Setelah melahirkan Carina,Sky melepaskan pekerjaan yang ia sukai sebelumnya. Keputusan itu berasal dari dirinya sendiri bahkan Sirius terkejut mendengar keputusan dari Sky. Sky tak ingin hanya karena mimpinya membuat ia kurang memperhatikan Carina. Sirius juga tak memaksa Sky,ia akan mendukung keputusan Sky selama ini adalah keputusan yang baik untuk dirinya dan juga keluarga. Hanya sebagai informasi,Carina memiliki rambut hitam bergelombang dan wajah yang mirip seperti ayahnya. Namun dengan warna mata mirip dengan Sky.
Mengenai keluarga,pasangan Potter kedatangan anggota keluarga baru dan berjarak dua tahun dengan Harry. Lillyanna Potter,itu nama anak bungsu dari keluarga Potter. Gadis itu biasa dipanggil Anna untuk keluarganya atau Lily untuk orang yang cukup dekat dengannya. Gadis itu berharap akan masuk ke asrama Ravenclow seperti Carina. Ia ingin berbeda dengan keluarganya yang semuanya masuk ke dalam asrama Griffindor. Dan ia juga akan lebih seru jika satu asrama dengan kakak sepupunya yang bisa dikatakan sedikit jahil itu.
"Sirius,surat dari Hogwarts,"kata Sky berjalan menghampiri Sirius yang tengah asik menikmati minuman miliknya.
"Surat dari Hogwarts? Apa terjadi sesuatu dengan Carina?"Sky menggeleng pelan dan mengerutkan keningnya samar.
Sirius dan Sky memilih membacanya bersama, Sirius menepuk keningnya membaca surat itu. Sedangkan Sky menghela napas berat tak menyangka jika tahun pertama Carina sudah melakukan seperti itu. Melakukan hal berbahaya dengan pergi ke kamar rahasia yang entah dimana itu berada. Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan mereka berangkat pergi ke Hogwarts. Ternyata Harry juga melakukan hal ceroboh sama seperti Carina. Bersama dengan keluarga Potter,mereka pergi ke Hogwarts dan berkumpul di salah satu ruangan professor disana.
Siapa sangka jika ruangan yang digunakan adalah ruangan milik Severus Snape. Suasana di ruangan itu sedikit canggung,apalagi aura yang dikeluarkan oleh James,Sirius dan Severus tidak mengenakan. Lily dan Sky menghela napas berat dan memilih mengacuhkan mereka bertiga setelah melihat kedatangan anak mereka. Sky dan Lily menghampiri Carina dan Harry,seakan sudah direncanakan mereka serentak memeluk anak mereka masing-masing. Sky memutari tubuh anaknya dan memastikan anaknya baik- baik saja. Begitu juga dengan Lily,ia bertanya pada Harry apakah ia baik-baik saja. Dan Harry mengangguk mengiyakan,ia meminta maaf pada Lily karena sudah membuatnya cemas.
"Astaga...Carina...Harry..."keluh Sirius sambil memegang pangkal hidungnya.
"Kenapa kalian begitu jenius,padahal kami sudah mengeksplore semua lorong milik Hogwarts. Tapi kami tak menyangka masih ada yang belum kami telusuri,"lanjut James sambil memegang bahu Harry dan Carina.
"Yeah,bagaimana kamar rahasia itu? Apakah menakjubkan?"tanya Sirius dengan semangat.
Sky dengan sengaja berdehem keras mendelik tajam ke arah Sirius.Ternyata bukan hanya Sirius yang terkena teguran tapi begitu juga dengan James. Harry dan Carina saling melirik,kemudian terkekeh pelan melihat tingkah ayah mereka. Sky dan Lily menghela napas pelan,kemudian mereka teringat dengan kehadiran orang lain disana. Mereka pun tersenyum menyapa keluarga lain yang ada disana. Lebih tepatnya Lily yang mengakrabkan diri dengan mereka,beberapa saat kemudian Professor Dumbledore berdehem seolah mengingatkan kehadiran orang lain disana.
Mereka pun kembali hening dan menoleh ke arah sang kepala sekolah Hogwarts. Setelah dirasa kondusif,Professor Dumbledore menjelaskan maksud mengundang mereka. Dan membicarakan beberapa hal berkaitan dengan kelanjutan sanksi dari ketiga murid yang bersangkutan. Karena mereka sikap berani mereka,sehingga mereka tidak akan keluarkan dan disanksi apapun. Dan mereka akan mendapat point 100 untuk setiap orang.
Setelah pemberitauan itu,Harry dan Carina diminta untuk berada disana terlebih dahulu. Ada yang perlu ia bicarakan bertiga selama diruangan itu. Yang lain pun pergi keluar,keluarga Weasley pun pamit undur diri dari sana kepada keluarga Potter dan Black. Severus menghela napas pelan dan pamit undur diri dari sana. Mungkin hanya pada Lily,karena matanya hanya tertuju pada Lily saja saat berpamitan. Untung saja James acuh dan memilih mengamati Hogwarts yang kini masih sama seperti masa mereka sekolah dulu.
"Sky,apa kau tidak mengetahui kejadian tentang ini?"tanya Lily pada Sky. Ia menyadari betapa paniknya Sky saat melihat Carina masuk ruangan tadi.
Sky mengangguk pelan,ia hanya tau jika murid di Hogwarts mengalami mantra pembeku. Dan Harry yang berbicara dengan Myrtle Merana, mereka membahas penyebab kematian dari perempuan penghuni kamar mandi lantai dua.
Sky rasa jika ada yang terjadi setelah ia mengubah jalan cerita yang ada didalam mimpinya yang lalu. Dan itu adalah sesuatu yang akan menjadi masalah besar nanti."Well well tak kusangka masih bisa melihat pasangan Potter yang menarik perhatian semua disini,"kata seorang dengan nada meremehkan.
Keempat orang yang ada disana menoleh ke arah sumber suara dan Sirius memutar bola matanya malas melihat siapa yang ada dihadapannya."Ku juga tak akan menyangka akan bertemu di tempat yang terduga seperti ini,Malfoy,"balas James dengan santai. Tapi tidak dengan tatapannya yang menatap tajam ke arah Lucius Malfoy.
Sky dan Lily hanya menatap malas ke arah mereka bertiga. Sky melirik ke arah bawah dan menyadari keberadaan makhluk kecil dengan pakaian lusuh bersembunyi dibelakang Lucius. Makhluk itu tak asing lagi baginya dan Lily, mereka sering melihat mereka selama didunia sihir. Peri rumah nama makhluk itu dan merupakan budak dari penyihir pureblood yang memiliki duit lebih di Gringotts, bank terpecaya di dunia sihir. Lily menoleh ke arah Sky yang juga menyadari sosok kecil itu.
Setelah sedikit cekcok yang terjadi diantara ketiga pria itu,Lucius dengan angkuh masuk ke dalam ruangan mereka masuki sebelumnya. Lily dan Sky mengerutkan dahi mereka menatap Lucius yang masuk ke dalam ruangan. Mereka jadi penasaran apa hubungannya Lucius dengan kejadian yang terjadi di Hogwarts. Tapi mereka tak bisa ikut campur karena itu bukan urusan mereka. Tak lama kemudian,Lucius keluar dengan wajah tak enak dipandang. Kemudian disusul oleh Carina dan Harry,Harry pamit pada keempat orang yang disana dia masih ada urusan sebentar.
Sebelum mendapat jawaban,Harry sudah pergi begitu saja membuat keempat orang dewasa itu memandang ke arah Carina. Carina yang sadar jika sekarang ia jadi pusat perhatian,ia hanya mengangkat bahunya acuh. Setelah menunggu Harry kembali selama 6 menit. Barulah Harry kembali dan tersenyum tanpa bersalah ke arah mereka. Harry mengajak mereka untuk makan malam disini sebelum pulang dan Professor Dumbledore sudah memberi izin tadi. Tanpa pikir panjang,mereka berempat mengangguk mengiyakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Save
FanfictionBagaimana jika kejadian memgerikan itu memiliki ending yang berbeda. Dan apakah masa depan Harry memiliki masa depan yang berbeda atau sama. Tapi ini bukan kisah bagaimana Harry yang selalu berhadapan dengan maut. Ini kisah bibi dan orang terdekatny...