27

130 10 0
                                    

sekarang aku bakalan fokusin kisah cinta Alvin ygy ><

Tenang CPL nya bakal tetap ada kok

***

"Kan tadi Alvin udah bilang terserah kakak aja."

"Aduh Vin.. gak ada model terserah disini. Udah tinggal pilih aja kamu sukanya yang mana apa susah nya sih?"

"Ck, lagian ngapain juga kakak mau beli kostum segala? Gak guna banget kak!"

"Ih lucu tau.. apa lagi kayaknya bakal cocok banget kalau lo yang pake hahahah!"

"Ngejek ya?"

"Wkwk, yaudah kalau lo gak mau, nanti gue pilihin yang kostum beruang."

"Kak Ar..!"

Tut..!

"....."

Alvin memandang layar handphonenya dengan tidak percaya. Asem lah! kakak pantek. Pada akhirnya, Alvin hanya bisa mengelus dadanya, untung saja kesabarannya tidak setipis itu. Btw, orang yang menelfonnya barusan adalah kakak sepupunya. Sifatnya agak aneh menurut Alvin, namun dibandingkan dengan saudaranya yang lain dia bisa dikatakan lebih dekat dengan sepupu tertuanya ini. Itu karena pria itu pernah menetap dirumahnya selama beberapa tahun ketika mereka masih mudah. Orang tuanya telah bercerai, namun ayahnya memiliki merek sendiri, dan kini sepupunya itu bekerja sebagai kepala manajer di perusahaan milik ayahnya.

Ah, ngomong ngomong soal itu, dia tiba tiba teringat sesuatu.

Alvin kembali menyalakan handphonenya lalu membuka aplikasi chat untuk melihat apakah pesannya telah di balas oleh orang itu atau belum.

Dan hasilnya...

Nihil.

Bahkan di baca pun belum.

Alis Alvin berkerut semakin dalam. Selama beberapa hari ini, Alvin menyadari bahwa sikap Alister agaknya semakin aneh setelah anak itu kembali dari liburannya. Pemuda itu jadi lebih sering tertidur di kelas saat jam pertama. Dan lagi ketika istirahat, Alister akan selalu menolak ajakannya ke kantin dengan alasan bahwa dia sudah membawa bekalnya sendiri. Dan, sejak kapan anak itu jadi rajin membawa bekal?!

Di sisi lain. Kemarin malam, dia telah mengirimi pesan kepada Alister dimana dia berniat mengajak anak itu untuk nongkrong bareng weekend ini, tapi seperti yang disebutkannya tadi, tidak ada respon apapun dari orang itu.

Bibir Alvin sedikit mengerucut ketika memikirkan masalah ini. Apa ini adalah pertanda dari semesta kalau hubungannya dengan Alister tidak akan pernah menghasilkan kemajuan?

(Karena author udah menakdirkanmu menjadi bottom sayang)

"Permisi.."

"Em?"

Alvin perlahan menoleh kesamping hanya untuk melihat sosok lelaki tinggi yang menatapnya dengan wajah tampan yang datar. Sampai dia akhirnya mengenali siapa pria itu, pupil matanya seolah melebar.

Leo langsung memfokuskan matanya tepata pada kedua mata Alvin "Sepertinya kita harus berbicara sebentar."

Alvin: "!!!!"

Kenapa dia lagi sih?!!!

****

"Saya tidak mau basa basi. Sebaiknya kamu serahkan pistol yang kamu ambil kepada saya."

Alvin terlalu terkejut mendengar tuturan kata Leo. Lebih tepatnya shock sih. Tiba tiba dia merasa jantungnya seolah akan copot saat itu juga "Sori, gue gak paham maksud om apaan." jawab Alvin pelan

ALEX [BL INDO] -slow update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang