Chapter 18

76 10 0
                                    

"Anak-anak menuju ke departemen misteri sekarang,"kata Severus memberitau order yang ada di rumah itu.

"Oh demi Merlin,apa yang mereka lakukan disana,"kata Molly dengan panik.

"Harry mengatakan melihat Sirius disiksa Dark Lord disana,"

Mereka menoleh ke arah Sirius yang tengah berdiri disamping Sky. Padahal Sirius bersama dengan mereka sejak tadi,bagaimana bisa Sirius sampai bertemu dengan Voldemort. Sky memegang pangkal hidungnya pusing,ada yang salah dengan apa yang dilihat oleh Harry. Ia mengambil cermin miliknya dan mencoba memanggil anaknya. Lily melakukan hal yang sama mencoba memanggil kedua anaknya,tapi mereka sama sekali tidak dapat dihubungi. Baru saja Sky ingin memasukkan kembali cermin miliknya dan pergerakannya terhenti saat mendengar suara anaknya.

"Mom! Mom! Help us?! Kami ada di departemen misteri sekarang,disini ada pelahap maut. Harry sudah dijebak oleh Voldemort,sekarang kami sedang bersembunyi dari pelahap maut. Harry dalam bahaya sekarang,please help us,i-i'm scared,"

"It's okay,honey,mom akan datang bersama order yang lain. Tetap sembunyi dan jangan melakukan hal gegabah selama disana,"jawab Sky mencoba menenangkan Carina. Padahal dirinya sudah berdegub kenacang sejak tadi.

Mereka pergi kesana dengan cepat setelah mendapat kabar dari Carina. Setibanya disana mereka menolong anak-anak mereka melawan para pelahap maut. Sky memilih berada di belakang menolong anak-anak dan order yang terluka. Mereka lebih penting sekarang dan lagi ini pertarungan pertama mereka berhadapan dengan pelahap maut. Setelah memastikan mereka semua aman,Sky menoleh ke arah Harry yang tengah berhadapan dengan salah satu pelahap maut. Lucius Malfoy,ia berusaha mengambil bola ramalan milik Harry.

Hingga bola itu sengaja dipecahkan oleh Harry membuat pelahap maut sontak marah padanya. Sirius dengan kuat meninju Lucius dan tersenyum remeh ke arahnya. Seolah merasa ada mantra yang akan dilontarkan ke arahnya,Sirius dengan refleks menghindar. Ia menyeringai melihat siapa yang baru saja melontarkan mantra ke arahnya. Sepupu tercintanya,Bellatrix Lestrange,wanita itu ikut menyeringai ke arah Sirius. Mereka saling melontarkan mantra dengan sengit,Sky menyuruh Harry untuk menjauh dari sana.

"Stupefy,"seru Sky pada Antonin Dolohov,salah satu pelahap maut yang berniat melontarkan mantra pada Sirius.

Mereka terlihat seimbang dan tak ada yang mau mengalah diantara mereka. Sky menggigit bibirnya menghawatirkan Sirius,disisi lain ia harus memastikan anak-anak mereka dalam keadaan baik-baik saja. Jantung Sky mencelos melihat Sirius yang terkena sinar hijau dari Bellatrix. Bellatrix terus melontarkan mantra membuat Sirius lengah,hingga ia melontarkan mantra pembunuh pada Sirius saat pria itu menghindari mantra darinya tadi. Tak hanya Sky, yang lain ikut terdiam saat melihat Sirius yang terkena mantra.

"No no no,please don't leave me,kau belum boleh meninggalkan kami,Sirius,"

Ia melontarkan mantra pada tubuh Sirius yang akan masuk ke dalam gerbang kematian. Sky meringis merasa tarikan dari gerbang terlalu kuat dan ia menganggam tangan milik Sirius. Ia berusaha menarik tangan Sirius dengan susah payah. Ia acuh terhadap sekitarnya dan terus menarik tangan Sirius dengan susah payah. Hingga Sky memeluk tubuh Sirius membuat yang lain khawatir dengan Sky. James melindungi Sky dari Bellatrix yang ingin melukai Sky yang tengah susah payah menarik Sirius. Sky dengan kuat mengigit bibirnya hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

Tanpa memerdulikan disekutarnya,ia mencium bibir Sirius dan berusaha memasukkan darah ke dalam mulut Sirius. Entah bagaimana bisa,tubuh Sirius tertarik oleh Sky dan membuat mereka berdua terjatuh dengan keras menyentuh lantai. Sky meringis pelan saat merasa ada tulang belakangnya yang retak karena benturan itu. Lily menghampiri Sky dan begitu juga dengan Remus. Mereka menyingkarkan tubuh Sirius dari Sky dan membantu Sky untuk duduk. Karena bergerak secara tiba-tiba membuat Sky refleks mengerang. Lily meringis mengucapkan kata maaf pelan dan hanya bisa memberikan mantra membuat rasa nyeri pada tubuh Sky sedikit berkurang.

"Menakjubkan,seorang muggleborn bisa menarik mayat dari gerbang kematian,"

Mereka menoleh ke arah Harry yang kini tatapannya terlihat berbeda dari sebelumnya. Sky memegang tangan Sirius yang kini tak terasa kaku dari sebelumnya. Ia menatap tajam ke arah Harry yang ia yakini itu bukanlah Harry. Dengan berani ia mengatakan jika Voldemort bukan seorang pengecut. Seharusnya tak berbicara melalui tubuh seorang remaja yang masih dibawah umur. Harry atau Voldermort menggeram kesal dan tak lama kemudian tatapan Harry terlihat linglung tak tau apa yang terjadi.

Sky menyuruh Lily untuk melindungi Harry,ia rasa Voldemort tak serta merta langsung menghilang begitu saja. Bellatrix menggeram kesal pada Sky yang telah menghina tuannya,padahal Sky hanya seorang muggleborn. Yang lebih hina dari tuannya itu,hingga ia tersenyum senang saat melihat kedatangan dari tuannya. Ia mengacuhkan James yang menatap wasapada pada dirinya. Dan berpindah ke sisi sang tuannya, James memilih berdiri didekat Lily mencoba melindungi anaknya.

Nyutt

Deg deg deg

"Sshh...hah...hah..."

"Sky,are okay?" Sky menoleh ke arah Remus yang terlihat khawatir pada dirinya. Sky mengangguk pelan dan meminta untuk menutup tubuh Sirius dari Voldemort.

Remus melirik ke arah tubuh Sirius yang terlihat mulai menghangat. Ia menatap Sky yang seperti kesulitan bernapas,tapi sadar dengan situasi saat ini. Remus memilih mengangguk mengiyakan dan berdiri didepan mereka berdua. Tak ingin perubahan dari Sirius menarik perhatian dari Voldermort dan pelahap maut. Kini perhatian Voldemort pada James dan Lily,padahal mereka sudah mati ditangannya tapi kenapa mereka masih hidup dan terlihat baik-baik saja. Ia jadi merasa tertarik dengan rahasia mereka bangkit dari kematian.

Tak lama kemudian,Dumbledore datang dan membuat perhatian Voldemort dan pelahap maut teralihkan. James dan Lily membawa Harry ke tempat Remus dan Sky berada. Carina berlari menuju ke tempat orang tuanya berada,ia memeluk ibunya dengan erat tanpa tau jika ibunya itu terluka. Sky hanya mengernyit pelan saat tulang belakang bergeser saat Carina berhambur ke pelukannya. Ia mengelus rambut anaknya dengan lembut mencoba menenangkan putrinya. Ia bisa merasakan tubuh putrinya yang gemetar dan bahunya yang terasa basah.

Keadaan menjadi hening setelah Voldemort dan pengikutnya menghilang. Dumbledore berjalan menuju ketempat merauders dan keluarganya berada. Begitu juga dengan yang lain,mereka mendekat ke arah mereka. Merasa ditatap oleh seseorang,Sky menatap ke arah Dumbledore yang kini sedang menatapnya. Ia tersenyum tipis seolah mengatakan ia baik-baik saja dan sama sekali tak menyesal dengan keputusannya. Dumbledore hanya menghela napas pelan dan meminta order untuk membawa yang terluka ke markas.

SaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang