16. Torture

122 27 0
                                    

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, terlihat di jam
dinding kamar Yujin menunjukkan waktu pukul 20:15 menit.

Yujin tampak berbaring memperhatikan plafon kamarnya, sedangkan Beomgyu duduk santai di sofa sambil mengupas buah apel, pir dan buah naga. Dia meletakan buah-buah itu ke atas piring.

Dia bangkit dari kursinya membawa piring itu bersamanya, duduk dipinggir tempat tidur Yujin.

"Ayok makan, aku mengupaskan buah ini untukmu."

Yujin bangkit duduk di tempat tidurnya dengan wajah masih cemberut.

"Dari tadi aku sudah makan. Aku nanti bisa gemuk kalau begini terus." Kesalnya karena Beomgyu tidak henti-hentinya memberinya makanan.

Yujin yang tidak biasa makan dalam jumlah yang banyak, itu membuatnya begitu kekenyangan.

"Kau harus makan, buah bagus untuk kesehatanmu." Ucapnya sambil menyodorkan buah pir yang melekat di garpu buah.

Yujun menggelengkan kepalanya menolak, dia tidak mau tubuhnya nanti gemukkan.

Yujin selalu menjaga pola makannya agar bentuk tubuhnya tetap terlihat ideal di matanya, dia tidak memperdulikan kata orang lain tapi dia selalu kepikiran dengan pendapatnya sendiri tentang tubuhnya setiap saat berat badannya naik.

Beomgyu sontak langsung memasukkan buah itu ke mulut Yujin "Tidak peduli kau gendut atau kurus, aku tetap akan menyukaimu." Tersenyum.

Yujin mengunyah makannya sambil menatap sinis Beomgyu "Alah bullshit, palingan juga kau akan bosan nantinya kalau aku gemukkan. Terus cari cewek masih muda dan cantik, aku sudah hafal dengan sifat kalian para buaya jantan." Ucapnya kesal, membuatnya teringat dengan mantan pacarnya.

"Aku hanya akan menyukaimu, tidak ada wanita yang bisa menggantikanmu." Ucapnya tersenyum sambil mengusap-usap kepala Yujin.

Yujin memalingkan wajahnya "Rayuanmu tidak akan mempan untukku."

"Kenapa kau memalingkan wajahmu, apa kau malu?"

Yujin seketika memalingkan kembali wajah dengan raut wajah yang marah "Siapa juga yang malu." Bentaknya.

"Kalau kau tidak malu, kenapa kau memalingkan wajahmu dariku?" ucapnya datar menatap kedua mata Yujin yang tidak fokus.

"Kar- karna aku malas aja lihat mukamu." Ketusnya mengambil piring buah dari tangan Beomgyu.

"Kau tidak perlu menyuapiku. Aku bisa makan sendiri."

"Usshh jauh-jauh sana." Yujin mendorong Beomgyu menjauh dari kasurnya. Karena Yujin sedang sakit, Beomgyu mau tidak mau harus menurunkan sedikit egonya yang keras.

Dia berdiri dari tempat tidur Yujin kembali duduk di sofa sembari memperhatikan Yujin dari sana.

Yujin melahap semua makanannya dengan cepat, dia merasa risih karena Beomgyu terus memperhatikannya.

"Pelan-pelan makannya nanti keselek."

"Tidak usah bawel deh." Ketusnya melanjutkan mengunyah makannya dalam jumlah yang banyak.

Tiba-tiba ponsel Beomgyu berdering.

Kring....

Kring....

Kring....

Beomgyu mengeluarkan ponselnya dari dalam jasnya, melihat ada panggilan dari Kai.

Beomgyu mengangkat teleponnya "Hallo, ada apa?"

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang