4. Turn 180 degrees

174 47 0
                                    

Yujin menatap mata beomgyu masih tidak percaya dengan perubahan sikap beomgyu yang berubah begitu cepat.

Perubahan sikap beomgyu itu membuatnya benar-benar terkejut.

Apa dia bisa selembut itu padaku, baru saja tadi dia ingin membunuhku, Batinnya bingung menatap kedua mata beomgyu yang menunjukkan rasa kekhawatiran nya.

Sorot mata beomgyu sangat berbeda saat beomgyu mencekiknya, dia bisa melihat kedua perbedaan itu jelas. Mata beomgyu seperti berbicara padanya menyampaikan rasa khawatir beomgyu ke mata yujin.

"Aku tidak apa-apa." Ucapnya menepis tangan beomgyu dari wajahnya.

Yujin melangkah mundur satu langkah belakang, dia masih takut beomgyu bisa berubah menyakitinya lagi nanti.

"Kenapa kau menculikku?" Ucap beomgyu menanyakan apa alasan pria asing itu membawanya pergi.

Yujin memberikan tatapan sinis, mempertanyakan pertanyaan sama yang menjadi beban pikirannya sekarang.

"Aku tidak mengenalmu, jadi aku bisa pastikan aku tidak punya salah apapun sehingga kau harus menculikku dan menahanku di dalam kamar ini."

"Kenapa kau menculik wanita yang sudah berbaik hati menolong mu!" ucapnya dengan nada suara yang tinggi.

Raut wajah yujin begitu serius menatap beomgyu dengan tajam mempertanyakan apa alasan pria asing mau menculiknya.

Beomgyu tidak menjawab satu pertanyaan pun dari , dia melemparkan paper bag yang dia pegang ke tempat tidur.

"Itu baju untukmu, setelah itu kita akan makan siang di bawah." Ucapnya dingin berbalik.

"Aku tidak akan makan sampai kau menjawab pertanyaanku." Teriaknya.

"Ganti bajumu sekarang!" Ucapnya dengan lantang.

"Aku bilang tidak, apa kau tuli. Aku tidak akan menurutimu." Teriaknya marah.

Beomgyu berbalik berjalan cepat meraih kedua bahu yujin.

"Ganti bajumu, jangan membuatku marah."

"Aku tidak akan menurutimu sampai kau menjawab pertanyaanku." Ucapnya tegas, menurunkan kedua tangan beomgyu dari kedua bahunya.

"Baiklah."

Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulut beomgyu.

"Karena aku menginginkanmu!"

Satu kalimat itu sudah menjawab semua pertanyaan yujin, yujin terdiam.

"Dari ribuan juta wanita yang ada di dunia ini, kenapa harus aku?" Ucapnya marah.

"Karena takdirlah yang memilihmu, aku hanya mengikutinya." Tegasnya.

"Takdir? Omong kosong."

Beomgyu mendekat menarik tubuh yujin dalam pelukannya menempelkan dahi yujin dengan dahinya.

"Aku menyukaimu, dan kau adalah wanitaku mulai detik ini juga." ucapnya dengan suara lembut menatap mata yujin.

Yujin tiba-tiba terdiam menatap mata beomgyu seperti perkataan nya benar-benar jujur dari lubuk hatinya paling dalam.

Tapi yujin teringat dengan kalimat yang sama seperti yang dikatakan taehyun dahulu kalah saat pertama kali taehyun mengungkapkan perasaannya pada yujin. Dia sontak mendorong tubuh beomgyu menjauh darinya.

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang