

Orang itu pergi meninggalkan Taeyong bersama beberapa pengawalnya. Dia dikurung lagi di kamar itu dan tak dibiarkan pergi kemanapun. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya merenungi nasibnya dan mencari moment pas untuk memakai kekuatannya dan kabur dari sini.

****

Beomgyu termenung di jendelanya, sebelah tangannya memegang cangkir darjeling yang mengepul panas. Dia tengah menerawang, menatap kosong pada langit malam mencoba mencari tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Pikirannya terlalu penuh memikirkan banyak hal. Tentang tujuan awalnya, tentang pembentukan harem dan juga tentang keberadaan kakaknya yang masih belum dia ketahui.

Beomgyu tak tau apa yang harus dia lakukan setelah membentuk harem, dia merasa kalau dirinya belum melakukan sesuatu yang berarti, belum melakukan sesuatu yang kakaknya mau.

Sebenarnya apa dan kenapa?

Beomgyu baru bertanya-tanya hari ini setelah memiliki selir yang terlewat mencintainya. Kini dia bingung dan bimbang, di satu sisi dia ingin mempertahankannya dan di sisi lain Beomgyu ingin mereka kembali menjalani hari-harinya seperti biasa.

Tak akan ada yang marah bukan kalau dia membubarkan haremnya? Toh dia merasa harem ini tak begitu berpengaruh banyak dan tak menjawab tujuan awalnya sama sekali.

"Yang mulia, para selir sudah datang."

Beomgyu berbalik, dia tersenyum kepada Gabriel kemudian menyerahkan cangkir itu kepada pengawal pribadinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang