13. Aware

140 36 1
                                    

Matahari mulai menunjukkan dirinya bersamaan dengan suara burung-burung yang berkicau di pagi hari menyambut kedatangan sang mentari.

Yujin yang terbaring di rumah sakit, mulai menunjukkan pergerakan dari kelopak mata yang perlahan terbuka.

Penglihatannya mata terkesan kabur mulai terlihat jelas.

"Aku dimana?"

Potongan-potongan kejadian kemarin malam bermunculan di kepalanya.

Yujin memegang kepalanya merasa pusing mengingat kejadian kemarin.

"Kepalaku sakit." Jeritnya kesakitan.

Beomgyu yang tertidur lelap di sofa sontak terbangun mendengar jeritan suara Yujin.

Beomgyu terbangun kaget berjalan sempoyongan ke tempat Yujin.

"Ada apa?" ucapnya panik sambil mengusap wajahnya berulang-ulang agar rasa ngantuknya segera hilang.

"Kepalaku sakit."

"Tunggu sebentar." Beomgyu mengeluarkan ponselnya menelepon Sungchan.

Sungchan yang tertidur pulas di kursi didalam ruangan kerjanya, ia tiba-tiba dibangunkan dengan suara ponselnya yang berdering dan bergetar diatas meja tidak henti.

Kring...

Kring....

Kring....

Sungchan meraih ponselnya yang masih dalam keadaan setengah sadar "Hallo."

"Datang ke kamar Yujin sekarang." Ucapnya panik.

Sungchan sontak bangun dari kursinya "Tunggu dulu, ada apa?"

"Jangan banyak tanya, datang sekarang kesini." Bentaknya.

"Baiklah aku akan datang sekarang."

Sungchan mematikan ponselnya mengambil Jas Dokternya yang ada atas kursinya.

Dia buru-buru memakainya, keluar dari ruangan kerjanya pergi ke kamar Yujin.

Beomgyu di dalam kamar Yujin tampak kebingungan harus berbuat apa.

Yujin merasa kepalanya begitu nyeri.

"Sabar, sebentar lagi Dokter akan datang kesini." Ucapnya berjalan mendekati Yujin.

Yujin bangkit, duduk di tempat tidur sambil memang kepalanya terasa nyeri dan nyut-nyutan "Kepalaku sakit."

Beomgyu sontak memeluk Yujin, dia berusaha mengurangi rasa sakitnya.

Yujin berhenti menjerit, mengangkat wajah melihat wajah Beomgyu yang panik.

Seketika Yujin tidak merasakan rasa sakit kepalanya lagi, saat dia ada berada didalam pelukan Beomgyu.

"Lepaskan aku." Yujin mendorong tubuh Beomgyu menjauh darinya.

"Kenapa kau memelukku." Pekiknya.

"Aku hanya ingin mencoba menenangkanmu."

"Menjauh dariku." Teriaknya marah mengangkat jarinya telunjuknya meminta Beomgyu menjauh darinya.

Beomgyu memeluknya secara tiba-tiba, itu membuat Yujin terkejut.

Krekk..

Pintu terbuka, Sungchan berdiri di depan pintu bingung melihat Beomgyu dan Yujin bertengkar.

"Ada apa ini?" Dia berjalan masuk ke dalam.

"Dokter tolong usir pria itu, dia ingin menculikku lagi. Tolong telepon polisi sekarang."

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang