Krieet..
Bam!
Berjalan keluar dari kamar mandi, sebuah handuk kecil di taruh diatas kepala Alister yang basah. Dia baru saja menyelesaikan mandinya dan akan bersiap siap untuk makan malam terakhirnya dengan kakak nya, karena besok Heinry akan kembali lagi ke Amerika.
Sebenarnya, Perusahaan yang ada di Amerika adalah salah satu cabang samping dari Perusahaan Tylor'group di negara lain. Cabang Utama berada di Ibu kota tidak jauh dari kediamannya. Hanya saja, untuk menemani pengobatan Ayah mereka, Heinry akhirnya memutuskan untuk ikut menetap di Amerika. Sedangkan cabang utama diatasi oleh asisten kepercayaan keluarga mereka.
Sambil bersiap siap, Alister menggeser pintu lemari nya dan mengeluarkan setelah formal yang akan di kenakan. Setelah itu dia berjalan menuju ke cermin dan menyalakan hairdryer untuk segera mengeringkan rambutnya yang masih setengah basah. Sesekali dia sedikit bersenandung kecil agar tidak terlalu bosan.
Tiba tiba sebuah telfon masuk.
Alister tidak repot untuk memeriksa siapa yang menelfonnya. Dan tanpa curiga mengangkat panggilan itu segera "Halo?" Katanya sambil mengaktifkan speaker telfon.
"..."
Tidak suara apapun yang menjawab "???" Dia memindahkan hairdryer ke tangan satunya untuk mengeringkan setengah rambut nya yang belum terlalu kering. Alister kembali mengulang kata nya "Halo?"
Tiba tiba suara kekehan halus terdengar dari seberang "Heh.. sepertinya kamu sedang sibuk sekarang." Itu adalah suara yang baru saja dikenal Alister baru baru ini.
Mata cantik pria itu spontan melotot "Lo?!!"
Dia buru buru meletakkan hairdryer nya dan merebut hp nya kembali. "Tunggu, lu dapat nomor gue dari mana?!" Ekspreksi ketidak percayaan muncul di wajahnya.
Alex tidak bisa menahan tawa kecil nya dalam hati, dia sekiranya dapat membayangkan betapa lucu ekspresi pria kecilnya ini disana sekarang.
"Kenapa menurut kamu saya tidak bisa mendapatkan nomormu?" Tanya nya
Tubuh alister tersentak "ta-tapi, bukan gitu maksud gue.."
"Ah maaf maaf saya sedikit tidak sopan krn telah melacak nomor telfon mu." Alex tersenyum.
"..."
Seluruh wajah Alister sepenuhnya datar "Maaf sepertinya lo salah nelfon orang, jangan hubungi lagi ya." Dia bersiap siap memencet tombol merah di layar hapenya.
"Tunggu! Hanya bercanda hanya bercanda. Sebenarnya ada yang ingin saya pastikan ke kamu."
Gerakan Alister terhenti.
Melihat bahwa Alister benar benar belum mematikan telfonnya, Alex merasa lega.
Pria kecik itu, Alister memutar matanya. Akhirnya kali ini dia mau mendekatkan hape pada telinganya. Dia mendengus "em?"
Alex berbalik menghadap keluar dimana dari pemandangan cahaya kota yang menyilaukan di malam hari terpampang dengan jelas tepat di hadapannya. Dibatasi oleh kaca transparan yg begitu jernih.
Dia masih berada di kantornya, ruangannya yang berada di lantai teratas pada gedung perusahaan.
Pria tampan itu menghela nafas hingga kaca itu sedikit menimbulkan embun karena suhu pendingin ruangan yang rendah. Sambil menyisir rambutnya yang jatuh ke belakang dia kemudian berkata.
"Sudah saya putuskan. Untuk mengambil hati mu, besok hari minggu kita akan melakukan kencan bersama."
"?!!"
Untuk mengambil hatimu kita akan melakukan kencan bersama
Melakukan kencan bersama
Kencan bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEX [BL INDO] -slow update-
Conto"Ayo Pacaran!" "Anjer Gay" "Bodo amat" "Lo gila." "Oke sekarang kita pacaran." "SINTING" ⚠️AREA KAUM PELANGI⚠️ Tdk untuk menyinggung siapapun, yang gasuka LGBT minggat gausah ngeribetin 《cerita gabutz, for fun aja》