"Kurasa Harry butuh pelatihan Occlamency,"usul Sky secara tiba-tiba.
"Harry akan belajar occlamency bersama dengan Severus selama liburan musim panas,"kata Dumbledore mengusulkan. Seolah memiliki pemikiran yang sama,Dumbledore mengatakan hal yang sama dengan Sky dua hari setelahnya.
Kini mereka semua berkumpul bersama di rumah keluarga Black. Mereka akan menginap disana beberapa saat dan mungkin selama order of the pheonix masih berjalan. Itu artinya selama Voldemort dan pelahap maut masih ada,mereka akan disana terlebih dahulu. Suasana disana sedikit kurang mengenakkan setelah Severus masuk. Lily berdehem keras dan mengucapkan kata maaf saat Dumbledore menatap ke arahnya. Severus menjelaskan jika Dark Lord bisa saja merasuki pikiran Harry suatu saat nanti. Dan dibutuhkan pelatihan dari sekarang walau ia tak yakin jika Harry berhasil menguasainya.
"Latihan akan dilakukan besok pagi dan ku harap Mr. Potter Jnr. sudah siap untuk latihan,"
"Yes,Professor Snape,"
Setelah berpamitan pada Dumbledore dan sedikit melirik ke arah Lily. Ia pergi begitu saja dari sana dan Harry langsung masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan sepatah katapun. Sky menyenggol lengan Lily dan menyuruhnya untuk mengikuti Harry. Lily mengangguk dan segera menyusul Harry ke atas,kini menyisakan beberapa orang disana. Molly berdehem pelan dan mengatakan akan menyiapkan makan malam untuk mereka. Sky ikut menyusul Molly dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam dalam jumlah yang banyak.
Molly memberitau jika ia menemukan boggart di salah satu di dalam lemari terkunci meja belajar. Setelah ditanya pada Alastor apakah itu benar boggart,ia berniat untuk menanganinya nanti. Tapi ia lupa karena harus mengurus Arthur yang masih di rumah sakit. Sky mengajukan dirinya untuk mengurusnya,Molly bisa fokus untuk mengurus Arthur terlebih dahulu. Molly menghela napas lega dan mengucapkan terima kasih,ia akan meminta yang lain membantu jika Sky merasa kerepotan mengurusnya nanti. Sky menggeleng mengatakan jika ia baik-baik saja,ia yakin bisa mengurusnya nanti.
Sky menoleh ke arah Sirius yang sudah tertidur lelap di sampingnya,ia belum bisa tertidur setelah apa yang ia mimpikan sebelumnya. Sky secara perlahan turun dari kasur dan memilih keluar dari kamarnya. Ia memeriksa kamar anaknya dan mendapatinya tengah terlelap menghadap ke arah pintu. Sky tersenyum melihat betap nyenyak Carina tertidur. Ia menutup pintu itu dengan perlahan dan memilih berniat turun untuk mengurus boggart itu. Tapi ia melihat pintu kamar Harry terbuka sedikit dan dengan penasaran Sky membuka pintu kamarnya.
"Oh,hai Harry,belum bisa tidur?"tanya Sky dengan pelan takut membangunkan keluarga Potter yang tertidur disebelah. Mereka membiarkan Harry sendirian dulu,setelah anak sulung mereka meminta walau agak berat menyetujui permintaan dari Harry.
"Not yet,bukankah bibi juga sama?"Sky tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
"So,apakah merasa lebih baik setelah ditinggalkan sendirian?"Harry menundukkan kepalanya dan menggeleng pelan.
Sky mengenggam tangan Harry dan meminta Harry bercerita jika remaja itu ingin bercerita. Ia bisa membuat kamar itu kedap suara dan akan membiarkan Haery berteriak sesuka hatinya. Harry menatap ke arah Sky seolah memastikan apa yang baru saja ia dengar. Sky mengangguk mengiyakan dan akan membuktikannya jika Harry ingin. Harry terdiam sejenak mempertimbangkan perkataan Sky tadi. Sky terkekeh pelan dan mengeluarkan sebuah buku yang entah kenapa ia bawa di dalam tas kecil.
Ia memberikan pada Harry,ia menjelaskan jika Harry bisa memakainya untuk menyalurkan apa yang selama ini pendam. Dan setelah itu Harry bisa menyobek kertas itu,lalu membakarnya dengan cara itu perasaan Harry lebih baik. Sky menaruh ramuan tidur yang bisa membuat Harry tidur. Botol ramuan itu ia sudah modifikasi untuk bisa dikeluarkan satu teguk selama satu hari. Sehingga mengantisipasi jika orang yang menggunakan ramuan itu tidak meminumnya lebih dari yang sudah ditentukan. Harry mengucapkan terima kasih pada Sky dan meminum ramuan itu sekali teguk.
"Ah,aku hampir lupa dengan tujuanku,"gumam Sky setelah menutup pintu kamar milik Harry.
Ia dengan pelan turun ke bawah dan memberikan mantra membuat disekitarnya menjadi kedap suara. Ia mengantisipasi jika terjadi keributan selama ia mengurus boggart itu. Sky menghela napas pelan dan berdiri tepat didepan lemari meja belajar itu. Dan benar saja lemari itu bergerak menghasilkan suara yang bisa saja membuat semua orang bangun. Sky tertegun melihat boggart miliknya,dengan nada bergetar ia menggumamkan mantra riddikulus. Tubuh Lily yang terbaring kaku berubah menjadi tubuh James dan Remus yang terbaring dengan penuh luka.
Setiap Sky melontarkan mantranya,boggart itu selalu berubah menjadi orang-orang terdekatnya yang terbaring dengan kaku dan penuh luka. Hingga Sky menggenggam tongkatnya erat melihat Sirius yang tengah tersenyum terkena sinar hijau. Sky mengarahkan tongkatnya ke arah boggart itu dan melontarkan mantra riddikulus sekali lagi. Ia menghela napas berat setelah melihat boggart itu berubah menjadi seekor anjing siberian yang tengah menggoyangkan ekornya. Sky tersenyum tipis melihat anjing itu hingga akhirnya dia menghilang.
Sky menyugarkan rambutnya yang kini sudah setengah hitam ke belakang. Ia berjalan menuju ke dapur dan mengambil satu botol firewhiskey. Sky melirik ke arah kreacher yang menatapnya sinis saat ia tengah menuangkan firewhiskey. Ia memilih acuh setelah kreacher menghilang dengan suara yang cukup memekakkan telinga. Saat tengah asik minum,Sky terdiam saat melihat satu cangkir yang terulur ke depannya. Ia menatap ke arah Sirius yang menunjuk ke arah botol yang disampingnya menggunakan matanya. Seolah meminta Sky untuk menuangkannya juga pada cangkir miliknya.
"Apa yang kau lihat dari mimpimu? Sampai kau terlihat lebih pendiam dari sekarang,"kata Sirius dengan pelan. Ia menatap ke arah Sky yang tengah menuangkan firewhiskey kearahnya.
"Mimpi buruk seperti biasa,"jawab Sky dengan singkat.
"Apakah itu berhubungan dengan boggart yang kau lihat tadi?"Sky menatap ke arah Sirius yang kini menatapnya dengan dalam. Tatapan itu selalu Sirius berikan jika dirinya tengah mendengarkan cerita dari Sky.
Karena tatapan itu juga membuat Sky tak tahan untuk tidak menceritakannya pada Sirius. Dengan pelan Sky mengangguk mengiyakan dan Sirius hanya diam membiarkan Sky untuk angkat bicara. Sky dengan suara pelan mengatakan jika ia melihat Sirius didalam mimpi buruknya. Dengan mata berkaca-kaca ia menatap ke arah Sirius,lalu menceritakan jika ia melihat Sirius yang masuk ke dalam gerbang kematian setelah menerima mantra pembunuh. Sirius berdiri dari duduknya dan memeluk Sky dari samping. Sky menyandarkan kepalanya pada Sirius dan memejamkan matanya sambil mengenggam tangan milik Sirius.
"Don't leave me,"
"Tidak akan,love,"
Sky tersenyum tipis mendengar perkataan dari Sirius,hanya mendengar perkataaan itu saja sudah membuat hatinya mulai tenang. Setelahnya Sirius mengajak Sky kembali untuk tidur,wajah Sky sudah memerah karena terlalu banyak meminum firewhiskey. Sky membiarkan Sirius menuntunnya menuju ke kamar mereka dan tertidur dengan tenang menghadap ke arah Sirius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save
FanfictionBagaimana jika kejadian memgerikan itu memiliki ending yang berbeda. Dan apakah masa depan Harry memiliki masa depan yang berbeda atau sama. Tapi ini bukan kisah bagaimana Harry yang selalu berhadapan dengan maut. Ini kisah bibi dan orang terdekatny...