10. The fire is burning

156 36 0
                                    

Di dalam gudang yujin terus berusaha memberontak melepaskan dirinya dari ikatan yang begitu kuat.

"Lepaskan aku."

"Aku seharusnya tidak percaya dengan orang baru aku temui, akhirnya aku malah mendapat masalah baru lagi." Pekiknya kesal.

Di luar pria itu terus memperhatikan jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 11:55 menit "Masih ada 5 menit lagi."

Waktu terus berjalan tapi beomgyu belum juga muncul. Yujin di dalam terus-terusan berteriak.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12:00 malam, akhir tugas yang diberikan Tuan jungkook akan berakhir dengan melemparkan korek gas yang sudah menyala di tangannya.

Pria itu menarik senyuman berjalan mendekat ke gudang bekas itu.

"Selamat bersenang-senang di dalam, gadis manis." Ucapnya melempar korek gas ke dinding yang sudah basah dengan bensin.

Api kecil dari korek itu perlahan melebar membakar gedung itu dari luar.

Yujin mulai merasakan panasnya ruangan dari segala sisi, api mulai masuk kedalam.

Ruangan yang tadi gelap kini terang akan cahaya api mulai menggerogoti bangunan itu.

Yujin panik berteriak histeris "Tolong! Tolong! Tolong."

Tapi tidak orang disekitaran sana terkecuali pria itu, tidak ada bisa menolong yujin selain dirinya sendiri sekarang.

Keringat yujin mulai bercucuran di wajahnya dan lehernya.

Wajah yujin semakin ketakutan melihat api yang berkobar dan meleduk-leduk di dalam gedung.

Asap gelap mulai menutupi penglihatan yujin dan nafas mulai terasa sesak.

"Aku harus bisa keluar dari sini." Ucapnya memberontak menggoyangkan kursi sampai membuat kursinya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Brukk...

Dengan tubuh yujin yang masih terikat di kursi terbaring menyamping dengan wajah yang sedikit tertutupi dengan beberapa helai rambut hitam miliknya.

"Tolong!" Teriaknya.

Yujin sudah mulai sulit bernafas sampai membuatnya batuk-batuk "Uhuk... Uhuk.... Uhuk..."

Kedua mata tampak memerah dan berair tidak kuat dengan asap api yang memenuhi tempat itu. Yujin tidak bisa berbuat apa-apa, dia berada ditegah-tengah api yang mengelilinginya.

"Apa hidupku cuman sesingkat ini."

"Uhuk... Uhuk..."

Yujin mulai merasakan sesak yang luar biasa di dadanya, nafasnya terasa begitu berat, penglihatannya mulai kabur.

"Sepertinya hidupku akan berakhir disini. Aku berharap Ayah bisa hidup lebih baik setelah kepergianku."

Ujung mata yujin mengeluarkan air mata dengan bersamaan mata perlahan menutup.

Tapi kedua mata yujin kembali terbuka setelah mendengar suara seseorang yang berteriak.

"Yujin!" Teriaknya.

Mata yujin langsung saja tertuju dengan sepatu yang mengkilap melangkah kakinya masuk ke dalam api yang berkobar.

"Beomgyu." Terkejut melongo melihat beomgyu menerobos masuk.

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang