6

1.3K 67 1
                                    

"Tuan muda ke dua, kenapa Anda.."

"sssttt!!" Berisik!

"....?"

Alister menengok kesana dan kemari dan hanya mendapati bahwa rumah tampak masih damai seperti tidak ada orang lain seperti biasa. Dia memberi kode ke arah pelayan untuk mendekat, lalu berbisik "kakak mana?"

"Tuan muda pertama?"

"Iya, mana dia?"

"Kenapa Tuan bertanya seperti itu?"

"Katanya dia nyariin gua ya?"

"Mana saya tau, saya sukanya tempe."

"Ih serius weh."

"Oke oke maap tuan."

"Kakak dimana? Mukanya kesel gak waktu nanya gua dimana?" Nada nya kedengaran agak panik.

"Ooh, kalau soal itu mending tuan tanyakan langsung pada orangnya." Kata pelayan itu dengan bijak.

"Ih kok gitu sih?"

"Terus gimana?"

"..."

Alister diam sejenak lalu berpikir dengan hati hati, nanya ke pembatu ga becus jawabnya gada yang bener. Tapi rumah juga sepi nih, kek nya kakak nya sedang keluar sebentar. Dia tiba tiba merasa lega. "Dah lah, karna lu kek gini gua anggep kakak lagi gada dirumah. Sukur deh."

"Kok sukur? Emang kenapa kalau kakak tidak ada dirumah? Mau ngapain lagi kamu hm?"

Jeweerrr aowkwk.

"Eeekk! Ack?! Kakak!" Alister menjerit kesakitan karena telinganya ditarik agak keras.

Urat darah Heinry menonjol di keningnya, dan dia tersenyum cukup dingin pada adik nya. "Ngapain saja kamu? Kenapa terlambat pulang?"

"Gak ngapa-ngapain kok."

"Benarkah?"

"Aduh.. ta-tadi ada ayam ngalangin jalanan."

"..." Heinry semakin kuat menjewer telinga sang adik.

"My wrong! My wrong! Sakitt! Brotherr!" Dia akhirnya menjerit. Mata Alister berkaca kaca karena kesakitan. "Iya iya, aku jujur aku jujur." Melihat adiknya yang benar benar sudah menyerah Heinry kemudian melepas jewerannya.

"Hik." Sakit banget anjeng tapi gak berani ngumpat. Dia berjongkok dilantai sambil mengelus telinganya dan sesekali melirik keatas. Tapi melihat ekspresi kakaknya yang benar benar sangat dingin, nyali Alister langsung menciut bahkan isakannya berhenti. Mengsedih

Sedangkan punggung Heinry masih tetap tegak dengan tangan yang terlipat. Dia melirik kebawah kearah adiknya. "Sepertinya terlalu lama ditinggal sendiri tata krama mu jadi berkurang. Dimana saja kamu keluyuran sore ini?"

"Aku.." Gua diculik ama daddy sugar kaya raya abis tu hampir di ewe kak "Aku hanya jalan jalan sebentar bersama teman." Yakali gua ngomong gitu beneran kan? Mati yang ada.

Heinry menyipitkan matanya "are you sure?"

Glek!

"Triple sure!"

"Tapi aneh, sopir mengatakan kamu hilang selama 40 menit. Dalam waktu itu, jika itu orang lain mereka pasti memilih untuk menumpang dengan teman nya hingga rumah alih alih memilih kembali ke sekolah untuk di antar lagi oleh sopir."

"..."

Mikir nya jauh amat bang, kicep saya waw.

"Kak, mikir nya kejauhan."

ALEX [BL INDO] -slow update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang