12. Hospital

146 33 0
                                    

Di ruang IGD, Sungchan masuk menghampiri Beomgyu yang sedang berdiri depan bangkar Yujin.

"Kita akan memindahkannya ke ruang Inap."

"Iya, aku ingin kau memindahkannya ke ruang VVIP."

"Iya, aku tau, kau pasti akan meminta itu. Aku sudah mempersiapkan ruang VVIP untuknya."

Yujin dipindah ke ruang rawat inap VVIP. Tampak Beomgyu yang berdiri di samping brankar bersama Sungchan.

Kedua suster yang membantu mendorong brankar Yujin keluar dari kamar.

"Kapan dia bisa sadar."

"Mungkin besok pagi."

"Aku mau tanya sesuatu padamu."

"Silakan." Ucap Beomgyu dengan raut wajah yang datarnya.

"Siapa wanita ini, dan kenapa wanita ini bisa bersamamu? Bukanya kau tidak pernah mau dekat dengan wanita mana pun, tapi kenapa wanita ini sepertinya sangat penting bagimu. kekhawatiranmu melihat wanita ini terluka terlihat sangat jelas di wajahmu. Aku bisa melihat itu."

"Pasti ada sesuatu yang spesial dari wanita ini bukan? Tidak mungkin kau tiba-tiba langsung jatuh cinta padanya begitu saja." Sambungnya mempertanya alasan mengapa kakak sepupunya bisa sekhawatir itu melihat dia terluka.

Beomgyu menjawab dengan spontan "Aku memang jatuh cinta padanya saat pertama kali melihatnya."

"Tapi bukan saat malam itu." Tegasnya menatap Yujin yang terbaring tak sadarkan diri.

"Maksudnya? Aku tidak mengerti."

Beomgyu kembali teringat dengan pertemuan pertama kalinya.

"Aku sudah pernah bertemu dengannya, sebelum malam dimana wanita ini menolongku dan aku membawanya pulang bersamaku."

"Aku bertemu dengannya pertama kali di kota Couston."

Flashback.

Tepat dua bulan lalu saat Beomgyu berada di kota Couston melakukan misi pembunuhan Bos Mafia Atventer dari di daerah ujung perkotaan Couston.

Saat itu Beomgyu bersama anak buahnya dan Kai berada di atas bangunan tinggi dengan senjata sniper yang di oleh anak buahnya.

Anak buah Beomgyu tampak bersiap-siap menunggu target mereka keluar dari sebuah hotel bintang lima di daerah tersebut.

Beomgyu tampak terlihat sedang memantau dari atas menggunakan teropong miliknya, melihat area depan hotel.

"Kapan orang itu akan keluar?"

"Dari informasi yang aku dapatkan dari orang di dalam, sebentar lagi Tuan Namjoon akan keluar." Ucap Kai.

Sebelum mereka melakukan misi ini, sudah ada orang-orang yang mereka sebar di hotel itu untuk memantau Tuan Namjoon sampai akhirnya mereka melaksanakan misi pembunuhan ini.

Beomgyu terus memantau area jalanan depan hotel sampai seorang pria tinggi mengenakan pakaian serba hitam dan topi fedora berwarna abu-abu dengan satu garis hitam tebal melingkari topi itu.

Pria itu keluar dari Hotel bersama beberapa anak buahnya yang berjalan di samping kiri kanannya.

Sebuah mobil hitam sudah menunggu di depan jalan sedangkan anak buah Beomgyu sudah bersiap membidik Tuan Namjoon dan Beomgyu sudah mengangkat jarinya menghitung kapan anak buahnya harus menembak.

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang