Chapter 23

78 11 1
                                    

"Well well,lihat siapa yang ada didepanku ini," Sky hanya diam tak berniat membalas perkataan orang itu.

"Kaulah penyebab hidup kembalinya orang yang ku bunuh,bukan begitu?"kata Voldermort dengan dingin pada Sky.

"Entahlah,aku tak tau apa yang kau maksud,"kata Sky mencoba santai.

Ia tak boleh lengah sedikit pun dari pria berbahaya di hadapannya. Salah sedikit ia bertindak nyawanya yang melayang atau akan memanfaatkan darahnya dengan egois. Jantung Sky rasanya berdegup kencang sekarang,pada ini sudah ketiga kslinya ia berhadapan dengan Pangeran Kegelapan. Tapi rasa takut didalam dirinya kembali menderanya. Sky refleks mnghindari mantra pembunuh yang dilayangkan oleh Voldemort padanya. Pria tanp hidung itu terus saja melayangkan mantra pada dirinya. Membuat Sky tak ada kesempatan untuk menyerang pria itu.

Hingga Harry dengan penuh keyakinan mengatakan akan melawan Voldemort satu lawan satu. Entah dari mana anak itu muncul dan berdiri tak jauh dimana tempat mereka berdua berada. Voldemort menyeringai dan menyetujui usulan dari Harry. Ia menentukan lokasinya di Hutan Terlarang,tak ada yang boleh ikut dengan Harry. Harry mengangguk yakin dan memberi syarat pada Voldemort untuk tidak membiarkan bawahannya itu menyerang Hogwarts dan teman-temannya lagi.

Anehnya Voldemort menyetujui usulan dari Hsrry dengan syarat tersebut. Dan pergi meninggalkan Hogwarts bersama dengan bawahannya. Sky menatap Harry dengan tatapan tak percaya, kenapa Harry dengan cerobohnya mengusulkan ide itu. Di hutan terlarang bisa saja Voldemort melakukan rencana licik disana. Harry hanya tersenyum dan mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Seolah ingin mengalihkan pembicaraan, Harry mengatakan jika Severus selamat karena ramuan yang Sky berikan padanya.

Sky memang sengaja memberikan Harry ramuan yang sama dnegan ramuan yang ia berikan untuk Arthur dulu. Jika memang sesuai mimpi Harry akan mengikuti Severus dan Voldemort dari belakang. Di Shrieking Shack Severus digigit oleh nagini,karena Voldemort mengira jika tongkat sihir elder sudah berpindah pemilik pada Severus. Pemilik tongkat sebelumnya adalah Dumbledore karena Severus yang membunuh pemilik sebelumnya. Maka tongkat sihir elder itu akan perpindah tangan pada orang mengalahkan pemiliknya.

"Syukurlah jika dia selamat,Harry aku tau jika kau tak bodoh dengan mengajukan itu tanpa rencana,ku harap kau bisa berhati-hati melawan dia,okay,"kata Sky dengan perasaan khawatir.

Harry mengangguk mengiyakan dan memeluk Sky mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Ia mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan orang tuanya saat dia masih kecil. Sky terkediam sejenak namun akhirnya memeluk Harry,ia mengatakan jika Harry tak perlu berterima kasih padanya. Sky membiarkan Harry pergi ke hutan terlarang seorang diri, sekarang bagian di dalam mimpinya akan segera terjadi. Di bagian mimpi ini Sky tidak akan mencampurinya sama sekali,karena memang seharusnya itu terjadi.

"Mom!"panggil Carina. Ia segera memeluk ibunya dengan erat,entah perasaannya saja tapi ibunya lebih kurus dari sebelumnya.

"Mom,are you okay?"tanya Carina dengan nada khawatir. Sky tersenyum mengangguk memgiyakan,ia baik-baik saja untuk saat ini.

"Dimana yang lain?"tanya Sky pada Carina,gadis itu mengatakan jika mereka sedang berkumpul di  aula. Karena pelahap maut ditarik mundur oleh tuan mereka,membuat yang lain memilih untuk berkumpul di aula.

Sky mengangguk tanda mengerti,ia mengajak Carina untuk pergi bersamanya ke aula. Sebaiknya ia menunggu disana bersama Carina, setidaknya ia bisa membantu mengobati yang terluka. Setibanya di aula,Lily segera menghampiri dirinya saat mengetahui keberadaan mereka. Tanpa ragu Lily memeluk kembarannya itu dengan erat. Sky terdiam sejenak karena pelukan tiba-tiba dari Lily, namun akhirnya Sky membalas pelukan dari Lily.

"Harry pasti baik-baik saja kan?"tanya Lily pada Sky dengan nada khawatir.

"Aku yakin dia akan baik-baik saja,kuharap kau dan James tetap tenang apapun yang terjafi okay,"kata Sky.

"Kami sudah menghancurkan enam horcrux milik Voldemort,tapi untuk satu horcrux lagi kami belum kami temukannya,"sahut Carina tiba-tiba. Tentu saja membuat Lily dan Sky menoleh ke arah dirinya.

Lily menutup mulutnya dengan tatapan tak percaya saat muncul satu pemikiran gila di kepalanya. Ia menatap ke arah Sky seolah memastikan pemikirannya,Sky hanya membalas dengan helaan napas dan mengangguk pelan. Lutut Lily seketika melemas jika saja tak ditahan oleh Sky dan Carina. Mungkin lutut Lily akan berbenturan keras dengan lantai aula. Orang terdekat mereka mendekat ke arah mereka menatap mereka dengan tatapan bingung. Apa yang terjadi,kenapa Lily terlihat pucat dan lemas seperti itu.

Tanpa menjawab pertanyaan yang tersurat dari mereka,Sky meminta mereka untuk membawanya ke tempat yang bisa Lily duduki. Setelah itu,Harmione dan Ron datang dan berdiri didekat Carina. Mereka terlihat gelisah ingin memberitau sesuatu,Harmione berbisik ke pada Carina bertanya apakah ia sudah memberitau mereka tentang Harry. Carina membalas sambil berbisik jika ia baru mengatakannya pada Lily dan Sky secara tersirat tadi. Harmione menghela napas berat dan berjengit kaget saat ditanya ada apa oleh James.

"Err..."Harmione tanpa sengaja menatap Sky dan dibalas dengan anggukan pelan oleh Sky. Mungkin Sky paham maksud dari tingkah Harmione yang ingin mengatakan sesuatu.

"Harry akan menghancurkan horcrux yang terakhir dengan sihir Voldemort sendiri,"kata Harmione dengan cepat. James,Sirius dan Remus menatap bingung ke arah Harmione. Namun Remus baru paham jika melihat wajah pucat dari Lily dan Sky yang membuang wajahnya tak ingin menatap ke arahnya.

"Ramalan Harry akan terjadi,"kata Sky dengan singkat. Suasana terasa berat setelah Sky mengatakan perkataaan singkat miliknya. James mengepalkan tangannya mencoba menahan rasa cemas dan khawatirnya terhadap anak sulungnya. Sirius mencengkram bahu James dengan pelan mencoba menguatkan sahabatnya itu.

Kini yang bisa mereka lakukan hanya bisa menunggu dengan tak tau dirinya berharap Harry berhasil mengalahkan Voldemort. Seorang anak yang masih belasan tahun harus melawan seorang penyihir hitam yang ditakuti oleh seluruh penyihir. Dan mereka tak bksa berbuat banyak untuk anak malang itu. Pagi harinya,mereka segera menuju ke halaman Hogwarts saat mendengar suara mengerikan milik Voldemort. Betapa senangnya Voldemort dari mendengar suaranya itu,telah terjadi sesuatu pada Harry dannitu bukanlah pertanda bagus. Lily menutup mulutnya melihat Harry digendong ala bridal style oleh Hagrid.

"Harry Potter is dead,ngehehe..."

"Nooo!!!"

"Impossible,it-it's not true...Harry,"racau Lily hendak berlari ke arah Hagrid. James segera menahan Lily dan memeluknya dengan erat. Sky memilih memeluk di bungsu Potter dan menutup wajah Anna dari pandangan didepannya.

Voldemort dengan angkuhnya mengajak mereka untuk memilih posisi yang tepat. Ia akan membuka tangannya menyambut mereka ke pada pihaknya. Lucius yang terlihat kacau memanggil anaknya,begitu juga dengan Narcissa. Draco,nama anak mereka menatap ke arah bawah dan memilih berjalan pelan ke arah orang tuanya. Ia tersentak kaget merasa takut saat Voldemort tiba-tiba memeluk dirinya. Draco berjalan ke arah ibunya dan mereka memilih pergi dari sana.

SaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang