Chapter 2

290 23 0
                                    

"Aku akan menikah dengan James,"kata Lily memberitau Sky dengan wajah berseri-seri. Sky tersenyum mengucapkan selamat pada Lily yang akan mengganti nama belakangnya.

"Hahaha...thank you,Sky,hwaa...aku akan merindukanmu,"seru Lily dan segera berhambur ke dalam pelukan Sky. Dengan senang hati Sky membalas pelukan dari Lily.

"Tenang saja,aku akan sering mengunjungimu,"

"Promise?"

"Eum,promise,"Sky memejamkan matanya menikmati pelukan hangat yang diberikan Lily kepadanya.

Di tengah pesta yang diselenggarakan okeh Lily dengan James,Sky memilih berdiri ditepi pesta menghindari keramaian. Berada di keramaian yang penuh dengan manusia,membuatnya merasa sesak dan sendirian. Sehingga ia memilih untuk menepi dan menikmati butterbear yang ada ditangannya. Dengan santai ia mengambil beberapa pie yang menurutnya enak. Hingga ia tak sadar jika ada seorang pria yang berjalan mendekatinya. Sky baru menyadari sosok pria itu setelah pria itu berdiri disebelahnya.

Menyadari siapa yang ada disampingnya,Sky tersenyum tipis ke arah pria itu. Membuat pria itu ikut tersenyum ke arahnya,pria itu adalah Sirius Black. Satu-satunya pria yang benar-benar dekat dengannya daripada James. Sky bisa dekat dengan James karena sering menanyakan keberadaa Lily saat akhir tahun di Hogwarts. Ada satu lagi pria yang juga bisa dikatakan akrab dengan Sky. Namanya Remus Lupin,pria yang pernah menjadi prefek bersama dengannya. Setelah Lily menjadi ketua murid,jabatan prefek jatuh padanya membuatnya terus berhubungan dengan Remus.

"Coklat?"tawar Sirius menyodorkan coklat yang sangat Sky famliar dengannya. Coklat batang yang hanya ada didunia tempat dirinya lahir dulu.

"Thanks,"kata Sky sambil menerima coklat yang diberikan oleh Sirius.

"Aku membelinya saat sedang bertugas di dekat kota muggle seingatku namanya London. Aku teringat denganmu dan memutuskan untuk membelinya,"kata Sirius menceritakan tanpa diminta. Tanpa Sirius sadari Sky tersenyum tipis mendengarnya dan menggenggam coklat itu sedikit lebuh erat dari yang tadi.

"Seperti sebentar lagi acara yang ditunggu- tunggu tamu,kau ingin ikut?"kata Sirius menyadari beberapa tamu yang berkumpul ditengah.

Sky menatap Sirius dengan tatapan bingung, membuat Sirius tersenyum dan menarik Sky ikut ke kumpulan tamu. Sky menatap ke arah depan dan baru menyadari acara yang dimaksud oleh Sirius tadi,acara pelemparan bunga. Sky menatap ke arah yang bersiap-siap melempar bunga tanpa melihat ke arah tamu. Sepertinya Lily menyadari jika Sky ikut di dalam kumpulan tamu itu. Sehingga Sky bisa mendengar suara Lily di dalam kepalanya menyuruhnya menangkap buket bunganya. Dengan singkat Sky menjawab jika itu tak mungkin akan terjadi.

"Kupastikan kau yang akan mendapatnya,"

Setelah mendengar perkataan dari Lily,Sky memilih tak menjawab dan membalikkan badannya berniat pergi dari sana. Saat Sky berbalik bertepatan dengan buket yang Lily lempar. Sirius menyadari kemana arah buket ikut akan mendarat pun memanggil nama Sky. Sky membalikkan kepalanya dan terdiam sejenak melihat buket itu ke arahnya. Kejadian yang tak terduga terjadi,Sirius dan Sky sama-sama memegang buket itu. Membuat tamu-tamu menyoraki mereka berdua,apalagi orang terdekat mereka berdua. Mereka bersemangat menggoda mereka berdua yang kini tengah menatap mata satu sama lain.

"Aku tak tau jika matamu begitu indah,"puji Sirius secara tiba-tiba.

"Thanks,dan aku tak tau jika warna matamu sehitam itu dan aku menyukainya,"balas Sky dan tersenyum tipis ke arah Sirius.

"Wanna be my fiancè?"tanya Sirius tiba-tiba membuat Sky terkejut. Apalagi para tamu yang mendengar penyataan dari Sirius. Betapa tak romantisnya Sirius menyatakannya di acara pernikahan orang lain.

Sky tersenyum tipis dan tiba-tiba mengecup pipi Sirius,lalu ia mengatakan jika itu jawaban darinya. Sirius yang mendapat serangan tiba-tiba dari Sky hanya terpaku tak menyadari jika Sky menjauhinya. Sky memilih berjalan menuju ke arah Lily yang kini tengah menatapnya dengan tatapan menggoda. Sky menoleh ke arah Sirius yang masih terpaku di tempat ia berdiri. Dan terkekeh pelan saat melihat Sirius yang terlihat konyol ketika sahabatnya,Remus juga James mendatanginya. Tapi Sky baru menyadari jika ada satu anggota merauders yang tidak ada disana.

"Ada apa Sky?"tanya Lily ke arah Sky yang terlihat terdiam menatap ke arah ketiga orang yang tengah berkumpul tersenyum lebar ke arah satu sama lain. Lily juga menyadari apa yang sedang Sky pikirkan sekarang.

"Sebaiknya ini hanya kita yang tau,kurasa kita tak bisa ikut campur dalam pertemanan mereka," kata Lily menatap ke arah Sky. Sky menghela napas pelan dan mengangguk menyetujui perkataan Lily. Bagaimanapun itu bukan sesuatu yang bisa mereka ikut campuri dengan sembarangan.

Selesainya acara pernikahan,Sky memilih pulang berniat mengistirahatkan badannya yang terasa lelah. Sekarang rumah itu semakin sepi setelah Lily memutuskan untuk tinggal bersama dengan suaminya. Sky dengan pelan berjalan ke arah kamarnya dan memilih membersihkan badannya. Selesai membersihkan badannya,saat keluar dari kamarnya ia menyadari ada Sirius yang duduk santai di kasurnya. Sky lupa jika ia sudah memberitaukan lokasi dimana rumahnya dengan Lily. Ia juga memberikan izin pada Sirius untuk bisa berapparate ke rumahnya. Ia tak tau jika Sirius langsung berapparate ke dalam kamarnya.

"Bolehkah aku tidur disini malam ini? Entah kenapa aku ingin menghabiskan malam bersama dengan tunanganku,"kata Sirius meminta izin pada Sky.

"Padahal kita sudah bertemu di pesta tadi, baiklah kau bisa tidur disini malam ini,"balas Sky dengan santai. Tentu mendengar itu Sirius tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih pada Sky.

Pagi harinya,Sky terbangun saat merasakan cahaya menerpa dirinya. Dengan perlahan Sky membuka matanya dan melihat Sirius yang baru saja membuka tirai jendelanya. Sirius yang menyadari Sky yang sudah bangun pun menyapa Sky. Sky mendudukkan dirinya dan membalas sapaan dari Sirius. Pria itu mendudukkan dirinya di ujung kasur dan menanyakan apakah Sky tertidur dengan nyenyak. Sky mengangguk mengiyakan,tidurnya lebih nyenyak dari malam sebelumnya. Sirius menyuruh Sky untuk membersihkan dirinya dan mengatakan ia akan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Baiklah,dapurnya ada dibalik dinding rak buku," Sirius mengangguk mengiyakan dan mengecup bibir Sky sebelum pergi keluar dari kamar Sky.
Sky terdiam sejenak akibat perlakukan dari Sirius,pipinya bersemu dan menyentuh bibirnya yang baru dikecup Sirius. Ia tersenyum dan teringat jika Sirius yang akan membuat sarapan untuk mereka berdua. Sky memilih bergegas untuk menuju ke kamar mandi tak ingin membuat Sirius menunggunya lama.

SaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang