24. 🔞🔞

1.2K 27 0
                                    

[PERINGATAN] Adegan tidak pantas, jika merasa kurang nyaman harap berhenti!

NT: Sebagian kata kata vulgar akan saya sensor dengan penggunaan kata yang lebih nyaman untuk dibaca.

*~*~* Selamat Membaca*~*~*

"Mikirin apa sampai muka kamu merah banget, hmm?"

"Apaansih!" Alister berusaha memberontak sekuat tenaga, tapi apalah dayanya. Bahkan tenaganya gak bisa dibandingkan dengan tenaga milik Alex, semakin dia memberontak, tangan kekar Alex semakin menekan tangannya.

"Minggir!"

Alex tersenyum tanpa mengidahkan perintah pacarnya. Setelah beberapa saat, Alister sendiri akhirnya kehabisan tenaga dan memilih menyerah pada akhirnya.

Suara nafas yang terengah engah lolos dari bibir merahnya, sambil balas menatap bola mata hitam yang tajam itu dia berkata dengan nada berbisik "Hah.. minggir, gue mau mandi. Oke?"

Melihat sepasang mata persik yang menatapnya dengan mata memelas, Alex terdiam di tempat. Mata itu begitu indah seperti bunga yang baru mekar di musim semi, begitu jernih seperti sihir yang mencoba memikat siapapun yang menatapnya. Bagi Alex, penampilannya yang malang itu seolah tengah menggodanya, memikat dirinya membuatnya tidak bisa menahan diri. Matanya tiba tiba berpindah kebawah, menatap bibir merah yang terlihat begitu kenyal dan enak.

Alex menelan ludah sekali sebelum kepalanya perlahan menunduk sampai bibir tipisnya bersentuhan dengan bibir Alister. Hal ini refleks membuat Alister memejamkan mata.

"...."

Itu hening sejenak.

Awalnya tidak ada gerakan apapun dalam ciuman itu lalu kemudian bibir Alex perlahan bergerak untuk melumat bibir lawan yang dibalas oleh Alister.

"Mnnh.."

Semakin lama mereka berciuman, Alister mengangkat tangannya dan memeluk leher Alex untuk memperdalam ciuman mereka. Gerakannya masih agak canggung karena belum terbiasa, jadi dia membiarkan Alex memainkan lidahnya sendiri di dalam mulutnya sambil sesekali mengisap bibirnya hingga Alister merasa bibirnya mati rasa.

Hampir lima menit berlalu dan Alister hampir kehabisan nafas. Tapi tiba tiba saja bibirnya digigit oleh pihak lain mengakibatkan erangan samar lolos begitu saja dari mulutnya "nngh.."

Alex akhirnya memisahkan bibir mereka diikuti dengan benang saliva yang terhubung di antara keduanya. Dia melihat sudut mata Alister yang memerah dan memberi kecupan lembut di kening pemuda cantik itu.

Lalu Alex berbisik "jangan pernah tunjukkan sisi indah matamu ke orang lain. only me."

Alister bingung "kenapa?"

"Bahaya."

Mendengar ini, Alister langsung merasa tertarik "Kalau gue mau?"

"Boleh." pria itu menunjukkan senyum aneh "selama kamu tidak peduli dengan kesejahteraan hidup mereka di masa depan."

"....."

Slip!

Tiba tiba saja Alister membalikkan posisi mereka dan terduduk di pinggang Alex. Ekspresi keterkejutan dengan jelas ditunjukkan oleh pria itu yang kini berada di bawah.

Alister sedikit menunduk, jari jarinya yang ramping terangkat mengelus dada bidang yang cukup keras dan hangat di tangannya. Sementara itu dia berkata "Lo juga."

"?"

Salah satu alis Alex terangkat.

Alister mengangkat sedikit pandangannya dan memberikan Alex muka datar "Kalau gue liat lo berani ngambil orang lain di belakang gue... jangan harap hidup lo sendiri bakal tenang." Tatapan Alister berubah menjadi dingin. Jauh di lubuk hatinya dia juga agak kaget,

ALEX [BL INDO] -slow update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang