Khawatirkan kamu eaaa...

913 140 26
                                    

Pertarungan ke 2 dimenangkan oleh Kai dan Yeonjun berakhir terluka parah. Keduanya saling mengayunkan pedang sampai pedang Yeonjun terlempar keluar arena dan dia masih saja maju menghajar Kai dengan tangan kosong.

Bodoh.

Semua sepakat kalau Yeonjun bodoh karena berani melawan Kai dengan tangan kosong seperti itu, membuatnya menerima banyak goresan dan luka di sana sini. Kai tersenyum miring, dia senang sudah menang sementara amarah Yeonjun masih belum padam.

Beomgyu yang memperhatikan tubuh Yeonjun yang keluar arena menatap miris ke arahnya, Yeonjun terlihat sangat memprihatinkan namun Beomgyu mampu melihat tekad dan amarahnya dalam pertempuran tadi dan dia mulai bertanya-tanya.

Ada apa dengan anak Antonio itu? Apa Kai menyulut api sebelum pertandingan ini dimulai?

Beomgyu mulai menatap Kai dan pangeran itu tersenyum manis ke arahnya. Dia terlihat tidak memiliki rasa bersalah sama sekali setelah membuat Yeonjun terluka parah begitu. Beomgyu tak mengerti sama sekali.

"Yang mulia apa pertandingan final akan dilakukan sekarang?" tanya Gabriel. Beomgyu diam saja, dia mencoba menimang-nimang keputusannya.

"Apa mereka saling membenci separah ini?" gumam Beomgyu, dia abai dengan pertanyaan Gabriel.

"Yang mulia?"

"Ah, ya?" Beomgyu mendongak ke arah Gabriel yang berdiri di sampingnya.

"Pertarungannya dilanjutkan sekarang?" tanya Gabriel lagi. Beomgyu dengan kaku mengangguk, dia terlihat ragu.

Taehyun memasuki arena dan Kai bergeser ke sebelah kiri. Dia tak dibiarkan istirahat sedikitpun setelah pertarungannya dengan Yeonjun tadi. Ini merupakan peluang untuk Taehyun. Selir arogan itu lantas menyeringai.

Seseorang mulai berteriak, gong mulai dipukul dan para pasukan militer yang menonton mulai bersorak nyaring membuat riuh gedung arcade itu. Pertandingan terakhir kini sudah dimulai.

Taehyun sudah berlari ke arah Kai dengan pedang yang siap mengayun pada pangeran itu, memulai pertarungan sengit dengan suara denting pedang yang beradu berisik.

"Gabriel apa Yeonjun sudah dibawa ke ruang kesehatan?" tanya Beomgyu dengan resah. Alih-alih fokus pada pertandingan kaisar muda itu malah mengkhawatirkan selirnya yang lain.

"Sudah yang mulia, lukanya yang parah itu kini sedang diobati. Apa anda khawatir yang mulia?"

Beomgyu meremat pegangan kursinya, dadanya terasa sesak. "Aku khawatir dia tidak akan selamat. Darahnya terus merembas keluar setelah tusukan itu, aku takut dia tak bisa bertahan lama."

Gabriel menghela nafas, ia setuju dengan Beomgyu. Kai sangat brutal sampai menusuk perut Yeonjun dan bahunya seperti itu, entah kenapa pangeran itu terlihat begitu kejam dimatanya.

"Selama bukan jantungnya yang tertusuk pedang, aku rasa dia pasti baik-baik saja.

Beomgyu menghela nafas lagi, mencoba membuang rasa khawatirnya dan mulai fokus melihat pertarungan antara Kai dan Taehyun.

Aku sudah salah membiarkan mereka bertarung di acrade ini. Ahh Beomgyu lagi-lagi kamu membuat keputusan yang salah.

Beomgyu kini merutuki kebodohannya yang mengambil keputusan dengan melibatkan emosi lagi.

****

Dalam pertarungan final itu Kai kalah dan Taehyun menang. Keduanya sama-sama terluka. Taehyun yang tergores di bagian pipi dan lengan sementara Kai tergores di area leher dan tangan yang patah. Pertarungan mereka luar biasa menegangkan, sudah seperti pertarungan di arena perang.

Beomgyu Harem | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang