26. Teka Teki Orang Tampan

268 12 0
                                    

"Kapten!"

Seorang tentara pria tiba tiba menerobos masuk kedalam ruang dengan penuh desakan dan terburu buru. Ekspresi pria itu sedikit menunjukkan kekhawatiran, seolah masalah besar telah terjadi membuat pria tinggi di tengah tengah ruangan yang dimaksud sebagai 'kapten' itu seketika menghentikan perkataannya.

Anggota yang baru saja masuk kemudian berhenti pada sisi meja berlawanan arah dari Pria tinggi tadi. Masih berusaha bernafas dengan tenang, pria itu berkata "Kapten.. hah.. bukti itu.. sepertinya hah.."

"Bicara dengan benar."

Tentara itu pun terdiam sejenak, berusaha menenangkan nafasnya sebelum kembali berkata setelah sesaat "Ada yang aneh dari beberapa bukti senjata yang kita amankan dua pekan yang lalu. Dari data penyelidikan sebelum misi, tercatat bahwa target membawa enam belati dan empat pistol api ilegal. Namun setelah diperiksa kembali, sepertinya hanya ada tiga pistol api yang berhasil di tahan."

Setelah laporan singkat itu, seluruh ruangan seketika menjadi hening. Tentu saja perkara pistol itu salah satu masalah yang cukup serius. Sebelumnya, target mereka melakukan transaksi gelap untuk penggunaan pistol secara ilegal yang dimana itu sudah melanggar salah satu dari aturan negara. Sehingga para tahanan tentu akan mendapatkan hukuman karenanya. Belum lagi, jika pistol itu benar benar hilang dan jatuh ke tangan orang lain..

Kalian pasti tau akibatnya kan? karena author juga males jelasinnya.

Semua yang hadir mengarahkan tatapan mereka kearah kapten mereka, diam diam menunggu keputusan apa yang akan diutarakannya.

Sedangkan Leo, sang kapten regu, terlihat mengetuk ngetuk ujung jarinya di atas meja kayu. Wajahnya yang selalu terlihat dingin tanpa sedikitpun sentuhan kehangatan membuat suasana di sekeliling ruang cukup menegangkan. Semua orang tahu betapa hebatnya pria ini, walau usianya masih terbilang mudah, namun dapat mengambil posisi kapten sudah cukup menunjukkan kualifikasinya yang luar biasa. Bahkan pria itu hampir di promosikan ke posisi yang lebih tinggi jika saja Leo itu tidak menolak tawaran mereka. Itu karena dia tidak ingin membuat sensasi yang menghancurkan kehidupannya yang selalu tenang. Disisi lain, walaupun gagal naik ke tingkat yang lebih tinggi, tidak dapat di pungkiri bahwa para petinggi petinggi itu sangat menghormatinya.

Setelah lama terdiam, Leo kemudian bertanya "Apa para atasan sudah tahu hal ini?"

Tentara itu menggelengkan kepalanya "Belum."

"Kalau begitu tetap tutupi masalah ini dari mereka."

"Tapi.."

"Tidak perlu, masalah ini biar saya yang selesaikan."

"...Baiklah."

Setelah pertemuan berakhir, Leo langsung kembali ke asrama khusunya. Namun, belum sampai dia sempat memutar gagang pintu kamarnya, gerakan pria itu seketika berhenti. Setelah terdiam sejenak dia tiba tiba membuka pintu nya.

BAM!

"Eh?"

"Astagah!!"

"...."

Tiga orang pria saling bertatapan dengan ekspresi bodoh.

Leo memandang dua insan bodoh yang telah menghancurkan kamarnya dengan ekspresi dingin. "Keluar."

"Nah datang juga lu! Sini makan Le!!"  Jeff menatap wajah dingin Leo dengan penuh semangat. Namun pria dingin itu hanya diam dan tidak menyahuti perkataan Jeff.

Bryan menatap Leo dengan wajah datar "Aku hanya dipaksa ke sini."

Leo "....."

Melihat bahwa pria tampan itu masih terdiam di ambang pintu membuat Jeff merasa kurang puas "Weh, ayolah. Keburu dingin nih ramen kalau lo masih diam." Di asrama tentara, terdapat aturan agar tidak menyeledupkan makanan dari luar, namun pria ini masih berani melanggar.

ALEX [BL INDO] -slow update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang