[peringatan adegan tidak pantas. bagi yang merasa tidak nyaman mendingan sekip bae.]
Re:beberapa kata yang mungkin dianggap vulgar telah saya sensor sedemikian rupa. Mohon pengertiannya!!
=======selamat membaca=======
Alex sedikit mendekatkan wajahnya dan menatap kedua mata yang terlihat malu itu lekat lekat. "Jadi apa jawaban kamu?"
Alister tersenyun kecil dan pipinya segera memanas. Pria itu terbatuk sekali untuk mengurangi perasaan gugup sebelum menjawab nya dengan satu kata yang meyakinkan "Iya."
"...."
Senyum yang begitu lebar segera menghiasi wajah tampan Alex yang membuat pria itu lebih tampan berkali kali lipat. Tidak dapat dipungkiri bahwa dia begitu bahagia hingga dengan bersemangat dia memeluk tubuh Alister lalu mengangkatnya keatas.
"Eh eh eh!" Alister menjerit kaget dan reflek memegang bahu lebar Alex "Turunin woi!" serunya.
Alex hanya tertawa dan tidak menjawab. Pria itu kemudian membawa Alister masuk kedalam mobil dan buru buru pergi dari sana.
-----
Apartement Alex
setelah pintu tertutup, Alex segera menekan tubuh Alister kedinding untuk menciumnya dengan keras. Mata Alister tertutup rapat, karena hubungan mereka yang jelas sekarang, tangannya tanpa ragu terangkat untuk memeluk leher pria diatasnya dan balik membalas ciuman panas itu.
Merasa semangat, tangan Alex yang semula berada di tengkuk Alister berpindah dan perlahan-lahan turun untuk mengusap pinggang ramping tersebut. Gerakan tangannya begitu ringan, sebelum itu semakin turun dan mulai membelai dua benda bulat dibawah sana. Dia bahkan mencuri kesempatan untuk meremas salah satunya dengan tangannya.
"angh.." erangan samar segera lolos dari bibir merah itu. Wajah Alister seketika memerah karena malu.
Setelah beberapa saat, Alex akhirnya melepaskan ciuman itu. Napas keduanya terengah engah, ketika dia kemudian melihat wajah Alister yang sepenuhnya memerah karena malu dan hampir kehabisan nafas, niat membara yang telah tertanam dalam hatinya tiba tiba melonjak. Dia tiba tiba menggendong pria itu di tangannya dan langsung membawa diri mereka menuju kamarnya.
Alister tidak melakukan perlawanan apapun. Setelah meletakkan dirinya diatas kasur, Alex kemudian menekan tubuh itu tepat dibawah tubuhnya sendiri. Pria itu memberikan tatapan yang bermakna kepada Alister "Alister, bolehkah saya?" Suara rendah dan serak yang terdengar begitu sexy mencapai telinga Alister. Walaupun bagian bawah tubuhnya sudah tidak tertahankan, namun Alex masih cukup sadar untuk menyadari bahwa sangat penting baginya untuk meminta izin terlebih dahulu. Apalagi Alister bisa dikatakan bahwa ini adalah pengalaman pertama baginya.
Jadi masih sangat penting bagi Alex untuk meminta persetujuan dari pria ini terlebih dahulu. Jika dia akan menolaknya, maka Alex juga tidak akan memaksanya.
Dia tidak akan menyakiti orang yang dia sayang hanya karena keserakahannya..
Walaupun niat awalnya telah diketahui oleh Alister, namun memikirkannya lagi membuat pria itu masih tersipu.
Anjer, kalau lu bilang gini gue yang malu cok!
Namun disisi lain Alister juga merasa tersentuh karena Alex masih meminta persetujuannya terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan badan.
Kalau udah gini, gimana caranya buat nolak?! ck ck ck.
Jadi setelah beberapa saat terdiam, pemuda itu akhirnya mengangguk dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEX [BL INDO] -slow update-
Storie brevi"Ayo Pacaran!" "Anjer Gay" "Bodo amat" "Lo gila." "Oke sekarang kita pacaran." "SINTING" ⚠️AREA KAUM PELANGI⚠️ Tdk untuk menyinggung siapapun, yang gasuka LGBT minggat gausah ngeribetin 《cerita gabutz, for fun aja》