Sedikit perubahan rencana, setelah yang lain pada nebeng di mobil Bayu, Alvin yang ngebawa motor sendirian akhirnya menarik Alister buat ikut di motornya.
"Ya tuan muda?"
"Paman, Alister mungkin gabakal pulang sampai makan malam. Beritahu koki dirumah untuk tidak perlu menyiapkan makan malam."
"Anda mau kemana tuan?"
"Ada kerja kelompok di rumah teman."
"Baiklah, namun tuan muda kembalilah sebelun jam 7. Tuan Heinry telah memberi perintah agar Anda tidak keluar dari rumah di malam hari selama beberapa hari kedepan."
"Kak Heinry?"
"Benar tuan."
"Okelah kalau gitu."
Tut..!
Setelah panggilan berakhir, pria itu lalu memasukkan handphonenya ke dalam saku celana. Tiba-tiba Alvin melangkah kedepannya.
"Cil, jalan jalan yok weekend ini."
"Weekend?" Alister tertegun sejenak.
Ah anjir itu kan batas waktu terakhir sesuai kesepakatan dia dan si Alex.
"Ah, enggak deh."
Alvin mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?" Setiap akhir pekan, dia telah biasa mengajak anak ini untuk menemani hari liburnya setiap saat, disisi lain walaupun Alister terkadang menunjukkan wajah enggan tetapi pria itu tetap akan menemaninya untuk bersenang senang bersamanya.
Alister mengangkat bahunya "gatau, lagi malas aja."
"Yah, sayang banget."
"Ngapain juga lo ngajak gue. Cewek lu kan banyak tuh, kok gak ngajak mereka aja."
Ketika mendengar ejekan ini Alvin tersenyun miring sedikit, tiba tiba pria itu sedikit menunduk mendekatkan bibirnya pada telinga putih Alister "Ngapain ngajak mereka kalau ada lo yang masih lebih cantik dibanding cewek cewek itu."
Plak!
"Aduh."
Mata persik pria itu melotot "Lo ngomong apa tadi?" Dia tidak segan segan menampol kepala yang cukup berani itu dengan keras "ngomong gitu lagi gua bacok lu yah." Sebagai seorang pria, tentu saja Alister menolak untuk dikatain cantik walau memang wajahnya ini agak menentang hukum alam ya ges ya..
"Aduh, gila Lis.. itu tangan atau apa. Keras banget lu mukulnya." Alvin tidak bisa menahan ringisan sakit. Rasanya kepalanya akan benjol.
Alister memutar matanya tidak peduli sama sekali "tolol." Setelah mengatakan hal itu, Alister kemudian sengaja mempercepat langkahnya menuju parkiran meninggalkan pria itu dibelakang.
"Anjir, tungguin gua napa. Alister!" Alvin buru buru mengejar ketinggalannya. Tapi.. ketika dia hendak berlari kakinya tanpa sengaja menginjak batu tajam yang membuatnya kakinya linglung dan langkahnya seketika goyah.
"Eh!!"
Pria itu terjatuh kedepan dan hampir saja ketika wajah nya akan menyentuh jalanan, sebuah tangan tiba tiba menarik lengannya keatas.
Alvin agak terkejut dengan kejadian tersebut. Ketika dia berbalik untuk melihat siapa yang telah menolongnya, dia tertegun sejenak oleh penampilan pria itu.
Pria yang menolongnya agak lebih tinggi dari Alvin sendiri, dengan sweater hitam ketat dan celana hitam yang sedikit menampakkan lekuk tubuhnya yang berotot. Pria itu memiliki ekspresi dingin dengan wajah datar. Ketika dia menatap Alvin, ada sedikit kerutan diantara alisnya, suaranya yang dalam terdengar "hati-hati." Dia kemudian melepaskan cengkramannya dan pergi begitu saja tanpa memberi kesempatan bagi Alvin untuk mengucapkan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEX [BL INDO] -slow update-
Короткий рассказ"Ayo Pacaran!" "Anjer Gay" "Bodo amat" "Lo gila." "Oke sekarang kita pacaran." "SINTING" ⚠️AREA KAUM PELANGI⚠️ Tdk untuk menyinggung siapapun, yang gasuka LGBT minggat gausah ngeribetin 《cerita gabutz, for fun aja》