Chapter 24

133 12 0
                                    

Suasana terasa hening di halaman Hogwarts dan tanpa diduga,Neville anak dari Alice dan Frank Longbottom berjalan tertatih-tatih ke depan. Walau ditertawakan oleh pelahap maut akibat perkataan dari Voldemort. Neville tetap menatap berani ke arah Voldemort,tanpa ragu ia mengambil pedang yang ada didalam topi seleksi. Bertepatan dengan Harry melempar dirinya dari Hagrid membuat Voldemort terkejut dengan apa yang terjadi. Harry melontarkan sihir pada Voldemort,begitu juga dengan Voldermort. Dengan bertemunya kedua sihir itu,pertarungan pun kembali dimulai.

Semua pelahap maut menyerang pihak Hogwart dan tak ingin menyerah pihak Hogwarts melawan pelahap maut. Sky membalikkan serangan yang dilontarkan oleh pelahap maut yang ingin menyerang anaknya. Carina terkesiap saat Sky memberikan mantra pada pelahap maut dan membuatnya menghantam dengan keras pada dinding. Dengan begitu bisa dipastikan pelahap maut itu kehilangan nyawanya. Sky meminta maaf pada Carina karena sudah membuat anaknya terkejut. Dan menyuruh Carina untuk tetap fokus,jangan lengah selama pertarungan terjadi.

Pertarungan terjadi dengan sengit,banyak korban yang berjatuhan dari kedua pihak. Dua mantra milik Voldemort dan Harry menyatu tak ingin mau kalah satu sama lain. Harry dengan sekuat tenaganya mendorong mantra milik Voldemort. Dan mantra milik Voldemort terdorong hingga kalah dari mantra milik Harry. Tubuh Voldemort terkena mantra milik Harry dan seperti yang pernah Sky lihat dulu. Tubuh Voldemort berubah menjadi partikel debu dan kemudian menghilang. Dengan dikalahkannya tuan mereka, pihak pelahap maut dinyatakan kalah.

"Mom..."panggil Carina memanggil Sky. Saat Sky menoleh pada anaknya,Carina menyebutkan ayahnya. Membuat Sky berlari ke tempat Carina tunjuk,Sky tertegun melihat ketiga orang terdekatnya terbujur kaku diaula.

"Lily...James...Siri..."

Mata Sky berkaca-kaca menatap ke arah mereka, disamping Lily ada Anna sudah menangis keras. Ginny merangkul Anna mencoba menguatkannya  ada keluarga Weasley yang mencoba menguatkan mereka. Sky terduduk di samping Sirius dan menggenggam tangan milik Sirius yang terasa dingin. Sirius tidak terkena mantra pembunuh tapi ia dibunuh menggunakan cara muggle. Sky menatap ke arah luka tepat di bagian dada Sirius,tanpa bisa ditahan lagi air mata Sky terjatuh mengenai pipi Sirius.

Sky menatap ke arah Lily yang terlihat damai disamping James. Mereka sudah pergi dengan tenang disana,Remus yang terluka ringan merangkul Sky mencoba menguatkannya. Tak lama kemudian Harry muncul membuat keluarga Weasley,Harmione dan Remus menatap sendu ke arah Harry. Harry berjalan pelan dan berdiri kaku saat melihat ketiga orang yang disayangi terbaring kaku. Anna yang menyadari keberadaan dari kakaknya,tanpa ragu ia memeluk erat Harry.

"Mom dan dad pergi..hiks hiks...Harry...mereka pergi..."racau Anna didalam pelukan Harry. Harry tak membalas perkataan dari Anna,ia hanya memeluk Anna dengan erat.

Carina kini sudah berada didalam pelukan George  dan Fred yang mengelus punggu Carina seolah menguatkan. Keluarga Black dan Potter mengalami duka yang mendalam karena kehilangan orang yang mereka sayangi. Remus refleks memanggil nama Sky saat merasa tubuh Sky mulai mendingin. Rambut Sky kini perlahan mulai menghitam dan bibir Sky mulai memucat. Remus menatap bingung ke arah Sky,padahal wanita itu tak menggunakan darahnya sama sekali. Carina menoleh ke arah ibunya dan segera menghampiri ibunya.

"Akhh..."erang Sky mencengkram dadanya, jantungnya terasa diremas kuat dari dalam.

Sky terbatuk dan memuntahkan darah ditangannya,ia segera menundukkan kepalanya. Carina menangis memanggil ibunya. Ia menatap ke arah Remus dengan mata yang berkaca-kaca. Ia meminta tolong pada Remus untuk melakukan sesuatu untuk membantu ibunya. Sky mendongakkan kepalanya menatap ke arah Carina. Ia mengenggam Carina dengan tangan dinginnya membuat jantung Carina teras tercubit melihat wajah Sky yang terlihat pucat.

"Tumbuhlah menjadi anak yang kuat Carina... begitu juga dengan Harry dan Anna...Remus aku titip mereka padamu,"kata Sky dengan pelan. Ia tersenyum tipis pada Carina dan menatap sayu ke arah Remus.

Sky menatap ke arah Molly yang mengangguk pelan dan mengatakan akan menjaga mereka dengan baik. Sky dengan mata berkaca-kaca mengangguk pelan,ia tak kuat lagi mengeluarkan suaranya. Ia hanya bisa menggerakkan mulutnya mengucapkan terima kasih pada pada Molly. Sky mengernyit dalam tak tahan dengan rasa sakit yang ia alami. Apa yang terjadi pada tubuhnya, sejak memberi darahnya pada Sirius tubuhnya semakin lemah. Untungnya saat pertarungan tadi tubuhnya sudah merasa lebih baik.

Tapi kini tubuhnya kembapi terasa sakit apalagi dibagian dadanya. Kakinya terasa mati rasa sekarang,Sky menatap ke arah samping dan disebelah Remus terdapat Lily,James dan Sirius tersenyum ke arahnya. Mereka terlihat lebih baik sekarang dan pakaian mereka lebih bersih dari yang mereka kenakan sebelumnya. Carina menatap ke arah yang di lihat oleh Sky,namun tak menemukan siapapun disana. Ia sangat talut sekarang apalagi melihat Sky tersenyum ke arah sana. Pikirannya langusung meliar memikirkan hal-hal mengerikan. Carina membeku saat Sky terbatuk lebih keras dari sebelumnya.

Baju Carina seketika terkena darah yang keluar saat Sky terbatuk keras tadi. Hingga Sky tak sadarkan diri dan jatuh menimpa Carina. Seketika disekitar mereka menjadi panik dan memanggil nama Sky. Tangan Carina gemetar dan mencoba memanggil nama ibunya. Begitu juga dengan Remus,pipinya sudah basah dengan air matanya. Dalam satu hari ia kehilangan keempat orang terdekatnya. Arthur merangkul Remus mencoba menguatkan pria itu,dia sama kehilangannya dengan Harry,Anna dan juga Carina.  Dibalik kemenangan Hogwarts,ada kesedihan mendalam karena kehilangan orang yang mereka sayangi.

Beberapa tahun kemudian

"Melihat pernikahan Harry dan Ginny,seperti melihat pernikahan Lily dan James,"

"Haha...kau benar Siri,aku jadi teringat hari itu benar-benar tidak romantis sekali,"

"Padfoot memilih harta yang melimpah di Gringotts,tapi malah numpang melamar Sky di pernikahanku dengan Lily,"

"Heyy tapi saat mengajak Sky menikah lebih romantis dari kau ya,asal kau tak lupa Prongs,"

"Ya ya ya,"

"Bisakah kalian berdua berhenti,aku ingin fokus melihat anakku dan menantuku,"

Mereka adalah pasangan Black dan Potter yang sudah dinyatakan tewas dalam peperangan beberapa tahun lalu. Nama mereka dikenang sebagai pahlawan oleh semua penyihir, kini mereka dengan pakaian sama dengan beberapa tahun lalu. Namun lebih bersih ikut datang melihat pesta pernikahan dari Harry dan Ginny. Mereka lebih dekat setelah peperangan terjadi dan berpacaran pada akhir tahun ketujuh. Setelah perbaikan total pada Hogwarts,Mcgonald memberikan kesempatan pada para murid untuk kembali melanjutkan pembelajaran mereka.

Kembali pada ke dua pasangan Black dan Potter, mereka berdiri di tepi halaman menatap bangga pada anak-anak mereka. Sky tersenyum senang melihat Carin mulai bangkit dari keterpurukannya. Sirius merangkul Sky saat melihat anak mereka kini sudah memilih tempat bersandar dan menjadi rumah selain mereka. Siapa yang menyangka jika George yang akan menjadi pasangan dari anak mereka. Anna kini tengah sibuk dengan pekerjaannya menjadi healer. Dan sesekali akan membantu Madam Pomfrey atas permintaan dari Mcgonald yang kini menjabat menjadi kepala sekolah yang baru.

"Mereka sudah bahagia sekarang,"

"Kurasa sudah waktunya kita pergi,"

"Benar,aku menjadi berat untuk pergi jika terus berada disana,"

"Bukankah kita sudah berjanji untuk kembali setelah melihat pernikahan anakmu,Lily,"

"I know,hanya saja berat saja untuk kembali,"

"Kita harus kembali,sekarang dunia ini bukan dunia kita lagi,"

"Hah...kau kejam sekali Sky,baiklah ayo kita pergi,"

SaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang