19. berita

879 15 4
                                    

Suara dering handphone menganggu ketenangan tidur Alister dan dia segera meraba raba kesamping untuk meraih handphone nya dan menjawab panggilan tanpa mengecek nya dulu.

"em, halo?"

"tuan muda! Anda berada dimana sekarang?!" Suara kepala pengurus tangga yang paling dihafalnya terdengar. Alister sedikit mengernyit, dia menoleh sedikit kebelakang hanya untuk melihat wajah tampan Alex yang masih tertidur dengan nyaman sambil memeluknya dari belakang seolah tidak terganggu sama sekali sebelum dia kembali berbalik untuk menjawab dengan santai. "gua nginap di rumah teman."

Nada kepala pengurus rumah tangga terdengar tidak puas "Tuan muda, anda benar benar berani tidur diluar tanpa memberitahukannya kepada saya."

"ya ya, ngapain paman nelfon gue?"

"tuan muda, ini tentang..."

Pupil mata Alister bergetar. Tiba-tiba dia bangkit dari tidurnya dan berkata "gua pulang sekarang." tetapi, gerakan tiba-tiba ini segera memicu rasa sakit yang luar biasa di tubuhnya apa lagi pinggang hingga bagian bawah pusar"ouhh.."

"baik tuan muda. Harap anda bersegera."

"y-ya.."

Tut..!

Alister menekan pinggang nya yang begitu menyakitkan, dia menggertakkan giginya kuat kuat sebelum memaksakan tubuhnya turun dan langsung meraih pakainnya yang berserakan dilantai untuk dikenakan.

Gerakan ini sepertinya sedikit mengganggu, merasakan ruang kosong disamping nya, mata Alex yang terpejam sedikit terbuka hanya untuk melihat Alister yang tampaknya tengah bersiap siap untuk pergi.

Dia linglung sejenak "Kamu mau kemana?"

Mendengar suara ini, Alister berbalik "gue mau pulang."

Kali ini, alis Alex yang mengerut "begitu tiba-tiba?" Sudah tengah malam sekarang, bukankah agak tidak pantas untuk pulang sekarang?

Namun, Alister berkata setelah berpikir sejenak "ada sedikit masalah dirumah. Gua harus pulang sekarang."

Jadi, kali ini Alex bangkit dari tidurnya lalu turun dari atas kasur "kalau gitu, aku antar."

Alister langsung setuju tanpa ragu. Toh, kalau nyari grab jam segini juga gamungkin.

-----

kediaman Robetson.

Ketika keduanya tiba, mereka dapat melihat kepala pengurus rumah tangga menunggu dengan gelisah di ruang tamu.

Alister buru buru mendekat untuk bertanya "Paman, gimana kabar kakak?"

Fekong yang dipanggil paman oleh tuan mudanya begitu semangat ketika melihatnya telah tiba. Dia memilik mata sipit yang khas sebagai orang Cindo, dan umurnya tidak lagi muda dan telah berada di usia berkepala empat.

Ketika Fekong menghampiri Alister, dia kebetulan melihat Alex yang mengekor di belakang Alister, namun setelah terkejut sebentar dia kemudian mengabaikannya.

"Tuan muda, tuan Heinry ingin agar kamu segera menyusulnya ke Amerika setelah malam ini."

Pupil mata Alister terkontrasi. "apa?"

Alis Alex mengerut.

Selama ini, setiap kali Alister menyatakan keluhannya tentang Heinry yang tidak pernah mengizinkannya untuk datang menyusulnya ke Amerika, kakaknya pasti akan dengan tegas menolak semua itu. Bukannya Alister begitu bodoh, namun dia bahkan lebih jelas tentang alasan dibalik semuanya yang tidak lebih berhubungan dengan ayah mereka, Gavi.

ALEX [BL INDO] -slow update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang