3. Captive

185 48 0
                                    

Yujin berhenti berteriak saat beomgyu sampai di depan pintu, beomgyu semakin panik karena tidak mendengar lagi suara yujin.

Beomgyu mengeluarkan kunci kamar yujin dari kantong celananya dengan cepat membuka pintu kamar itu.

Dia langsung berlari menghampiri yujin yang duduk dilantai dengan posisi kepala yang tertunduk memeluk lututnya di depan jendela.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Ucapnya jongkok di depan yujin sambil memegang kedua pundak yujin.

Yujin sontak menepis kedua tangan beomgyu dengan kasar bersamaan dengan kepalanya yang terangkat ke atas melihat beomgyu dengan tatapan yang penuh amarah.

Plakk..

"Dasar pria mesum." Teriak marah menampar wajah beomgyu.

Kai yang melihat itu sontak menelan air liurnya kaget. Ini pertama kalinya ada wanita yang berani menampar bosnya itu.

Dia menggelengkan kepala karena dia tau reaksi apa yang akan beomgyu keluarkan, dan benar saja beomgyu mencengkram dagu yujin dengan kasar menangkat wajah yujin melihat wajahnya yang marah.

"Kau beraninya menamparku!" Teriaknya marah di depan wajah yujin memperlihatkan wajah beomgyu yang memerah karena marah.

"Kau pikir aku akan takut denganmu? Tidak akan." Ucapna kesal dengan tatapan yang tajam menatap beomgyu.

"Lepaskan aku!" Teriaknya melototi beomgyu.

Beomgyu melepaskan cengkramannya membuang wajah yujin ke samping

"Pergi selagi kau bisa." Ucapnya dengan nada suara yang dingin.

"Tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi." Ucapnya dengan tatapan tajam.

"Dasar pria gila." Teriaknya bangkit, berlari keluar kamar itu.

Beomgyu perlahan berdiri, berbalik ke belakan melihat bagaimana yujin akan kabur dari rumah begitu besar dan dipenuhi denan penjaga ketat yang luar biasa.

"Tuan tidak mau mengejarnya?"

"Walaupun dia kabur aku akan menangkapnya kembali. Sesuatu yang sudah ada ditanganku tidak akan ku lepaskan begitu saja." ucapnya dingin dan sorot mata yang tajam.

Disisi lain yujin dengan cepat berlari menuruni tangga mencari pintu keluar dari sana, saat yujin menuruni tangga terakhir pandangannya langsung tertuju dengan pintu besar yang terbuka lebar.

"Itu dia pintu penyelamatku!" Ucapnya tersenyum bahagia akhirnya dia bisa keluar dari sana tanpa ada orang yang menghentikannya.

Yujin berlari ke pintu depan sambil berkata "Kasurku sebentar lagi aku akan pulang."

Disaat seperti ini yang paling dirindukannya adalah kasur yang selalu membuatnya melupakan segala masalah saat dia sudah berbaring diatas kasur empuknya.

Saat yujin keluar dari pintu, dia tiba-tiba berhenti di depan teras dengan raut wajah yang melongo.

"Ini rumah atau asrama militer?" Ucapnya kaget melihat puluhan pria bersenjata mondar mandir mengelilingi rumah itu.

Yujin berbalik kembali ke dalam mencari jalan lain untuk kabur.

Rumah sebesar ini pasti punya jalan lain, Batinnya.

Saat yujin melangkah kakinya masuk ke dalam, sudah ada beomgyu yang menunggu dengan tatapan menakutkan di belakangnya.

"Tidak ada jalan lain, percuma kau mencarinya."

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang