Chapter 12

102 13 0
                                    

"Hah...hah...hah..."

"Sky...are you okay?"tanya Sirius dengan suara serak. Ia terbangun saat mendengar suara napas Sky yang seperti melakukan aktifitas berat.

Sky menggeleng pelan dan membuat Sirius membalikkan tubuh Sky menghadap ke arah dirinya. Ia menatap Sky khawatir melihat tangan Sky bergetar. Sky menatap Sirius dengan tatapan khawatir dan ketakutan. Ia dengan terbata-bata mengatakan jika tugas ke tiga dari turnamen itu akan menimbulkan bahaya. Sirius menatap Sky dengan tatapan serius,Sky yang ia kenal tak akan terlihat ketakutan seperti ini jika itu bukan bahaya besar. Dengan nada lirih Sky mengatakan jika ia melihat proses kebangkitan dari Voldermort.

Mendengar suara lirih dari Sky membuat Sirius tertegun seketika,tidak mungkin Voldermort sudah hancur saat Harry berusia satu tahun. Bahkan Sky melihat sendiri kehancuran dari Voldemort,jika si Pangeran Kegelapan bangkit mereka harus bersiap untuk kehilangan. Sky mencengkram baju milik Sirius,ia khawatir jika akan kehilangan seseorang yang ia sayangi. Sekarang ia memiliki seorang anak dan ia tak bisa membayangkan harus terpisah dengan anaknya suatu saat nanti. Sirius memeluk tubuh Sky yang bergemetar dan mengelusnya dengan lembut.

"It's okay,love...kita bisa menghadapinya,sama seperti dulu. Aku tau kau orang yang kuat Sky,hey apa kau ingat dulu karena kau Lily dan James bisa selamat. Sekarang kau tak perlu lagi harus berjuang sendiri dan frustasi sendiri karena si tanpa hidung itu. Ada kami yang selalu bersamamu mengatasinya,"

Sirius menoleh ke arah Sky yang tenang tak menjawan dirinya. Ia terkekeh pelan melihat Sky sudah tertidur lelap,dengan perlahan Sirius membaringkan tubuh Sky. Sirius menatap Sky yang tengah terlelap dan mengusap rambutnya dengan lembut. Semenjak mereka memiliki anak,Sky lebih mengekspresikan perasaannya dan juga mudah terbawa pikiran. Membuat Sirius lebih memperhatikan Sky lagi karena takut akan membuat Sky terluka nanti.

Tugas ketiga turnament pun dimulai dan para juara diperbolehkan membawa keluarga mereka masing-masing. Sky dan Sirius ikut bersama dengan keluarga Potter untuk menyaksikan pertandingan itu. Untuk berjaga-jaga,Sky memilih memberikan ramuan pada Harry. Dan memintanya untuk membagikannya pada ketiga juara yang lain. Setelah memastikan mereka berempat meminumnya,Sky menghela napas pelan. Berharap tidak terjadi hal yang tak diinginkan nanti.

Sirius mendekatkan dirinya ke arah Sky dan berbisik bahwa ada hang aneh dengan Mad Eye, julukan bagi Alastor Moody. Sky menaikkan sebelah alisnya dan menoleh ke arah Sirius memastikan pendengarannya. Sirius berbisik jika dirinya dan James merasa Alastor tidak seperti biasanya. Mereka merasa asing dengan Alastor yang berada ditepi lapangan. Tingkah Alastor yang terlihat gelisah dan sering menoleh ke arah labirin. Sirius dan James berencana akan mengawasi Alastor. Dan meminta Sky dan Lily mengawasi tugas ke tiga melalui bangku penonton. Supaya penonton yang lain tidak curiga dan menambah ketakutan nanti.

Lily dan Sky mengangguk mengiyakan dan meminta mereka tidak melakukan hal yang ceroboh. Lily dan Sky kadang menoleh ke arah Alastor,lalu kembali melihat ke arah labirin. Setiap juara sudah masuk ke dalam labirin secara bergiliran. Dan  kini hanya tinggal keheningan yang panjang di lapangan Hogwarts itu. Beberapa menit setelah juara dari Beauxbatons keluar dengan tubuh terluka. Begitu juga juara dari Dumstrang sama parahnya luka pada tubuhnya.
Tanpa Lily sadari,ia mengigit bibir bawahnya berharap anaknya akan baik-baik saja selama berada didalam sana.

Nyutt

Deg deg deg

"Hah...hah..hah..."

Reaksi yang sama saat Lily dan James menerima mantra pembunuh. Sky mengernyitkan keningnya dan memejamkan matanya mencoba tidak menarik perhatian. Ia mencengkram jubah yang ia gunakan untuk menyalurkan rasa sakit yang ia alami. Tak lama kemudian,Harry dan Cedric muncul dengan membawa piala ditangan Harry. Membuat penonton bersorak menyambut kemenangan dari Hogwarts. Namun seketika mereka hening saat juara dari Beauxbatons berteriak histeris. Mereka menatap ke arah Harry terus berada diposisi yang sama. Sky yang rasa sakit pada bagian dadanya sudah berkurang pun ikut bersama Lily menghampiri Harry.

Begitu juga dengan orang tua dari Cedric,ia mendekati kedua juara itu dan seketika tertegun melihat anaknya terbaring dengan tubuh kaku. Semua orang terfokus pada Tuan Diggory yang kini menangis meraung memanggil anaknya. Hingga mereka lupa jika ada yang sama terpuruknya dengan Tuan Diggory. Sirius dan James mengikuti kemana Alastor akan membawa Harry. Mereka saling melirik satu sama lain saat Harey dibawa ke dalam ruangan miliknya. Sirius dan James menatap ke arah sekitar dan mengintip dari celah pintu yang terbuka. Mereka bisa melihat Alastor yang bergerak kesana kemari dan Harry yang berdiri dengan tenang.

Menyadari tidak adanya Harry di lapangan itu,Sky dan Lily pun menjauh dari kerumunan. Mereka mencoba mencari keberadaan Harry namun tak menemukannya. Hingga kerumunan itu heboh tak percaya melihat Cedric yang kini mulai bernapas. Tuan Diggory menatap ke arah Cedric yang kini menatap lemah ke arah dirinya. Sambil mengucapkan rasa syukur,Tuan Diggory memeluk anaknya dengan penuh air mata. Cedric yang tak tau apa yang terjadi pun hanya meringis dan menepuk punggung dari Tuan Diggory.

"Harry...dad dimana Harry? Dia selamatkan?" tanya Cedric teringat dengan kejadian sebelum ia tak sadarkan diri. Ia menggenggam dadanya mencoba merasa detak jantungnya yang kini berdetak dengan normal.

"Harry dia selamat nak,dia yang membawamu ke lapangan,"

"Hah...syukurlah,dad...sebelum aku tak sadarkan diri aku melihat You-Know-Who bangkit,sebelum akhirnya aku..."kata Cedric terhenti mengingat ia mendapat mantra pembunuh tadi.

Seketika semua yang ada disana terdiam mendengar berita yang baru saja Cedric berikan. Mereka bsru menyadari jika Harry tidak ada disana dan barulah para professor pergi mencari Harry. Lily dan Sky memilih mengikuti para professor,ada yang baru saja mengatakan jika Harry dibawa oleh Alastor tadi. Kini mereka berada di ruangan Alastor dan melihat seseorang yang tak asing terikat dibangku. Sedangkan Harry kini sedang berada dipelukan James dan Sirius yang mengusap bahu Harry.

Tanpa sadar Lily menerobos diantara Professor Mcgonald dan Professor Dumbledore. Ia memeluk anaknya dengan erat saat Harry menghadap ke arah dirinya. Lily merasa bersalah karena sempat melupakan keberadaannya anaknya tadi. Sky meminta maaf mewakili Lily atas sikap kurang sopannya pada kedua mantan professor mereka. Setelah mendapat maaf dari kedua professor itu, Sky menghampiri mereka bertiga dan tersenyum lembut ke arah Harry.

"Kerja bagus Harry,kau pantas mendapat pujian itu,"puji Sky pada Harry. Mata Harry bergetar dengan suara tersendat ia mengatakan jika Cedric mati karena dirinya.

SaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang